49
2.  Jika harga sig. 2-tailed  0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya terdapat perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  kelompok  kontrol  dan  skor
pretest  kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  kemampuan  awal  kedua kelompok tersebut tidak sama.
Tabel  15.  Perbedaan  Skor  Pretest  Kemampuan  Menganalisis  Lihat  lampiran nomor 16
Hasil Pretest Nilai
Signifikansi Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,163
Tidak Berbeda
Harga Leveneās  Test  pada  data  yang  diperoleh  adalah    0,05  atau  0,552
maka  terdapat  homogenitas  varian.  Pencapaian  skor  pretest  pada  kelompok kontrol dengan nilai M = 2,4435, SE = 0,16628 sedangkan kelompok eksperimen
dengan nilai M = 2,7581, SE = 0,14913. Meskipun demikian tidak ada perbedaan signifikan  dengan  nilai  t61  =  -1,411,  harga  sig.  2-tailed  ,0163  atau    0,05.
Dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  H
null
diterima  dan  H
i
ditolak  ini  menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol
dengan  pretest  kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  kemampuan  awal  kedua kelompok tersebut sama.
4.1.2.2 Uji Perbedaan Skor Pretest dan Posttest Kemampuan Menganalisis
Langkah kedua adalah uji perbedaan skor pretest dan posttest kemampuan menganalisis.  Uji  perbedaan  ini  bertujuan  untuk  melihat  ada  atau  tidaknya
kenaikan  skor  dari  pretest  ke  posttest  pada  kelompok  kontrol  maupun  kelompok eksperimen.  Uji  perbedaan  ini  berpijak  dari  data  uji  normalitas  menggunakan
Kolmogorov-Smirnov..  Harga  sig.  2-tailed  pada  pretest  dan  posttest  kelompok kontrol  dan  kelompok  eksperimen  adalah    0,05,  sehingga  distribusi  data  kedua
kelompok dikatakan normal. Analisis statistik yang digunakan untuk data normal adalah  statistik  parametrik  paired  t-test  dengan  tingkat  kepercayaan  95.
Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut: H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest. H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest.
50
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,  H
null
diterima  dan  H
i
ditolak.  Artinya  tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Dengan kata
lain tidak terdapat kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. 2.  Jika harga sig. 2-tailed  0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya terdapat perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  ke  posttest.  Dengan  kata  lain
terdapat kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Tabel  16.  Perbedaan  Skor  Pretest  ke  Posttest  Kemampuan  Menganalisis  Lihat
lampiran nomor 18
No. Kelompok
Test Peningkatan
Signifikansi  Keputusan Pretest
Posttest 1.
Kontrol 2,44
2,71 11,66
0,056 Tidak Berbeda
2. Eksperimen
2,76 3,42
23,91 0,000
Berbeda
Pencapaian  selisih  skor  rata-rata  yang  lebih  tinggi  untuk  kemampuan menganalisis  pada  kelompok  eksperimen  dengan  menggunakan  metode  inkuiri
dengan  harga  M  =  -0,61406,  SE  =  0,13009,  p    0,05  atau  0,00,  t31  =  -5,451 dibandingkan  dengan  kelompok  kontrol  yang  menggunakan  metode  ceramah
dengan harga M = -0,20968, SE = ,10568, t30 = -1,984, p   0,05 atau 0,056. Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed kelompok kontrol adalah 0,056 atau
0,05  maka  H
null
diterima  dan  H
i
ditolak.  Artinya  tidak  ada  perbedaan  yang signifikan  antara  skor  pretest  dan  posttest  pada  kelompok  kontrol.  Dengan  kata
lain bahwa tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. Sedangkan harga sig. 2-tailed untuk kelompok eksperimen adalah 0,000
atau    0,05  maka  H
null
ditolak  dan  H
i
diterima.  Artinya  ada  perbedaan  yang signifikan  antara  skor  pretest  dan  posttest  pada  kelompok  eksperimen.  Dengan
kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
4.1.2.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Kemampuan Menganalisis