42
4.1.1.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Kemampuan Mengaplikasi
Langkah ketiga adalah uji selisih skor antara pretest dengan posttest. Uji selisih bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri. Uji
pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dapat dicari dari O
2
-O
1
– O
4
-O
3
yaitu mengurangkan rerata skor posttest dengan pretest pada kelompok eksperimen dan mengurangkan rerata skor posttest dengan
pretest pada kelompok kontrol. Dari hasil pengurangan setiap kelompok kemudian dicari selisihnya yaitu rerata skor kelompok eksperimen dikurangi
rerata skor kelompok kontrol. Sebelum melakukan uji perbandingan data harus diuji normalitasnya dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Dari pengujian
normalitas data, diperoleh hasil seperti tabel di bawah ini. Tabel 10. Uji Normalitas Skor Selisih lihat lampiran nomor 19
No. Aspek
Nilai Signifikansi
Keterangan 1.
Selisih skor mengaplikasi kelompok kontrol 0,147
Normal 2.
Selisih skor mengaplikasi kelompok eksperimen 0,746
Normal
Tabel di atas menunjukkan kelompok kontrol dan eksperimen memiliki distribusi data normal, sehingga uji selisih skor posttest dan pretest dilakukan
dengan analisis statistik parametrik yaitu independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95. Analisis yang digunakan menggunakan hipotesis
statistik sebagai berikut: H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih pretest dengan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih pretest dengan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih pretest dengan posttest pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
mengaplikasi.
43
2. Jika harga sig. 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih pretest dengan posttest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi.
Tabel 11. Perbedaan Selisih Skor Pretest dengan Posttest Variabel Mengaplikasi lihat lampiran nomor 21
Hasil Selisih Nilai Signifikansi
Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,049 Berbeda
Harga Levene‟s Test pada data yang diperoleh adalah 0,05 atau 0,862
maka terdapat homogenitas varian. Pencapaian selisih skor yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dengan nilai M =
0,7625, SE = 0,13987 dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan menggunakan metode ceramah dengan nilai M = 0,3226, SE = 0,16967. Meskipun
demikian ada perbedaannya signifikan dengan nilai t61 = -20,006, p 0,05 atau 0,049.
Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed adalah 0,049 atau 0,05, maka H
i
diterima dan H
null
ditolak dengan kata lain bahwa metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi.
Selisih skor pada kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.
Gambar 12. Selisih Skor pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen Kemampuan Mengaplikasi
44
Diagram di atas menunjukkan selisih skor pada pretest dan posttest kemampuan mengaplikasi baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Kenaikan skor pada kelompok kontrol dari pretest ke posttest dengan harga M = 1,66 ke M = 1,98 dengan selisih M = 0,32. Sedangkan kenaikan skor pada
kelompok eksperimen dari pretest ke posttest dengan harga M = 1,63 ke M = 2,39 dengan selisih M = 0,76. Berdasarkan selisih data di atas, kelompok eksperimen
mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
4.1.1.4 Uji Besar Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap