Deskripsi Penelitian HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
mendiskusikan materi presentasi yang telah dibagi untuk setiap kelompoknya. Setelah mereka selesai berdiskusi dalam
kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mengenai materi yang telah dipelajari dilanjutkan dengan tanya
jawab dari siswa kelompok lain. Terdapat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan, ada sebagian siswa yang hanya diam.
Jika dalam proses tanya jawab terdapat pertanyaan dan kelompok presentasi tidak dapat menjawab maka guru akan membantu pada
saat akhir presentasi. Selanjutnya
pada saat
akhir pembelajaran
guru memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah
dipelajari, memberikan tugas, dan guru mengucapkan salam penutup.
Rangkaian kegiatan guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Proses
Pembelajaran Pra Penelitian No
Deskripsi Ya
Tidak
1 Guru membuka pembelajaran dan
memeriksa kesiapan ruang. √
2 Guru memeriksa kesiapan siswa.
√ 3
Guru melakukan apersepsi. √
No Deskripsi
Ya Tidak
4 Guru menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan rencana kegiatannya. √
5 Guru
menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi. √
6 Guru
menggunakan media
pembelajaran. √
7 Guru membagi siswa di kelas ke
dalam beberapa kelompok. √
8 Guru menumbuhkan sikap siswa
untuk mampu bekerja sama di dalam kelompoknya.
√
9 Guru menumbuhkan sikap siswa
untuk disiplin
dalam mengikuti
pembelajaran. √
10 Guru sering bertanya pada siswa. √
11 Pertanyaan
guru diajukan
ke perseorangan.
√
12 Pertanyaan guru diajukan ke kelas. √
13 Guru merespon positif partisipasi aktif
siswa untuk terbuka. √
14 Guru memberi tugas rumah. √
15 Pada saat pembelajaran guru bersikap √
No Deskripsi
Ya Tidak
serius.
16 Pada saat pembelajaran guru bersikap
santai. √
17 Guru memberi kesimpulan pada akhir
pembelajaran. √
18 Guru memberikan evaluasi materi
terhadap peningkatan pemahaman. √
19 Guru melakukan refleksi pembelajaran
dengan melibatkan siswa. √
20 Guru menutup pelajaran. √
b. Observasi Siswa
Ketika guru
memasuki kelas
untuk memulai
pembelajaran terlihat siswa telah mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran dengan mempersiapkan buku, tetapi masih
terdapat beberapa siswa yang belum masuk ke dalam ruang kelas. Setelah semua siswa mempersiapkan untuk mengikuti pelajaran,
guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa seperti melihat kerapian siswa dalam berpakaian, memeriksa kesiapan
ruang, kemudian guru melakukan presensi kepada siswa satu per satu. Setelah itu guru melakukan apersepsi mengenai materi yang
telah dipelajari sebelumnya dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan mengingatkan kembali materi pembelajaran sebelumnya
dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Dalam hal ini masih terdapat siswa yang
sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pada saat proses pembelajaran inti
yaitu presentasi
kelompok, terlihat
bahwa siswa
memperhatikan dengan baik penjelasan materi dari kelompok presentasi tetapi juga terdapat siswa yang berbincang dengan
teman sebangku. Jika terdapat hal penting yang disampaikan oleh kelompok presentasi maka sebagian siswa mencatatnya. Siswa
yang berbincang dengan teman sebangku ataupun sibuk dengan kegiatannya sendiri terkadang mendapat teguran dari guru. Saat
proses tanya jawab banyak siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari, tetapi juga terdapat siswa yang
hanya diam. Rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses
Pembelajaran Pra Penelitian No
Deskripsi Ya
Tidak
1 Siswa
siap mengikuti
proses pembelajaran.
√
2 Siswa
memperhatikan penjelasan
guru. √
3 Siswa menanggapi pembahasan
√
No Deskripsi
Ya Tidak
pembelajaran. 4
Siswa mencatat hal-hal penting. √
5 Siswa mengerjakan tugaslatihan soal
dengan baik. √
6 Siswa mendapat teguran dari guru.
√ 7
Siswa aktif
dalam mengikuti
pembelajaran. √
8 Siswa menjawab pertanyaan.
√ 9
Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal.
√
Selain melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan siswa, peneliti juga menggunakan instrumen kuesioner
untuk mengukur tingkat motivasi siswa sebelum menerapkan tindakan serta melakukan pengamatan terhadap motivasi siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur
tingkat motivasi belajar siswa pra implementasi tindakan. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data,
sehingga dapat diketahui data awal siswa. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar dalam
pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan
Patokan I sebagai berikut:
Tabel 5.3 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Pra Implementasi
Tindakan No
Interval Frek.
Frek. Relatif
Kategori
1 120-130
0,00 Sangat Tinggi
2 109-119
7 33,33
Tinggi 3
94-108 11
52,38 Sedang
4 83-93
2 9,52
Rendah 5
26-82 1
4,76 Sangat Rendah
Total 21
100
Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0 0 siswa,
persentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah 33,33 7 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi
belajar sedang adalah 52,38 11 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 9,52 2 siswa dan
siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 4,76 1 siswa. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang. c.
Observasi Kelas Secara fisik ruang kelas X MIA 5 sangat baik untuk
berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar. Terdapat 1 whiteboard
, 1 viewer, sepasang foto presiden dan wakil presiden, 2 air conditioner, 1 papan informasi kelas, 1 kalender, 1 stop
kontak, sepasang meja guru dan kursi, 16 meja siswa, dan 32 kursi siswa.
Rangkaian kegiatan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran
Pra Penelitian No
Deskripsi Ya
Tidak
1 Fasilitas di dalam kelas mendukung
proses pembelajaran. √
2 Kondisi kelas cukup kondusif dalam
mendukung proses pembelajaran. √
3 Siswa membuat kegaduhan atau
keributan. √
4 Siswa mengerjakan latihan soal.
√ 5
Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan.
√ 6
Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal.
√ 7
Adanya kegiatan yang menarik dalam proses pembelajaran .
√ 8
Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan.
√
Dari hasil uraian observasi terhadap guru, siswa dan kelas penerapan tindakan berikut ini akan disajikan analisis situasi
pembelajaran dari hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Selama proses pembelajaran berlangsung metode yang
digunakan adalah diskusi, presentasi dan tanya jawab. Peneliti melihat kurangnya motivasi siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran. Sebagian besar memang aktif, tetapi siswa yang lain kurang termotivasi mengikuti pembelajaran. Terdapat
sebagian siswa yang berbicara dengan teman sebangku pada saat kelompok presentasi menyajikan materi, bersandar pada dinding.
Guru tampak berusaha membagi rata perhatiannya kepada seluruh siswa dengan cara menegur siswa yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri. Peneliti menduga berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, akar dari permasalahan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran dipengaruhi karena kurangnya variasi metode pembelajaran yang mampu meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba
mencari pemecahan dari permasalahan di atas dengan penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan bervariasi
sehingga siswa lebih dapat menikmati setiap proses dalam kegiatan pembelajaran dan siswa memiliki motivasi dalam
belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa. Peneliti dan guru mitra akan melakukan penelitian dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi siswa
dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Teams Games Tournament
mengajak siswa belajar dalam kelompok dengan kondisi yang menyenangkan. Siswa belajar sambil
bermain dengan cara berlomba dan berkompetisi dalam kelompok.
Dalam metode ini ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu pembagian kelompok, permainan, pertandingan dan
pemberian penghargaan
kepada kelompok.
Pada awal
pembelajaran peneliti dan guru mitra membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen. Kelompok
siswa ini akan berubah pada saat turnamen berlangsung. Siswa diharapkan dapat bekerja sama dengan masing-masing anggota
kelompok. Tahap terakhir adalah penghargaan kelompok yang memiliki skor tertinggi di antara kelompok lain.
Penerapan model pembelajaran tipe TGT diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Siswa
diharapkan lebih semangat dalam belajar. Siswa juga diharapkan lebih aktif pada saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran
tipe TGT membuat siswa menjadi pusat pembelajaran dan membuat siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan.
d. Wawancara pada guru
Pada saat wawancara, diketahui bahwa guru sering menggunakan metode diskusi, presentasi, dan tanya jawab.
Seringnya penggunaan metode diskusi, presentasi, dan tanya jawab dikarenakan persiapannya tidak membutuhkan waktu yang
lama dan siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran.
e. Wawancara pada siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa selama kegiatan pembelajaran di kelas setiap pertemuan
hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu diskusi secara berkelompok dan dilanjutkan dengan presentasi
sehingga terkadang siswa merasa bosan. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan metode ini juga
bermacam-macam. Terdapat siswa yang merasa sudah cukup memahami tetapi juga terdapat siswa yang merasa kurang
memahami. 2.
Pelaksanaan Tindakan – Siklus I Pelaksanaan tindakan model pembelajaran tipe TGT untuk
siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 jam ke 6-8. Materi pembelajaran yang digunakan saat implementasi TGT adalah
pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, prinsip, jenis dan peran koperasi. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas X MIA 5. Jumlah
siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 21 siswa. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, S.E, M. Acc sebagai guru
ekonomi kelas X dan kelas XI. Berikut ini diuraikan tahap-tahap implementasi model pembelajaran tipe TGT untuk siklus I.
a. Perancanaan
Tahap awal proses implementasi model pembelajaran tipe TGT adalah mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas. Berikut langkah-langkah perencanaan yang dipersiapkan:
1 Peneliti berkoordinasi dengan guru mengelompokkan siswa
ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar
kelompok siswa yang telah dibentuk:
Tabel 5.5 Pembagian Kelompok
– Siklus I No
Nama Jenis
Kelamin Nama
Kelompok
1 Dhea Indah Nawangwuri
P
1 2
Annisa Salma Nabila P
3 M. Barokah Fretinu
L 4
M. Zulfikar Al Afghani L
5 Eva Elmiyah
P
2 6
Melati Ambarsari K P
7 Danang Wahyu Broto
L 8
M. Syafiq Hanafi L
9 Farah Sausan Salsabila
P
3 10 Della Marlita
P 11 Dzikri Khairurrifa Sabath
L 12 Arif Helmi Kurniawan
L 13 Nabila Maharani Widya D
P 4
No Nama
Jenis Kelamin
Nama Kelompok
14 Dhinna Mutia Amini P
4 15 Faisal Satriawan Hendra
L 16 M. Shaffanafi
L 17 Kintan Alifia Listiyani S
P
5 18 Mentari Sukma K
P 19 Agista Rismanda Vandra
L 20 Anisa Puspa Dewi
P 21 Fernanda Sekar Erviansari
P
2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan pada
implementasi tindakan.
Perangkat pembelajaran tersebut mencakup Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP, materi pembelajaran, latihan soal, perlengkapan games dan tournament, serta pengahargaan.
Berikut ini uraian persiapan implementasi TGT: a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP sesuai dengan materi yang telah disepakati oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Selanjutnya RPP
diserahkan kepada guru mitra untuk dipelajari langkah- langkah proses pembelajaran yang dijadikan pedoman
oleh guru mitra dalam penerapan model pembelajaran tipe TGT dan RPP digunakan untuk 1 pertemuan 3 jam
pelajaran. b
Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
kali ini adalah mengenai koperasi. Materi yang disampaikan adalah pengertian, landasan, asas, tujuan,
nilai, prinsip, jenis dan peran koperasi. Untuk membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, peneliti
membuat handout. Handout yang telah dibuat oleh peneliti diserahkan kepada guru mitra, yang selanjutnya
handout tersebut dibagikan kepada setiap kelompok dan
setiap anggota kelompok mendapatkannya. c
Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai
berikut: 1
Papan ular tangga – digunakan saat games 2
Amplop soal - digunakan saat games 3
Hadiah – sebagai wujud penghargaan kepada setiap kelompok
d Instrumen pengumpulan data
Peneliti menyiapkan
serta menyusun
instrumen pengumpulan data yang meliputi:
1 Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk
mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.
2 Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk
mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas.
3 Lembar observasi kegiatan kelas digunakan untuk
mencatat kejadian yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran.
4 Lembar penilaian kelompok digunakan untuk
mencatat skor kelompok pada saat proses turnamen. 5
Kuesioner digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa
setelah implementasi model pembelajaran tipe TGT dilaksanakan.
6 Lembar refleksi guru digunakan untuk mengetahui
refleksi guru terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran.
7 Lembar refleksi siswa digunakan untuk mengetahui
refleksi siswa terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
8 Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui
keadaan kelas baik guru dan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap ini dimana dilakukannya pembelajaran tipe TGT dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Mei 2015 pada jam
pelajaran ke 6-8 yaitu pukul 11.15 - 14.00. Rangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1 Kegiatan awal
Awal pembelajaran diawali dengan guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kesiapan
ruang kelas, alat, dan media pembelajaran, memeriksa kesiapan siswa dan kehadiran siswa. Guru melakukan
apersepsi mengenai materi sebelumnya yang telah dipelajari dan mengkaitkannya dengan materi yang akan
dipelajari. Kemudian guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang
pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran yang
akan dilakukan saat itu adalah model pembelajaran tipe TGT
. Guru menjelaskan secara singkat mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selanjutnya guru
mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, dimana
setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Guru mitra memanggil nama siswa secara urut berdasarkan nama
kelompok. Siswa yang disebut namanya langsung berkumpul di meja kelompok yang telah ditentukan. Setiap
kelompok didampingi oleh pendamping kelompok.
Kemudian guru mitra menjelaskan peraturan dan prosedur jalannya TGT. Pengelompokkan siswa ke dalam kelompok
secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah
dibentuk:
Tabel 5.6 Pembagian Kelompok
– Siklus I No
Nama Jenis
Kelamin Nama
Kelompok
1 Dhea Indah Nawangwuri
P
1 2
Annisa Salma Nabila P
3 M. Barokah Fretinu
L 4
M. Zulfikar Al Afghani L
5 Eva Elmiyah
P
2 6
Melati Ambarsari K P
7 Danang Wahyu Broto
L 8
M. Syafiq Hanafi L
9 Farah Sausan Salsabila
P 3
No Nama
Jenis Kelamin
Nama Kelompok
10 Della Marlita P
3 11 Dzikri Khairurrifa Sabath
L 12 Arif Helmi Kurniawan
L 13 Nabila Maharani Widya D
P
4 14 Dhinna Mutia Amini
P 15 Faisal Satriawan Hendra
L 16 M. Shaffanafi
L 17 Kintan Alifia Listiyani S
P
5 18 Mentari Sukma K
P 19 Agista Rismanda Vandra
L 20 Anisa Puspa Dewi
P 21 Fernanda Sekar Erviansari
P
2 Kegiatan Inti
a Mengamati
Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari.
Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa
difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout
yang telah diberikan mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati
proses dan mengamati prosedur. Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah
melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran.
Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk
saling bertukar pendapat mengenai isi materi. b
Menanya Setelah
guru memberikan
kesempatan untuk
mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis. Aktivitas
menanya merupakan
keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada
peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih
daya pikir kritis dan kepekaan peserta didik.
Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya
akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan tournament
selesai. Pada saat kegiatan menanya, peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam
mengikuti pembelajaran. c
Mencobamengumpulkan informasi Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk
berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber
bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan
penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada
tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk
berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa
yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan
pendapat. Pada
saat kegiatan
berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.
d Mengasosiasikanmengolah informasi
Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan
mengumpulkan informasi
atau melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya.
1 Permainan games
Permainan dalam TGT dinamakan ular tangga soal. Dimana setiap kelompok akan berjalan sesuai dadu
yang telah dikocok serta menjawab soal pada amplop. Setiap soal diberi waktu 1,5 menit oleh
guru untuk menjawab. Skor yang di dapat dari kegiatan game ini nantinya akan dipakai guru untuk
pengelompokan pada saat turnamen. Berikut ini prosedur permainan.
a Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang. b
Setiap kelompok menerima papan ular tangga, dadu, alat untuk bermain dan soal.
c Setiap
anggota kelompok
mempunyai kesempatan untuk bermain atau menjalankan
alat yang telah disedikan.
d Dimulainya pengerjaan soal, yaitu dengan
mengocok dadu dan mengambil soal yang ada di dalam amplop.
e Setiap kelompok akan didampingi oleh satu
fasilitator yang akan memberikan pengarahan dan mengamati jalannya games.
f Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu
soal mulai dadi mengocok dadu adalah 1,5 menit. 1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10
soal. g
Jika waktu habis dan siswa yang mendapat kesempatan tidak dapat menjawab soal maka
soal akan dilempar kepada teman satu kelompok.
h Jika jawaban benar maka akan diberikan skor
tambahan 100, sedangkan jika salah diberikan skor 0.
2 Pertandingan tournament
Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan tournament
. Penentuan meja tournament dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan guru
kelas dan hasil skor siswa pada kegiatan games.
Prosedur dalam melaksanakan kegiatan tournament adalah sebagai berikut:
a Guru menentukan kelompok baru berdasarkan
hasil penilaian games. b
Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja tournament.
c Guru akan memulai tournament dengan
memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu.
d Guru membacakan soal kepada kelompok 1.
Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan.
e Siswa yang mengangkat tangan pertama akan
mendapat kesempatan
menjawab terlebih
dahulu, ada 2 kali kesempatan. f
Jika jawaban benar, maka akan diberi skor 100 g
Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman
dalam satu
kelompok untuk
menjawabnya. h
Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus.
i Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan
cara yang sama seperti di atas
3 Penghargaan kelompok
Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai
terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang telah
dikumpulkan, dijumlahkan
dan dicari
kelompok yang
memiliki skor
tertinggi. Berdasarkan ranking, urutan juara kelompok adalah:
Tabel 5.7 Pembagian juara
– Siklus I Juara
Nama Kelompok
I Kelompok 5
II Kelompok 1
III Kelompok 2
IV Kelompok 3
V Kelompok 4
e Mengomunikasikan
Pada kegiatan
mengomunikasikan, guru
mitra menunjuk
beberapa kelompok
diskusi untuk
mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil
diskusi kelompok
yang telah
dilakukan sebelumnya.
Keterampilan menyajikan
atau mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat
penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta
didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan
adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat
dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
3 Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada
proses pembelajaran
siklus pertama.
Guru mitra
membimbing siswa
untuk berefleksi
mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis.
c. Observasi
Observasi pembelajaran
dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan implementasi model pembelajaran tipe TGT.
Peneliti mengamati kegiatan guru, siswa, serta kondisi kelas pada saat penelitian. Berikut uraian hasil observasi selama
penelitian: 1
Observasi terhadap guru Observasi
terhadap kegiatan
guru dilakukan
saat implementasi TGT siklus pertama. Kegiatan guru selama
pembelajaran disajikan dengan tabel.
Tabel 5.8 Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I
No Deskripsi
Ya Tidak
1 Guru
menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. √
2 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
3 Guru
ikut berperan
dalam pembentukan kelompok TGT.
√ 4
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam
diskusi kelompok. √
5 Guru memberikan pengarahan kepada
siswa dalam pengerjaan soal. √
6 Guru memotivasi siswa agar ada
kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
7 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
8 Guru berinteraksi dengan siswa, dan
melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perseorangan. √
9 Guru
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber
√
No Deskripsi
Ya Tidak
informasi secara mandiri. 10 Guru memberikan kesempatan bagi
siswa untuk
menentukan peran
masing-masing anggota
dalam kelompok.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak
menjelaskan cara
kerja kelompok,
tugas yang
harus dikerjakan dan kerja sana di dalam
kelompok. √
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan
berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas
menjadi tidak kondusif. √
13 Guru hanya
berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing
sehingga suasana kelas menjadi kaku. √
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga
tidak ada pengawasan. √
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran
melalui permainan
dalam tournament. √
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam
√
No Deskripsi
Ya Tidak
tournament .
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
√ 19 Guru melakukan evaluasi terhadap
hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan.
√
20 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan motivasi belajar melalui
kuesioner. √
Pada tabel 5.8 tampak guru memberikan materi pembelajaran dengan presentasi kelompok di depan kelas.
Guru berperan aktif mendorong siswa agar lebih termotivasi dalam pembelajaran. Guru siap membantu jika
terdapat siswa yang kurang mengerti. Seluruh kelompok didatangi oleh guru untuk melihat perkembangan kerja
kelompok. Beberapa siswa berdiskusi dengan teman sekelompok dan adapula yang bertanya kepada guru mitra.
Selama proses pembelajaran dengan tipe TGT guru mitra selalu berada di dalam kelas. Guru mengawasi dan
memimpin secara langsung jalannya proses pembelajaran. Penghargaan diberikan kepada siswa setelah selesai sesi
turnamen. Pengukuran kuesioner siswa dilihat dari kuesioner yang diisi. Kuesioner dibagikan setelah proses
pembelajaran dengan tipe TGT selesai dilaksanakan.
Refleksi untuk siklus pertama dilakukan guru secara tertulis. Dapat disimpulkan bahwa guru mitra mengatur dan
mengawasi jalannya proses pembelajaran dengan tipe TGT dengan sangat baik.
2 Observasi terhadap siswa
Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe TGT. Kegiatan
siswa salam proses pembelajaran disajikan ke dalam tabel berikut:
Tabel 5.9 Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No
Deskripsi Ya
Tidak
1 Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan dengan baik selama kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif tipe TGT.
