Hasil Penelitian Sebelumnya .1 Peneltian tentang Metode Inkuiri

20 Pada peristiwa pembiasan cahaya, cahaya akan dibiaskan jika melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Cahaya matahari yang berwarna putih ketika mengenai air akan mengalami pembiasan dan terurai menjadi warna- warna pelangi. Setiap cahaya dengan warna berbeda, ketika masuk ke dalam air, dibiaskan dengan sudut yang berbeda-beda. Cahaya merah akan dibelokkan dengan sudut yang berbeda dengan cahaya kuning. Cahaya kuning akan dibelokkan dengan sudut yang berbeda dengan cahaya hijau. Hal ini terjadi pula untuk warna-warna yang lainnya Wiwik, 2009:84-85. 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya 2.2.1 Peneltian tentang Metode Inkuiri Berikut ini akan disajikan beberapa penelitian tentang metode inkuiri dari penelitian-penelitian sebelumnya. Aryani 2011 meneliti pengaruh metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA. Populasi dan sampel yaitu siswa kelas V SDK Wirobrajan yang berjumlah 32 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan harga sig. 2- tailed sebesar 0,001 atau 0,05. Meskipun demikian, kenaikkan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan yang ditunjukkan dengan harga sig.2-tailed sebesar ,734 atau 0,05. 2 Ada pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kristis kategori kognitif siswa yang ditunjukkan dengan harga sig.2-tailed sebesar 0,000 atau 0,05. Peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda secara signifikan yang ditunjukkan dengan harga sig.2-tailed 0,000 atau 0,05. Selain itu, rata- rata kenaikan skor antara aspek kognitif berbeda secara signifikan yang ditunjukkan oleh harga sig. 2-tailed 0,000 atau 0,05. Kitot. et al., 2010:246-272 meneliti efektivitas pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa Matang Jaya Secondary School, Kuching, Sarawak. Jumlah untuk kelompok eksperimen adalah 41 siswa, sedangkan untuk kelas kontrol sebanyak 42 siswa. Hasil dari penelitian 21 ini pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan perbedaan signifikan 0,05 antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan yang tinggi dalam berpikir kritis daripada kelompok kontrol. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri efektif dan seharusnya diterapkan di sekolah. Soetjipto 2001:191 meneliti bahwa inkuiri adalah metode yang mengimplementasikan pembelajaran aktif. Soetjipto meneliti tiga keuntungan dalam penerapan mengajar dengan menggunakan inkuiri. 1 Inkuiri adalah sebuah metode pembelajaran yang dirancang pada level perkembangan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam memahami konsep dan memberikan pengertian kepada siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar mereka. 2 Dalam pembelajaran inkuiri siswa memiliki keingintahuan untuk megetahui dan mengeksplor atau mengembangkan sesuatu dengan bimbingan dari guru. 3 Proses dan tujuan inkuiri memperlihatkan bahwa inkuiri dapat menerapkan pembelajaran yang aktif. Populasi dan sampel yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Park Ridge di Victoria. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa inkuiri adalah strategi atau metode untuk menemukan kebutuhan siswa dalam level perkembangan mereka dengan pemahaman konsep. Inkuiri menempatkan anak dalam pembelajaran mereka dan memberikan rasa tanggung jawab dalam belajarnya. Selain itu, anak bebas dengan keingintahuannya untuk mengetahui dan mengembangkan sesuatu dengan bimbingan gurunya. Akhirnya berdasarkan dari pengertian inkuiri sendiri, proses dan tujuan dari pembelajaran inkuiri dapat digunakan untuk menerapkan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa.

