19
a.  Dasar  sungai  yang  airnya  jernih  tampak  lebih  dangkal  dari  sebenarnya, karena sinar-sinar yang berasal dari dasar sungai dibiaskan.
b.  Jalan  raya  yang  beraspal  pada  siang  hari  tampak  berair.  Hal  ini  karena lapisan  udara  di  atas  aspal  lebih  panas  sehingga  lebih  rapat  dibandingkan
dengan lapisan udara di atasnya. Peristiwa ini dinamakan fatamorgana yang merupakan penipuan terhadap mata kita Muslim, 2009:84.
Gambar 7. Contoh Pembiasan Cahaya Sumber: Muslim, 2009:84
5. Cahaya Dapat Diuraikan
Pelangi  terjadi  ketika  cahaya  matahari  diuraikan  oleh  tetes-tetes  air  hujan. Pelangi  akan  terlihat  jika  di  depanmu  terjadi  hujan  dan  matahari  ada  di
belakangmu.  Sifat  cahaya  yang  diuraikan  dapat  dibuktikan  dengan  cakram warna. Bila cakram warna tersebut kita putar terus-menerus akan menghasilkan
warna putih.
Gambar 8. Cakram Warna Sumber: Muslim, 2009:85
Cahaya  putih  terdiri  atas  berbagai  warna,  yaitu  merah,  jingga  kuning, hijau,  biru,  nila,  dan  ungu  seperti  warna  pelangi.  Warna-warna  cahaya  yang
membentuk cahaya putih disebut spectrum warna.
20
Pada  peristiwa  pembiasan  cahaya,  cahaya  akan  dibiaskan  jika  melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Cahaya matahari yang berwarna putih
ketika  mengenai  air  akan  mengalami  pembiasan  dan  terurai  menjadi  warna- warna  pelangi.  Setiap  cahaya  dengan  warna  berbeda,  ketika  masuk  ke  dalam
air, dibiaskan dengan sudut yang berbeda-beda. Cahaya merah akan dibelokkan dengan  sudut  yang  berbeda  dengan  cahaya  kuning.  Cahaya  kuning  akan
dibelokkan  dengan  sudut  yang  berbeda  dengan  cahaya  hijau.  Hal  ini  terjadi pula untuk warna-warna yang lainnya Wiwik, 2009:84-85.
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya 2.2.1 Peneltian tentang Metode Inkuiri
Berikut ini akan disajikan beberapa penelitian tentang metode inkuiri dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Aryani  2011  meneliti  pengaruh  metode  inkuiri  terhadap  prestasi  belajar dan  kemampuan  berpikir  kritis  kategori  kognitif  pada  mata  pelajaran  IPA.
Populasi  dan  sampel  yaitu  siswa  kelas  V  SDK  Wirobrajan  yang  berjumlah  32 siswa.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  1  ada  pengaruh  penerapan  metode
inkuiri  terhadap  prestasi  belajar  siswa  yang  ditunjukkan  dengan  harga  sig.  2- tailed  sebesar  0,001  atau    0,05.  Meskipun  demikian,  kenaikkan  skor  prestasi
belajar  pada  kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol  tidak  berbeda  secara signifikan  yang  ditunjukkan  dengan  harga  sig.2-tailed  sebesar  ,734  atau
0,05. 2 Ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kristis  kategori  kognitif  siswa  yang  ditunjukkan  dengan  harga  sig.2-tailed
sebesar  0,000  atau    0,05.  Peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis  kategori kognitif  kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol  berbeda  secara  signifikan
yang ditunjukkan dengan harga sig.2-tailed 0,000 atau  0,05. Selain itu, rata- rata  kenaikan  skor  antara  aspek  kognitif  berbeda  secara  signifikan  yang
ditunjukkan oleh harga sig. 2-tailed 0,000 atau  0,05. Kitot.  et  al.,  2010:246-272  meneliti  efektivitas  pembelajaran  inkuiri
dalam  meningkatkan  berpikir  kritis  siswa.  Penelitian  ini  menggunakan  desain quasi experimental. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa Matang Jaya
Secondary School, Kuching, Sarawak. Jumlah untuk kelompok eksperimen adalah 41 siswa, sedangkan untuk kelas kontrol sebanyak 42 siswa. Hasil dari penelitian