√
2 Seluruh perhatian di arahkan pada
materi diskusi dalam kelompok. √
3 Siswa saling berbagi tugas dalam
pengerjaan tugas. √
4 Seluruh
kelompok antusias
mengikuti jalannya games dan tournament
. √
5 Mendengarkan penjelasan teman
dalam satu kelompok. √
No Deskripsi
Ya Tidak
6 Saling
bertukar pikiran
dan pendapat.
√ 7
Mengajukan pertanyaaan
yang berkaitan
dengan pembelajaran
kepada guruteman. √
8 Menjawab
pertanyaan sesuai
dengan maksud
dan tujuan
pertanyaan. √
9 Bertindak sportif dan jujur saat
pelaksanaan games
dan tournament.
√
10 Siswa mendapat penghargaan dari
guru baik verbal maupun non verbal.
√
Siswa mengikuti proses pembelajaran tipe TGT dengan baik. Walaupun pada awalnya kelompok kesulitan
memahami peraturan dan prosedur TGT, siswa dapat memahami
dengan cepat
dan menikmati
proses pembelajaran sampai selesai. Saat games berlangsung siswa
tanggap dan langsung mengikuti alur permainan. Dalam kelompok, siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan
soal diskusi sehingga seluruh anggota kelompok aktif mengikuti pembelajaran. Siswa berdiskusi dalam kelompok
membahas soal yang harus mereka selesaikan. Pada saat turnamen, siswa tampak antusias dalam menjawab
pertanyaan. Selama
tournament berlangsung
siswa bertindak sportif dengan tidak mencontek catatan ataupun
buku referensi. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan mendapatkan penghargaan dari guru secara verbal ataupun
non verbal. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat
motivasi belajar siswa pada tindakan siklus petama. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan
data, sehingga dapat diketahui data awal siswa. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar
dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan
Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut:
Tabel 5.10 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi
Tindakan - Siklus I
No Interval
Frek. Frek
Relatif Kategori
1 120-130
0,00 Sangat Tinggi
2 109-119
6 28,57
Tinggi 3
94-108 14
66,67 Sedang
4 83-93
1 4,76
Rendah 5
26-82 0,00
Sangat Rendah
Total 21
100
Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0 0
siswa, persentase siswa yang memikili motivasi belajar tinggi adalah 28,57 7 siswa, persentase siswa yang
memiliki motivasi belajar sedang adalah 66,67 14 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah adalah 4,76 1 siswa dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 0 0 siswa. Dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang.
3 Observasi terhadap kelas
Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya proses pembelajaran tipe TGT. Kegiatan
di kelas dalam proses pembelajaran disajikan melalui tabel berikut:
Tabel 5.11 Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No
Deskripsi Ya
Tidak
1 Kelas terdiri dari beberapa individu
yang berbeda
dalam hal
kemampuan belajar. √
2 Siswa menaati aturan-aturan yang
ada di dalam pembelajaran. √
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas
yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas
√
No Deskripsi
Ya Tidak
pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas atau di sekolah.
5 Ruang kelas tertata dengan bersih
dan rapi. √
6 Beberapa
siswa hanya
mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Kerja dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta
membuat kegaduhan. √
8 Para siswa berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran tipe TGT. √
9 Sebagian besar dari siswa telah
memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
10 Banyak siswa
yang bertanya
kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang lebih.
√ 12 Beberapa
siswa menolak
bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu.
√
13 Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak
menghargai siswa-siswa
lainnya. √
14 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu
√
No Deskripsi
Ya Tidak
sama lain dengan baik. 15 Hampir semua siswa menganggap
materi pelajaran yang diberikan mudah.
√
16 Selama kegiatan
pembelajaran berlangsung para siswa saling
memberikan pendapat
atau masukan untuk tercapainya tujuan
yang diharapkan. √
17 Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien .
√ 18 Para siswa tampak antusias dengan
kerja kelompoknya. √
19 Setiap anggota
kelas diberi
kesempatan keistimewaan yang sama.
√
20 Para siswa
bersaing untuk
menunjukkan siapa
yang melakukan pekerjaan yang paling
baik. √
Kelas terdiri dari beberapa siswa yang berbeda kemampuan dan pemahaman yang berbeda. Siswa menaati peraturan
yang telah disepakati bersama saat pembelajaran di kelas. Sekolah memfasilitasi pembelajaran siswa dengan sangat
baik, dengan tersedianya meja, kursi, dan fasilitas yang menunjang pembelajaran termasuk perpustakaan yang
menyediakan buku-buku bagi siswa maupun guru. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa berperan lebih aktif.
Jika terdapat kesulitan siswa bertanya kepada teman maupun guru.
d. Evaluasi dan refleksi
Pada tahap ini, guru dan peneliti melakukan evaluasi hasil observasi pembelajaran dengan model TGT.
1 Evaluasi
a Wawancara pada siswa
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran
yang diterapkan berbeda dari model yang biasa diterapkan guru pada saat mengajar. Hal ini membuat
mereka tidak bosan dengan model pembelajaran yang biasa digunakan. Selain itu, siswa dapat belajar
berpendapat dengan ide-idenya walaupun terkadang terdapat perbedaan pendapat antar teman dalam satu
kelompok. Siswa juga lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Kendala yang dirasakan siswa dalam
mengikuti pembelajaran adalah terbatasnya waktu yang diberikan sehingga dalam pengerjaan soal tergesa-gesa.
b Wawancara pada guru
Dalam wawancara ini, guru mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan berbeda dengan
metode yang sering digunakan guru saat kegiatan belajar. Dengan model ini, siswa lebih bersemangat dan
aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun, guru merasa kerepotan jika menyiapkan pembelajaran
dengan model ini. Secara keseluruhan, pembelajaran berjalan lancar. Hal yang masih perlu diperbaiki adalah
pengalokasian waktu, agar sesuai dan tidak terjadi kekurangan waktu.
2 Tahap refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali apa
yang telah terjadi selama proses pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe TGT. Berdasarkan hasil
refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan, yaitu sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah.
Jika tindakan belum mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru. Refleksi
dilakukan oleh guru dan seluruh siswa yang melakukan proses pembelajaran tipe TGT dengan memberikan lembar
refleksi. Hasil refleksi siklus pertama dapat dilihat seperti berikut:
a Refleksi Guru Mitra
Tabel 5.12 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No
Uraian Komentar
1 Penilaian guru berkaitan dengan
komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal,
kunci soal, suasana di dalam kelas, cara kerja siswa baik
individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran
kooperatif yang diterapkan Semua
perangkat sudah
lengkap, hanya
saja keterbatasan
waktu dalam
pelaksanaan pembelajaran
2 Selama kerja kelompok apakah
siswa: a.
Mendengarkan orang lain b.
Mengajukan pertanyaan c.
Mengorganisasikan ide-idenya d.
Mengorganisasikan kelompok e.
Mengacaukan kegiatan f.
