58
Tabel 22. Rangkuman Perbedaan Skor Pretest ke Posttest
No. Variabel
Kelompok Rerata Test
Peningkatan Nilai
Signifikansi Keterangan
1. Mengaplikasi
Kontrol Pretest
1,66 19,28
0,033 Berbeda
Posttest 1,98
Eksperimen Pretest
1,63 46,63
0,000 Berbeda
Posttest 2,39
2. Menganalisis
Kontrol Pretest
2,44 11,66
0,056 Tidak Berbeda
Posttest 2,71
Eksperimen Pretest
2,76 23,91
0,000 Berbeda
Posttest 3,42
Tabel 23. Rangkuman Perbedaan Selisih Skor Pretest Ke Posttest
No. Variabel
Hasil Nilai
Signifikansi Keterangan
1. Mengaplikasi
Perbandingan  selisih  pretest  ke posttest  kelompok  kontrol  dan
eksperimen 0,049
Berbeda 2.
Menganalisis Perbandingan  selisih  pretest  ke
posttest  kelompok  kontrol  dan eksperimen
0,034 Berbeda
Tabel 24. Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri
No. Variabel
Kelompok tZ
df r
R
2
Keterangan 1
Mengaplikasi Kontrol
30 -0,27
,0729 7,29
Efek kecil Eksperimen
31 0,70
0,49 49
Efek besar 2
Menganalisis Kontrol
-1,984 30
0,34 0,1156
11,56 Efek menengah
Eksperimen -4,720
31 0,65
0,4225 42,25
Efek besar
Tabel 25. Uji Retensi Pengaruh Metode Inkuiri
No. Variabel
Kelompok Test
PeningkatanPenurunan Signifikansi
Keputusan Posttest
I Posttest
II 1.
Mengaplikasi Kontrol
1,98 1,91
Penurunan : 3,53 0,654
Tidak Berbeda Eksperimen  2,39
2,36 Penurunan : 1,25
0,857 Tidak Berbeda
2. Menganalisis
Kontrol 2,71
2,91 Peningkatan : 7,38
0,268 Tidak Berbeda
Eksperimen  3,42 3,73
Peningkatan : 90,06 0,005
Berbeda
4.2 Pembahasan
Dari  hasil  pengujian  data  diketahui  bahwa  penggunaan  metode  inkuiri berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  kemampuan  mengaplikasi  dan
menganalisis.  Berdasarkan  pengamatan  pada  saat  penelitian  didapat  bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat membuat seluruh siswa
aktif dalam pembelajaran. Hal ini dilihat ketika mereka saling bekerja sama dalam kelompok  untuk  memecahan  permasalahan  yang  ada  dengan  menggunakan  alat
59
dan bahan  yang mendukung materi sifat-sifat  cahaya. Dengan menggunakan alat dan bahan  yang mendukung materi membuat  siswa dapat  lebih mengerti tentang
materi  yang  disampaikan.  Metode  inkuiri  juga  membuat  siswa  yang  belum  tahu menjadi  lebih  tahu,  karena  mereka  dapat  membuktikan  hipotesis  yang  mereka
buat  sendiri  dari  rumusan  permasalahan  yang  mereka  susun.    Hal  ini  berbeda dengan  kelompok  kontrol.  Pada  kelompok  kontrol  pembelajaran  terlihat  kurang
antusias.  Pembelajaran  pada  kelompok  kontrol  hanya  menggunakan  metode tradisional,  yaitu  ceramah.  Siswa  diminta  untuk  memperhatikan  penjelasan  guru
saja setelah itu mencatat dan mengerjakan soal-soal saja
4.2.1 Kemampuan Mengaplikasi
Berdasarkan  hasil  analisis  yang  sudah  dilakukan  menunjukkan  bahwa pembelajaran  dengan  menggunakan  metode  inkuiri  berpengaruh  terhadap
kemampuan  mengaplikasi.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan  harga  signifikansi  0,049 atau    0,05  maka  H
null
ditolak  dan  H
i
diterima.  Artinya  terdapat  perbedaan  yang signifikan  antara  selisih  pretest  dengan  posttest  pada  kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi.
Perbedaan antara kelompok kontrol dan eksperimen terlihat pada skor yang didapat  siswa  dari  keempat  aspek  mengaplikasi.  Siswa  pada  kelompok
eksperimen  dapat  menjelaskan  tahap-tahap  terjadinya  kemampuan  mengaplikasi dengan runtut sesuai dengan aspek melaksanakan dan dapat menyebutkan dengan
tepat  sesuai  dengan  aspek  mengeksekusi.  Siswa  juga  dapat  menyebutkan  tiga benda  yang  dapat  memantulkan  cahaya  dengan  tepat  sesuai  dengan  aspek
mengimplementasikan.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  metode  inkuiri  dapat meningkatkan  aspek-aspek  tersebut  dalam  variabel  mengaplikasi  karena  siswa
melakukan percobaan sebagai proses untuk menemukan pemecahan masalah atas rumusan masalah yang sudah dirumuskan.