2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif

Berikut ini akan disajikan beberapa penelitian tentang kemampuan proses kognitif dari penelitian-penelitian sebelumnya. Wahyuningsih 2009 meneliti perbedaan metode ceramah dengan metode simulasi komputer terhadap hasil belajar fisika yang menekankan aspek kognitif siswa. Populasi dan sampel penelitian yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngemplak dengan jumlah 56 siswa. Hasil penelitian yaitu 1 metode ceramah maupun metode simulasi komputer meningkatkan hasil belajar siswa dan 2 Ada 22 perbedaan antara metode simulasi komputer dengan metode ceramah yaitu metode simulasi komputer lebih meningkatkan hasil belajar siswa dibanding metode ceramah. Uno 1996:211 meneliti pengaruh strategi pengajaran dan gaya kognitif terhadap perolehan belajar geometri di Sekolah Menengah Umum. Populasi dan sampel penelitian adalah siswa kelas X SMU Negeri 1 Gorontalo Tahun Ajaran 19941995. Hasil dari penelitian ini adalah 1 strategi pembelajaran yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap perolehan belajar. Strategi modul memberikan perolehan belajar lebih baik daripada strategi penyampaian guru dalam pembelajaran geometri. 2 Jenis gaya kognitif siswa yang berbeda yaitu gaya kognitif sangat tinggi GKST dan gaya kognitif sangat rendah GKSR memberikan pengaruh yang berbeda pula pada perolehan belajar. Siswa yang mempunyai GKST cenderung lebih baik perolehan belajarnya daripada siswa yang yang mempunyai GKSR. 3 Tidak terdapat interaksi antara jenis strategi pembelajaran dengan jenis gaya kognitif terhadap perolehan belajar geometri. Chandra 2011 meneliti pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Populasi dan sampel penelitian yaitu siswa kelas V SD Kanisius Demangan Baru dengan jumlah 38 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 ada peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode inkuiri. Hal ini dibuktikan dengan uji t Independent Samples T-test yang menunjukkan harga sig.2-tailed adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan kenaikan skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan dengan harga signifikansi 2-tailed yang diperoleh sebesar ,619 lebih besar dari 0,05. Ada peningkatan pada masing-masing aspek kecakapan berpikir kritis pada kategori kognitif dengan harga signifikansi 2-tailed hasil uji Kruskal-Wallis sebesar 0,02 lebih kecil dari 0,05. 2 Penerapan metode inkuiri meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif, ini terbukti dengan harga signifikansi 2-tailed yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Meskipun demikian, kelompok eksperimen dibanding kelompok kontrol tidak berbeda secara positif dan signifikan dengan harga signifikansi 2-tailed ,619 lebih besar dari 0,05. Jika dilihat dari kenaikan rata-rata skor kecakapan berpikir 23 kritis kategori kognitif pada masing-masing aspeknya di kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan harga signifikansi 2-tailed yang diperoleh sebesar ,370 lebih besar dari 0,05.

2.2.3 Literature Map

Literature map yang dapat disajikan dari penelitian-penelitian terdahulu adalah sebagai berikut: Gambar 9. Literature Map Beberapa penelitian sebelumnya tentang metode pembelajaran inkuiri dan proses kognitif, menunjukkan bahwa metode inkuiri berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan berpikir proses kognitif. Berdasarkan penelitian- penelitian tersebut, belum ada yang meneliti pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan proses kognitif tingkat mengaplikasi dan menganalisis pada siswa di tingkat pendidikan dasar. Oleh sebab itu peneliti mengambil judul penelitian Metode Inkuiri Proses Kognitif Aryani 2011 Metode inkuiri, prestasi belajar- berpikir kritis kategori kognitif Kitot, Ahmad, dan Seman 2010 Inkuiri-berpikir kritis Wahyuningsih 2009 Metode Ceramah, metode simulasi, hasil belajar-aspek kognitif Uno 1996 Strategi Pengajaran, gaya kognitif-perolehan belajar Chandra 2011 Metode inkuiri, prestasi belajar, dan berpikir kritis kategori kognitif Yang perlu diteliti adalah pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis Soetjipto 2001 Inkuiri-belajar aktif 24 tentang pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada pelajaran IPA.

2.3 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 3 175

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta - USD Repository

0 0 141

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 154

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168