Melamun Siswa mendengarkan orang
lain
3 Hambatan yang mungkin ditemui
dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT
Waktu kurang, perangkat yang diperlukan banyak
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT
Dapat menjadi variasi dalam proses pembelajaran
5 Keuntungan yang dicapai ketika
diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT Siswa
menjadi aktif
dan senang
6 Hal-hal mana saja yang masih
perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pebelajaran kooperatif tipe
TGT Dalam hal alokasi waktu
7 Apakah siswa berminat mengikuti
KBM kooperatif tipe TGT yang telah
dilakukan dan
KBM selanjutnya yang akan dilakukan
di dalam kelas? Siswa
lebih berminat
mengikuti pembelajaran dan KBM lebih bervariasi
Dari hasil refleksi guru, dapat dilihat bahwa guru melihat komponen pembelajaran yang telah disiapkan
sudah baik namun masih kurang persiapan dan waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran kurang.
Pada penerapan siklus pertama, manfaat yang dirasakan guru dengan penerapan pembelajaran tipe TGT adalah
siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Menurut
guru, pembelajaran
tipe TGT
dapat memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas
sehingga siswa
tidak jenuh
dalam mengikuti
pembelajaran. Namun, yang harus diperhatikan untuk perbaikan dalam siklus kedua adalah perencanaan
waktu. b
Refleksi Siswa
Tabel 5.13 Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No Aspek yang diamati
Skala Penilaian Sangat
Senang Senang
Tidak Senang
Sangat Tidak
Senang
1 Bagaimanakah
perasaan anda tentang proses
pembelajaran dengan menggunakan
metode TGT topik pembahasan,
media pembelajaran,
situasi kelas,
penampilan guru, lingkungan
23,81 76,19
No Aspek yang diamati
Skala Penilaian Sangat
Senang Senang
Tidak Senang
Sangat Tidak
Senang
kelas, dll?
Berminat Tidak Berminat
2 Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT
? 100
Ya Tidak
3 Apakah selama bekerja
dalam kelompok saya: a.
Mendengarkan orang lain
b. Mengajukan
pertanyaan c.
Mengorganisasikan ide-ide saya
d. Mengorganisasikan
kelompok e.
Mengacaukan kegiatan
f. Melamun
100 95,24
95,24 100
42,86 4,76
4,76
100 57,14
Komentar
4 Hambatan apa yang
anda temui
selama melaksanakan proses
pembelajaran dengan Hambatan yang ditemui siswa selama
melaksanakan proses pembelajaran , antara lain siswa terganggu dengan
suasana kelas yang kurang kondusif,
Komentar
mengunakan model
TGT waktu yang diberikan sangat terbatas
sementara mereka harus mengerjakan soal dengan cepat.
Komentar
5 Keuntungan apa yang
telah anda capai ketika diterapkan
pembelajaran kooperatif tipe TGT
tersebut Keuntungan
yang didapat
setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe
TGT ,
antara lain
siswa dapat
menyalurkan ide-idenya dalam diskusi kelompok, materi pembelajaran menjadi
lebih mudah dan jelas untuk dipahami, kelas menjadi lebih aktif, dan proses
pembelajaran tidak membosankan.
Komentar
6 Menurut anda hal-hal
Hal-hal yang masih harus ditingkatkan
Komentar
mana saja yang masih harus ditingkatkan dan
diperbaiki dalam
pembelajaran kooperatif tipe TGT
dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, antara lain alokasi
waktu dan penambahan waktu pada saat mengerjakan,
kerja sama
antar kelompok masih kurang, dan koordinasi
mengenai tata cara pembelajaran kurang terperinci.
Dari refleksi siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa merasa
senang pada
saat proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Mereka berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TGT, terlihat pada saat kegiatan
diskusi berlangsung. Di dalam kelompok, mereka saling mengutarakan pendapat, mendengarkan pendapat teman
dalam satu kelompok, dan menanggapi pendapat dari teman kelompok. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini masih
terdapat hambatan yang ditemui oleh siswa antara lain siswa merasa terganggu dengan keadaan kelas yang kurang
kondusif dan waktu yang diberikan pada saat mengerjakan soal sangat terbatas sehingga mereka harus mengerjakan
soal dengan tergesa-gesa. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT
terdapat keuntungan yang diperoleh ialah siswa dapat menyampaikan pendapat pada saat kegiatan diskusi
berlangsung, materi pembelajaran menjadi lebih mudah
dipelajari. Hal-hal yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki
adalah penambahan
waktu pada
saat mengerjakan soal, kerja sama antar anggota kelompok lebih
ditingkatkan dan
koordinasi dalam
pelaksanaan pembelajaran lebih diperjelas.
3. Pelaksanaan Tindakan – Siklus II
Pelaksanaan tindakan model pembelajaran tipe TGT untuk siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Mei 2015 jam ke 1-2.
Materi pembelajaran yang digunakan saat implementasi TGT adalah organisasi,
pengelolaan, prosedur
pendirian, dan
usaha pengembangan koperasi. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas X
MIA 5. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 21 siswa. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, S.E, M. Acc sebagai
guru ekonomi kelas X dan kelas XI. Berikut ini diuraikan tahap- tahap implementasi model pembelajaran tipe TGT untuk siklus II.
a. Perancanaan
Tahap awal proses implementasi model pembelajaran tipe TGT adalah mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan
penelitian tindakan
kelas. Berikut
langkah-langkah perencanaan yang dipersiapkan:
1 Peneliti berkoordinasi dengan guru mengelompokkan siswa
ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Anggota
kelompok untuk siklus kedua sama dengan siklus pertama. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk:
Tabel 5.14 Pembagian Kelompok
– Siklus II No
Nama Jenis
Kelamin Nama
Kelompok
1 Dhea Indah Nawangwuri
P 1
2 Annisa Salma Nabila
P 3
M. Barokah Fretinu L
4 M. Zulfikar Al Afghani
L 5
Eva Elmiyah P
2 6
Melati Ambarsari K P
7 Danang Wahyu Broto
L 8
M. Syafiq Hanafi L
9 Farah Sausan Salsabila
P 3
10 Della Marlita
P 11
Dzikri Khairurrifa Sabath L
12 Arif Helmi Kurniawan
L 13
Nabila Maharani Widya D P
4 14
Dhinna Mutia Amini P
15 Faisal Satriawan Hendra
L 16
M. Shaffanafi L
17 Kintan Alifia Listiyani S
P
5 18
Mentari Sukma K P
19 Agista Rismanda Vandra
L 20
Anisa Puspa Dewi P
21 Fernanda Sekar Erviansari
P
2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan pada
implementasi tindakan.
Perangkat pembelajaran tersebut mencakup Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP, materi pembelajaran, latihan soal, perlengkapan games dan tournament, serta penghargaan.
Berikut ini uraian persiapan implementasi TGT: a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP sesuai dengan materi yang telah disepakati oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Selanjutnya RPP
diserahkan kepada guru mitra untuk dipelajari langkah- langkah proses pembelajaran yang dijadikan pedoman
oleh guru mitra dalam penerapan model pembelajaran tipe TGT dan RPP digunakan untuk 1 pertemuan 2 jam
pelajaran. b
Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
kali ini adalah mengenai koperasi. Materi yang disampaikan adalah organisasi, pengelolaan, prosedur
pendirian dan
pengembangan koperasi.