Meskipun  demikian,  pada  kenyataannya  lama  pengaruh  metode  inkuiri menurun  baik  pada  kelompok  kontrol  dan  eksperimen.  Namun,  penurunan  pada
kelompok  eksperimen  lebih  rendah  daripada  kelompok  kontrol.  Hal  ini dikarenakan kelompok eksperimen pernah mengalami proses untuk memecahkan
60
masalah,  sedangkan  pada  kelompok  kontrol  guru  hanya  mengunakan  metode ceramah yang membuat siswa menjadi bosan sehingga materi tidak bertahan lama.
4.2.2 Kemampuan Menganalisis
Berdasarkan  hasil  analisis  yang  sudah  dilakukan  menunjukkan  bahwa pembelajaran  dengan  menggunakan  metode  inkuiri  berpengaruh  terhadap
kemampuan  menganalisis.  Hal  ini  ditunjukkan  dengan  nilai  signifikansi  0,034 atau  0,05, maka  H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan  antara  selisih  pretest  dengan  posttest  pada  kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
Perbedaan antara kelompok kontrol dan eksperimen terlihat pada skor yang didapat  siswa  beberapa  aspek  menganalisis.  Siswa  pada  kelompok  eksperimen
dapat  menunjukkan  benda-benda  yang  termasuk  benda  bening,  buram  dan  gelap dan  menemukan  hubungannya.  Kebanyakan  siswa  pada  kelompok  kontrol  tidak
dapat  menunjukkan  bahwa  cermin  adalah  benda  gelap.  Siswa  pada  kelompok eksperimen  dapat  menunjukkan  bahwa  cermin  adalah  benda  gelap  karena  siswa
pernah  memecahkan  masalah  melalui  suatu  percobaan  yang  termasuk  dalam metode inkuiri.
Meskipun demikian, lama pengaruh metode inkuiri mengalami peningkatan baik  pada  kelompok  eksperimen  maupun  kontrol.  Hal  ini  dikarenakan  peneliti
menggunakan benda-benda yang ada disekitar siswa dalam menyusun instrumen. Siswa  dapat  membuktikan  sendiri  dimanapun  mereka  berada  ketika  mereka
melihat  benda-benda,  apakah  benda  tersebut  bening,  buram,  atau  gelap.  Guru menjelaskan  materi  dengan  baik  ketika  pembelajaran  berlangsung,  baik  di
kelompok  eksperimen  maupun  kontrol  hal  ini  menyebabkan  hasil  siswa  pada kemampuan menganalisis meningkat dari posstest I ke posttest II.
.
61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.  Penggunaan  metode  inkuiri  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya,
siswa  kelas  V  SD  Kanisius  Sengkan  Yogyakarta  tahun  ajaran  20122013. Hal ini ditunjukkan pada hasil analisis statistik pada data uji selisih  pretest
dengan  posttest  bahwa  signifikansi  data  harga  sig.  2-tailed    0,05  atau 0,049. Sehingga H
i
diterima dan H
null
ditolak dengan kata lain bahwa metode inkuiri  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  kemampuan  mengaplikasi.
Besar pengaruh
metode inkuiri
pada kemampuan
mengaplikasi menunjukkan efek besar dengan harga r = 0,70 atau 49. Retensi pengaruh
penggunaan  metode  inkuiri  didapat  dengan  melakukan  uji  posttest  II  pada kemampuan  mengaplikasi  harga  sig.  2-tailed  kelompok  kontrol  dan
kelompok eksperimen sama-sama  0,05 atau 0,654 pada kelompok kontrol dan  0,857  pada  kelompok  eksperimen  maka  H
null
diterima  dan  H
i
ditolak. Artinya  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  posttest  I  dan
posttest  II  pada  kelompok  kontrol  eksperimen.  Dengan  kata  lain  bahwa tidak  terjadi  penurunan  skor  yang  signifikan  dari  posttest  I  dan  posttest  II
baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. 2.  Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis
pada  mata  pelajaran  IPA  materi  sifat-sifat  cahaya  siswa  kelas  VB  SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun ajaran 20122013. Hal ini ditunjukkan
pada  hasil  statistik  pada  data  uji  selisih    pretest  dengan  posttest  bahwa signifikansi  harga  sig.  2-tailed  adalah  0,034  atau    0,05.  Sehingga  H
i
diterima  dan  H
null
ditolak  dengan  kata  lain  bahwa  metode  inkuiri berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  kemampuan  menganalisis.  Besar
pengaruh metode inkuiri pada kemampuan menganalisis menunjukkan efek besar  dengan  harga  r  =  0,65  atau  42,25.  Retensi  pengaruh  penggunaan
metode  inkuri  pada  kemampuan  menganalisis  harga  sig.  2-tailed kelompok  kontrol  adalah  0,268  atau    0,05,  maka  H
null
diterima  dan  H
i