40
pretest  kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  kedua  kelompok  tersebut mempunyai kemampuan awal yang berbeda.
Tabel 8. Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi lihat lampiran nomor 15
Hasil Pretest Nilai Signifikansi
Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,642 Tidak Berbeda
Dari  uji  statistik  dengan  menggunakan  statistik  non-parametrik  Mann- Whitney U, skor rata-rata para siswa di kelas kontrol yang menggunakan metode
ceramah  Mdn  =  1,25  tidak  berbeda  secara  signifikan  dari  skor  rata-rata  para siswa  di  kelas  kontrol  yang  menggunakkan  metode  inkuiri  Mdn  =  1,50  yang
ditunjukkan dengan harga U = 4630,00, Z = -0,465,  p  0,05 atau 0,642. Dari tabel di atas harga sig. 2-tailed adalah 0,642 atau  0,05 maka H
null
diterima dan H
i
ditolak.  Artinya tidak  ada perbedaan  yang signifikan antara skor pretest  pada  kelompok  kontrol  dan  kelompok  eksperimen  pada  kemampuan
mengaplikasi. Dengan kata lain kemampuan awal kedua kelompok tersebut sama.
4.1.1.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi
Langkah  kedua  adalah  uji  perbedaan  skor  pretest  ke  posttest  pada kemampuan mengaplikasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
kenaikan  skor  dari  skor  pretest  ke  posttest  pada  kelompok  kontrol  maupun kelompok  eksperimen.  Dari  uji  ini  akan  diperlihatkan  persentase  kenaikan
masing-masing  kelompok.  Uji  perbandingan  ini  berkaitan  dengan  uji  normalitas yang sudah dilakukan. Pada kelompok kontrol harga sig. 2-tailed pretest  0,05
sehingga data tersebut dikatakan tidak normal dan harga sig. 2-tailed posttest 0,05  sehingga  data  tersebut  dikatakan  normal.  Jika  salah  satu  data  tidak  normal
analisis  statistik  yang  digunakan  adalah  statistik  nonparametrik  two-related samples  dalam  hal  ini  adalah  Wilcoxon.  Sedangkan  pada  kelompok  eksperimen
harga  sig.  2-tailed  pretest  dan  posttest    0,05  sehingga  data  tersebut  dikatakan normal,  sehingga  analisis  statistik  yang  digunakan  adalah  statistik  parametrik
paired  t-test  dengan  tingkat  kepercayaan  95.  Analisis  data  menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:
41
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest. H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan skor posttest.
Kriteria yang digunakan adalah: 1.  Jika  harga  sig.  2-tailed    0,05,  H
null
diterima  dan  H
i
ditolak.  Artinya  tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Dengan kata
lain tidak terdapat kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. 2.  Jika harga sig. 2-tailed  0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya terdapat perbedaan  yang  signifikan  antara  skor  pretest  ke  posttest.  Dengan  kata  lain
terdapat kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest. Tabel  9.  Perbedaan  Skor  Pretest  ke  Posttest  Kemampuan  Mengaplikasi  lihat
lampiran nomor 17
No. Kelompok
Test Peningkatan
Signifikansi  Keputusan Pretest
Posttest 1.
Kontrol 1,66
1,98 19,28
0,033 Berbeda
2. Eksperimen
1,63 2,39
46,63 0,000
Berbeda
Hasil  uji  statistik  menunjukkan  bahwa  skor  rata-rata  para  siswa  di  kelas kontrol  yang  menggunakan  metode  ceramah  ditunjukkan  dengan  harga  Z  =  -
2,138,  p    0,05  atau  0,033.  Sedangkan  para  siswa  mencapai  skor  rata-rata  yang lebih  tinggi  untuk  kemampuan  mengaplikasi  pada  kelompok  eksperimen  yang
menggunakan  metode  inkuiri  dengan  harga  M  mean  =  -0,7625,  SE  standard error = 0,13987, t31 = -5,451, p  0,05.
Tabel  di  atas  menunjukkan  harga  sig.  2-tailed  kelompok  kontrol  dan kelompok eksperimen adalah 0,033 atau  0,05 pada kelompok kontrol dan 0,000
pada  kelompok  eksperimen,  maka  H
null
ditolak  dan  H
i
diterima.  Artinya  ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol
dan  kelompok  eksperimen.  Dengan  kata  lain  terjadi  peningkatan  skor  yang signifikan dari pretest ke posttest pada kemampuan mengaplikasi pada kelompok
kontrol  dan  kelompok  eksperimen.  Persentase  kenaikan  kelompok  eksperimen lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  kelompok  kontrol.  Signifikansi  dari  hasil  pada
sampel dapat digeneralisasikan kepopulasi.
42
4.1.1.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Kemampuan Mengaplikasi