Untuk membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, peneliti
membuat handout. Handout yang telah dibuat oleh
peneliti diserahkan kepada guru mitra, yang selanjutnya handout
tersebut dibagikan kepada setiap anggota kelompok.
c Perlengkapan Kelompok
Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut:
1 Papan make a macth
2 Kertas soal dan kertas jawaban
3 Hadiah – sebagai wujud penghargaan kepada setiap
kelompok d
Instrumen pengumpulan data Peneliti
menyiapkan serta
menyusun instrumen
pengumpulan data yang meliputi: 1
Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru
di dalam kelas. 2
Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
siswa di dalam kelas. 3
Lembar observasi kegiatan kelas digunakan untuk mencatat kejadian yang terjadi di dalam kelas
selama proses pembelajaran.
4 Lembar penilaian kelompok digunakan untuk
mencatat skor kelompok pada saat proses turnamen. 5
Kuesioner digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa
setelah implementasi model pembelajaran tipe TGT dilaksanakan.
6 Lembar refleksi guru digunakan untuk mengetahui
refleksi guru terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran.
7 Lembar refleksi siswa digunakan untuk mengetahui
refleksi siswa terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
8 Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui
keadaan kelas baik guru dan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 Mei 2015 pada jam pelajaran ke 1-2 yaitu pukul 07.15 - 08.45. Rangkaian
kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: 1
Kegiatan awal Awal pembelajaran diawali dengan guru membuka
pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kesiapan ruang kelas, alat, dan media pembelajaran, memeriksa
kesiapan siswa dan kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi mengenai materi sebelumnya yang telah
dipelajari dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. Guru
memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan dilakukan saat itu adalah model pembelajaran tipe
TGT . Guru menjelaskan secara singkat mengenai
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selanjutnya guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, dimana
setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Guru mitra memanggil nama siswa secara urut berdasarkan nama
kelompok. Siswa yang disebut namanya langsung berkumpul di meja kelompok yang telah ditentukan. Setiap
kelompok didampingi oleh pendamping kelompok.
Kemudian guru mitra menjelaskan peraturan dan prosedur jalannya TGT. Pengelompokkan siswa ke dalam kelompok
secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah
dibentuk:
Tabel 5.15 Pembagian Kelompok
– Siklus II
No Nama
Jenis Kelamin
Nama Kelompok
1 Dhea Indah Nawangwuri
P 1
2 Annisa Salma Nabila
P 3
M. Barokah Fretinu L
4 M. Zulfikar Al Afghani
L 5
Eva Elmiyah P
2 6
Melati Ambarsari K P
7 Danang Wahyu Broto
L 8
M. Syafiq Hanafi L
9 Farah Sausan Salsabila
P 3
10 Della Marlita P
11 Dzikri Khairurrifa Sabath L
12 Arif Helmi Kurniawan L
13 Nabila Maharani Widya D P
4 14 Dhinna Mutia Amini
P 15 Faisal Satriawan Hendra
L 16 M. Shaffanafi
L 17 Kintan Alifia Listiyani S
P
5 18 Mentari Sukma K
P 19 Agista Rismanda Vandra
L 20 Anisa Puspa Dewi
P 21 Fernanda Sekar Erviansari
P
2 Kegiatan Inti
a Mengamati
Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari.
Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan
melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa
difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout
yang telah diberikan mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati
proses dan mengamati prosedur. Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah
melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran.
Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk
saling bertukar pendapat mengenai isi materi. b
Menanya Setelah
guru memberikan
kesempatan untuk
mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang
telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis. Aktivitas
menanya merupakan
keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada
peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih
daya pikir kritis dan peka peserta didik. Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan
tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya,
peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
c Mencobamengumpulkan informasi
Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari
berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi
bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang
diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru
dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk
berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa
yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan
pendapat. Pada
saat kegiatan
berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.
d Mengasosiasikanmengolah informasi
Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan
mengumpulkan informasi
atau melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya.
1 Permainan games
Permainan dalam TGT dinamakan make a macth. Dimana siswa dalam satu kelompok diminta untuk
menjodohkan beberapa pernyataan yang dibuat guru dalam bentuk kertas soal. Waktu yang digunakan
dalam menjodohkan antara soal dan jawaban 1,5 menit. Skor yang didapat dari kegiatan games ini
akan dipakai
guru untuk
pengelompokkan turnamen. Berikut ini prosedur permainan make a
macth :
a Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4-5 siswa. b
Setiap kelompok akan menerima kartu soal dan jawaban secara acak.
c Setiap anggota kelompok akan memiliki
kesempatan untuk mengerjakan soal secara bergantian sesuai dengan urutan.
d Dimulainya pengerjaan soal, jika guru
mengatakan “nomor urut 1 silahkan kerjakan soal”, kemudian ditandai bunyi peluit 1 kali
berarti siswa dalam masing-masing kelompok yang bernomor 1 wajib mencari jawaban dan
menempelkan soal beserta jawaban di papan make a macth
. e
Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dari mengambil soal, mencari
jawaban dan menempel soal beserta jawaban adalah 1,5 menit. 1,5 menit x 10 soal = 15
menit untuk 10 soal. f
Jika waktu habis akan ditandai dengan bunyi peluit 2 kali.
g Jika siswa sudah menempelkan soal dan
jawaban, maka
fasilitator akan
segera mengoreksi.
h Jika soal dan jawaban benar maka akan diberi
skor 100, jika salah akan diberi skor 0. i
Begitu juga seterusnya sampai siswa dengan nomor terakhir memperoleh kesempatan.
2 Pertandingan tournament
Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan tournament
. Pertandingan siklus kedua sama dengan pertandingan siklus pertama, yaitu cerdas
cermat. Sebelum memulai tournament, guru meminta siswa untuk berpindah pada meja
tournament yang telah disediakan. Penentuan meja
tournament dalam penelitian ini didasarkan pada
hasil skor siswa pada kegiatan games. Prosedur dalam melaksanakan kegiatan tournament adalah
sebagai berikut: a
Guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games.
b Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja
tournament .
c Guru akan memulai tournament dengan
memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu.
d Guru membacakan soal kepada kelompok 1.
Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan.
e Siswa yang mengangkat tangan pertama akan
mendapat kesempatan
menjawab terlebih
dahulu, ada 2 kali kesempatan. f
Jika jawaban benar maka akan diberi skor 100. g
Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman
dalam satu
kelompok untuk
menjawabnya. h
Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus.
i Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan
cara yang sama seperti di atas. 3
Penghargaan kelompok Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru
mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang
telah dikumpulkan,
dijumlahkan dan
dicari
kelompok yang
memiliki skor
tertinggi. Berdasarkan ranking, urutan juara kelompok adalah:
Tabel 5.16 Pembagian juara
– Siklus II Juara
Nama Kelompok
I Kelompok 3
II Kelompok 1
III Kelompok 5
IV Kelompok 2
V Kelompok 4
e Mengomunikasikan
Pada kegiatan
mengomunikasikan, guru
mitra menunjuk
beberapa kelompok
diskusi untuk
mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil
diskusi kelompok
yang telah
dilakukan sebelumnya.
Keterampilan menyajikan
atau mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat
penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta
didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan
adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat
dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
3 Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada
proses pembelajaran siklus kedua. Guru mitra membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah
berlangsung secara tertulis. c.
Observasi Observasi
pembelajaran dilakukan
bersamaan dengan
pelaksanaan implementasi model pembelajaran tipe TGT. Peneliti mengamati kegiatan guru, siswa, serta kondisi kelas
pada saat penelitian. Berikut uraian hasil observasi selama penelitian:
1 Observasi terhadap guru
Observasi terhadap
kegiatan guru
dilakukan saat
implementasi TGT Siklus II. Kegiatan guru selama pembelajaran disajikan dengan tabel.
Tabel 5.17 Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No
Deskripsi Ya
Tidak
1 Guru
menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. √
2 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
3 Guru
ikut berperan
dalam pembentukan kelompok TGT.
√ 4
Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam
diskusi kelompok. √
5 Guru memberikan pengarahan kepada
siswa dalam pengerjaan soal. √
6 Guru memotivasi siswa agar ada kerja
sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
7 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
8 Guru berinteraksi dengan siswa, dan
melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perseorangan. √
9 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara
√
No Deskripsi
Ya Tidak
mandiri. 10
Guru memberikan kesempatan bagi siswa
untuk menentukan
peran masing-masing
anggota dalam
kelompok. √
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,
tidak menjelaskan
cara kerja
kelompok, tugas
yang harus
dikerjakan dan kerja sama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat
kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
13 Guru
hanya berinteraksi
dan memperhatikan kelompok tertentu saja
yang mengalami kesulitan. √
14 Guru dan siswa sama-sama sibuk
dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran melalui
permainan dalam tournament.
√
17 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar terlibat aktif dalam √
No Deskripsi
Ya Tidak
tournament .
18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor terbaik. √
19 Guru melakukan evaluasi terhadap
hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan.
√
20 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan motivasi belajar melalui kuesioner.
√
Pada tabel di atas tampak guru memberikan materi pembelajaran dengan presentasi kelompok di depan kelas.
Guru berperan aktif mendorong siswa agar lebih termotivasi dalam pembelajaran. Guru siap membantu jika
terdapat siswa yang kurang mengerti. Seluruh kelompok didatangi oleh guru untuk melihat perkembangan kerja
kelompok. Beberapa siswa berdiskusi dengan teman sekelompok dan adapula yang bertanya kepada guru mitra.
Selama proses pembelajaran dengan tipe TGT guru mitra selalu berada di dalam kelas. Guru mengawasi dan
memimpin secara langsung jalannya proses pembelajaran. Penghargaan diberikan kepada siswa setelah selesai sesi
tournament . Pengukuran motivasi siswa dilihat dari
kuesioner yang diisi. Kuesioner dibagikan setelah proses pembelajaran dengan tipe TGT selesai dilaksanakan.
Refleksi untuk siklus kedua dilakukan guru secara tertulis. Dapat disimpulkan bahwa guru mitra mengatur dan
mengawasi jalannya proses pembelajaran dengan tipe TGT dengan sangat baik.
2 Observasi terhadap siswa
Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe TGT. Kegiatan
siswa salam proses pembelajaran disajikan ke dalam tabel berikut:
Tabel 5.18 Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No
Deskripsi Ya
Tidak
1 Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan dengan baik selama √
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif
tipe TGT. 2
Seluruh perhatian di arahkan pada materi diskusi dalam kelompok.
√
3 Siswa saling berbagi tugas dalam
pengerjaan tugas. √
4 Seluruh
kelompok antusias
mengikuti jalannya games dan tournament
. √
5 Mendengarkan penjelasan teman
dalam satu kelompok. √
No Deskripsi
Ya Tidak
6 Saling
bertukar pikiran
dan pendapat.
√
7 Mengajukan pertanyaaan yang
berkaitan dengan pembelajaran kepada guruteman.
√
8 Menjawab
pertanyaan sesuai
dengan maksud
dan tujuan
pertanyaan. √
9 Bertindak sportif dan jujur saat
pelaksanaan games
dan tournament.
√
10 Siswa mendapat penghargaan dari
guru baik verbal maupun non verbal.
√
Siswa mengikuti proses pembelajaran tipe TGT dengan baik. Siswa dapat memahami dengan cepat dan menikmati
proses pembelajaran
sampai selesai.
Saat games
berlangsung siswa tanggap dan langsung mengikuti alur permainan. Dalam kelompok, siswa saling berbagi tugas
dalam pengerjaan soal diskusi sehingga seluruh anggota kelompok aktif mengikuti pembelajaran. Siswa berdiskusi
dalam kelompok membahas soal yang harus mereka selesaikan. Pada saat games dan tournament, siswa tampak
antusias dalam menjawab pertanyan. Selama turnamen
berlangsung siswa bertindak sportif dengan tidak mencontek catatan ataupun buku referensi.
Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa pada implementasi tindakan siklus
kedua. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data, sehingga dapat diketahui data mengenai
motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar
dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan
Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut:
Tabel 5.19 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi
Tindakan - Siklus II
No Interval
Frek. Frek.
Relatif Kategori
1 120-130
2 9,52
Sangat Tinggi 2
109-119 15
71,43 Tinggi
3 94-108
4 19,05
Sedang 4
83-93 0,00
Rendah 5
26-82 0,00
Sangat Rendah
Total 21
100
Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 9,52 2
siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar
tinggi adalah 71,43 15 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 19,05 4 siswa,
persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 0 0 siswa dan siswa yang memiliki motivasi
belajar sangat rendah adalah 0 0 siswa. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi
belajar dengan kategori tinggi. 3
Observasi terhadap kelas Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan
dilaksanakannya proses pembelajaran tipe TGT. Kegiatan di kelas dalam proses pembelajaran disajikan melalui tabel
berikut:
Tabel 5.20 Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No
Deskripsi Ya Tidak
1 Kelas terdiri dari beberapa individu
yang berbeda dalam hal kemampuan belajar.
√
2 Siswa menaati aturan-aturan yang
ada di dalam pembelajaran. √
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. √
4 Buku-buku
dan fasilitas
pembelajaran mudah ditemukan √
No Deskripsi
Ya Tidak
siswa di kelas atau di sekolah. 5
Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi.
√ 6
Beberapa siswa
hanya mengandalkan siswa lain dalam
kerja kelompok. √
7 Kerja dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta
membuat kegaduhan. √
8 Para siswa berperan aktif dalam
kegiatan pembelajaran tipe TGT. √
9 Sebagian besar dari siswa telah
memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
10 Banyak siswa yang bertanya kepada
guru jika menghadapi kesulitan. √
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu
yang lebih. √
12 Beberapa siswa menolak bergabung
dengan siswa yang lain di kelas itu. √
13 Siswa-siswa tertentu nampaknya
tidak menghargai
siswa-siswa lainnya.
√
14 Kelas ini terdiri dari berbagai
individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
15 Hampir semua siswa menganggap
materi pelajaran yang diberikan √
No Deskripsi
Ya Tidak
mudah. 16
Selama kegiatan
pembelajaran berlangsung
para siswa
saling memberikan pendapat atau masukan
untuk tercapainya
tujuan yang
diharapkan. √
17 Kelas ini terorganisir dengan baik
dan efisien. √
18 Para siswa tampak antusias dengan
kerja kelompoknya. √
19 Setiap
anggota kelas
diberi kesempatan
keistimewaan yang
sama. √
20 Para
siswa bersaing
untuk menunjukkan siapa yang melakukan
pekerjaan yang paling baik. √
Kelas terdiri dari beberapa siswa yang berbeda kemampuan dan pemahaman yang berbeda. Siswa menaati peraturan
yang telah disepakati bersama saat pembelajaran di kelas. Sekolah memfasilitasi pembelajaran siswa dengan sangat
baik, dengan tersedianya meja, kursi, dan fasilitas yang menunjang pembelajaran termasuk perpustakaan yang
menyediakan buku-buku bagi siswa maupun guru. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa berperan lebih aktif.
Jika terdapat kesulitan siswa bertanya kepada teman maupun guru.
d. Evaluasi dan refleksi
1 Evaluasi
a Wawancara pada siswa
Pada wawancara ini, siswa mengatakan berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini. Mereka
merasa model ini menambah variasi pembelajaran sehingga tidak monoton.
b Wawancara pada guru
Pada wawancara
guru siklus
kedua, guru
menyampaikan bahwa model pembelajaran TGT mampu membuat siswa bekerja sama dengan
kelompoknya. Siswa
juga berminat
mengikuti pembelajaran dengan model ini.
2 Refleksi
Tahap refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali apa yang telah terjadi selama proses pembelajaran dengan
penerapan model kooperatif tipe TGT. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan,
yaitu sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah. Refleksi dilakukan oleh guru dan seluruh siswa yang
melakukan proses pembelajaran tipe TGT dengan
memberikan lembar refleksi. Hasil refleksi siklus kedua dapat dilihat seperti berikut:
a Refleksi Guru Mitra
Tabel 5.21 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No
Uraian Komentar
1 Penilaian guru berkaitan dengan
komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal,
kunci soal, suasana di dalam kelas, cara kerja siswa baik
individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran
kooperatif yang diterapkan Semua
perangkat sudah
lengkap, hanya
saja keterbatasan
waktu dalam
pelaksanaan pembelajaran
2 Selama kerja kelompok apakah
siswa: a.
Mendengarkan orang lain b.
Mengajukan pertanyaan c.
Mengorganisasikan ide-idenya d.
Mengorganisasikan kelompok e.
Mengacaukan kegiatan f.
Melamun Siswa mendengarkan orang
lain, mengajukan pertanyaan, mengorganisasikan ide-idenya
3 Hambatan yang mungkin ditemui
dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT
Waktu kurang,
sedangkan perangkat
yang diperlukan
banyak dan
proses pembelajaran
memerlukan waktu yang lama
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT
Dapat menjadi variasi dalam proses pembelajaran
5 Keuntungan yang dicapai ketika
diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT Siswa
menjadi aktif
dan senang dengan adanya model
pembelajaran ini. 6
Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki
dalam pebelajaran kooperatif tipe TGT
Dalam hal alokasi waktu, karena waktu yang diperlukan
banyak sedangkan waktu yang tersedia terbatas
7 Apakah siswa berminat mengikuti
KBM kooperatif tipe TGT yang Siswa
lebih berminat
mengikuti pembelajaran dan
No Uraian
Komentar
telah dilakukan
dan KBM
selanjutnya yang akan dilakukan di dalam kelas?
KBM lebih bervariasi dengan model-model
pembelajaran yang lainnya.
Dari hasil refleksi guru, dapat dilihat bahwa guru melihat komponen pembelajaran yang telah disiapkan
sudah baik, namun masih kurang dalam alokasi waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Hal ini
disebabkan karena waktu yang tersedia sangat terbatas sedangkan pembelajaran ini memerlukan banyak waktu.
Pada penerapan siklus kedua, manfaat yang dirasakan guru dengan penerapan pembelajaran tipe TGT adalah
siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Menurut
guru, pembelajaran
tipe TGT
dapat memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas
sehingga siswa
tidak jenuh
dalam mengikuti
pembelajaran. Namun, yang harus diperhatikan untuk perbaikan dalam penerapannya adalah perencanaan
waktu.
b Refleksi Siswa
Tabel 5.22 Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No Aspek yang diamati
Skala Penilaian Sangat
Senang Senang
Tidak Senang
Sangat Tidak
Senang
1 Bagaimanakah
perasaan anda tentang proses
pembelajaran dengan menggunakan
metode TGT topik pembahasan,
media pembelajaran, situasi
kelas, penempilan
guru, lingkungan
kelas, dll? 28,57 71,43
Berminat Tidak Berminat
2 Apakah anda berminat
mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan metode TGT
? 100
Ya Tidak
3 Apakah
selama bekerja
dalam kelompok saya:
a. Mendengarkan
orang lain 100
Ya Tidak
b. Mengajukan
pertanyaan c.
Mengorganisasika n ide-ide saya
d. Mengorganisasika
n kelompok e.
Mengacaukan kegiatan
f. Melamun
95,24 100
95,24
4,76 4,76
4,76 100
95,24
Komentar
4 Hambatan apa yang
Hambatan yang ditemui siswa selama
Komentar
anda temui selama melaksanakan proses
pembelajaran dengan menggunakan metode
TGT melaksanakan proses pembelajaran ,
antara lain situasi kelas menjadi tidak kondusif saat games berlangsung dan
waktu yang diberikan sangat terbatas.
Komentar
5 Keuntungan apa yang
telah anda capai ketika diterapkan
pembelajaran kooperatif tipe TGT
tersebut Keuntungan
yang didapat
setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe
TGT , antara lain proses belajar menjadi
lebih menyenangkan
dan tidak
membosankan, dapat berdiskusi dan menyampaikan pendapat dengan teman-
teman dalam kelompok, materi yang disampaikan
lebih mudah
untuk dipahami.
Komentar
6 Menurut anda hal-hal
mana saja yang masih harus ditingkatkan dan
diperbaiki
dalam pembelajaran
kooperatif tipe TGT Hal-hal yang masih harus ditingkatkan
dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, antara lain alokasi
waktu dan penambahan waktu pada saat mengerjakan,
kerja sama
antar kelompok masih kurang, dan suasana
kelas agar lebih kondusif.
Dari refleksi siswa di atas, dapat simpulkan bahwa siswa merasa
senang pada
saat proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Mereka berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TGT, terlihat pada saat kegiatan
diskusi berlangsung. Di dalam kelompok, mereka saling mengutarakan pendapat, mendengarkan pendapat teman
dalam satu kelompok, dan menanggapi pendapat dari teman kelompok. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini masih
terdapat hambatan yang ditemui oleh siswa antara lain
siswa merasa terganggu dengan keadaan kelas yang kurang kondusif dan waktu yang diberikan pada saat mengerjakan
soal sangat terbatas sehingga mereka harus mengerjakan soal dengan tergesa-gesa. Dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT terdapat keuntungan yang diperoleh ialah proses belajar
menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan, dapat berdiskusi dan menyampaikan pendapat dengan
teman-teman dalam kelompok, materi yang disampaikan lebih mudah untuk dipahami. Hal-hal yang masih harus di
tingkatkan dan diperbaiki adalah penambahan waktu pada saat mengerjakan soal, kerja sama antar anggota kelompok
lebih ditingkatkan dan suasana kelas agar lebih kondusif.