Deskripsi Penelitian HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

mendiskusikan materi presentasi yang telah dibagi untuk setiap kelompoknya. Setelah mereka selesai berdiskusi dalam kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mengenai materi yang telah dipelajari dilanjutkan dengan tanya jawab dari siswa kelompok lain. Terdapat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan, ada sebagian siswa yang hanya diam. Jika dalam proses tanya jawab terdapat pertanyaan dan kelompok presentasi tidak dapat menjawab maka guru akan membantu pada saat akhir presentasi. Selanjutnya pada saat akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dipelajari, memberikan tugas, dan guru mengucapkan salam penutup. Rangkaian kegiatan guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.1 Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian No Deskripsi Ya Tidak 1 Guru membuka pembelajaran dan memeriksa kesiapan ruang. √ 2 Guru memeriksa kesiapan siswa. √ 3 Guru melakukan apersepsi. √ No Deskripsi Ya Tidak 4 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya. √ 5 Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. √ 6 Guru menggunakan media pembelajaran. √ 7 Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok. √ 8 Guru menumbuhkan sikap siswa untuk mampu bekerja sama di dalam kelompoknya. √ 9 Guru menumbuhkan sikap siswa untuk disiplin dalam mengikuti pembelajaran. √ 10 Guru sering bertanya pada siswa. √ 11 Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan. √ 12 Pertanyaan guru diajukan ke kelas. √ 13 Guru merespon positif partisipasi aktif siswa untuk terbuka. √ 14 Guru memberi tugas rumah. √ 15 Pada saat pembelajaran guru bersikap √ No Deskripsi Ya Tidak serius. 16 Pada saat pembelajaran guru bersikap santai. √ 17 Guru memberi kesimpulan pada akhir pembelajaran. √ 18 Guru memberikan evaluasi materi terhadap peningkatan pemahaman. √ 19 Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. √ 20 Guru menutup pelajaran. √ b. Observasi Siswa Ketika guru memasuki kelas untuk memulai pembelajaran terlihat siswa telah mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran dengan mempersiapkan buku, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang belum masuk ke dalam ruang kelas. Setelah semua siswa mempersiapkan untuk mengikuti pelajaran, guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa seperti melihat kerapian siswa dalam berpakaian, memeriksa kesiapan ruang, kemudian guru melakukan presensi kepada siswa satu per satu. Setelah itu guru melakukan apersepsi mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan mengingatkan kembali materi pembelajaran sebelumnya dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Dalam hal ini masih terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pada saat proses pembelajaran inti yaitu presentasi kelompok, terlihat bahwa siswa memperhatikan dengan baik penjelasan materi dari kelompok presentasi tetapi juga terdapat siswa yang berbincang dengan teman sebangku. Jika terdapat hal penting yang disampaikan oleh kelompok presentasi maka sebagian siswa mencatatnya. Siswa yang berbincang dengan teman sebangku ataupun sibuk dengan kegiatannya sendiri terkadang mendapat teguran dari guru. Saat proses tanya jawab banyak siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari, tetapi juga terdapat siswa yang hanya diam. Rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.2 Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian No Deskripsi Ya Tidak 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran. √ 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru. √ 3 Siswa menanggapi pembahasan √ No Deskripsi Ya Tidak pembelajaran. 4 Siswa mencatat hal-hal penting. √ 5 Siswa mengerjakan tugaslatihan soal dengan baik. √ 6 Siswa mendapat teguran dari guru. √ 7 Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. √ 8 Siswa menjawab pertanyaan. √ 9 Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal. √ Selain melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan siswa, peneliti juga menggunakan instrumen kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi siswa sebelum menerapkan tindakan serta melakukan pengamatan terhadap motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa pra implementasi tindakan. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data, sehingga dapat diketahui data awal siswa. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut: Tabel 5.3 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Pra Implementasi Tindakan No Interval Frek. Frek. Relatif Kategori 1 120-130 0,00 Sangat Tinggi 2 109-119 7 33,33 Tinggi 3 94-108 11 52,38 Sedang 4 83-93 2 9,52 Rendah 5 26-82 1 4,76 Sangat Rendah Total 21 100 Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0 0 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah 33,33 7 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 52,38 11 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 9,52 2 siswa dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 4,76 1 siswa. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang. c. Observasi Kelas Secara fisik ruang kelas X MIA 5 sangat baik untuk berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar. Terdapat 1 whiteboard , 1 viewer, sepasang foto presiden dan wakil presiden, 2 air conditioner, 1 papan informasi kelas, 1 kalender, 1 stop kontak, sepasang meja guru dan kursi, 16 meja siswa, dan 32 kursi siswa. Rangkaian kegiatan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.4 Hasil Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian No Deskripsi Ya Tidak 1 Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran. √ 2 Kondisi kelas cukup kondusif dalam mendukung proses pembelajaran. √ 3 Siswa membuat kegaduhan atau keributan. √ 4 Siswa mengerjakan latihan soal. √ 5 Siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan. √ 6 Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal. √ 7 Adanya kegiatan yang menarik dalam proses pembelajaran . √ 8 Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan. √ Dari hasil uraian observasi terhadap guru, siswa dan kelas penerapan tindakan berikut ini akan disajikan analisis situasi pembelajaran dari hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Selama proses pembelajaran berlangsung metode yang digunakan adalah diskusi, presentasi dan tanya jawab. Peneliti melihat kurangnya motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Sebagian besar memang aktif, tetapi siswa yang lain kurang termotivasi mengikuti pembelajaran. Terdapat sebagian siswa yang berbicara dengan teman sebangku pada saat kelompok presentasi menyajikan materi, bersandar pada dinding. Guru tampak berusaha membagi rata perhatiannya kepada seluruh siswa dengan cara menegur siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri. Peneliti menduga berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, akar dari permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dipengaruhi karena kurangnya variasi metode pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mencoba mencari pemecahan dari permasalahan di atas dengan penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan bervariasi sehingga siswa lebih dapat menikmati setiap proses dalam kegiatan pembelajaran dan siswa memiliki motivasi dalam belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa. Peneliti dan guru mitra akan melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Model pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Teams Games Tournament mengajak siswa belajar dalam kelompok dengan kondisi yang menyenangkan. Siswa belajar sambil bermain dengan cara berlomba dan berkompetisi dalam kelompok. Dalam metode ini ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu pembagian kelompok, permainan, pertandingan dan pemberian penghargaan kepada kelompok. Pada awal pembelajaran peneliti dan guru mitra membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen. Kelompok siswa ini akan berubah pada saat turnamen berlangsung. Siswa diharapkan dapat bekerja sama dengan masing-masing anggota kelompok. Tahap terakhir adalah penghargaan kelompok yang memiliki skor tertinggi di antara kelompok lain. Penerapan model pembelajaran tipe TGT diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Siswa diharapkan lebih semangat dalam belajar. Siswa juga diharapkan lebih aktif pada saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa menjadi pusat pembelajaran dan membuat siswa belajar dalam kondisi yang menyenangkan. d. Wawancara pada guru Pada saat wawancara, diketahui bahwa guru sering menggunakan metode diskusi, presentasi, dan tanya jawab. Seringnya penggunaan metode diskusi, presentasi, dan tanya jawab dikarenakan persiapannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran. e. Wawancara pada siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa selama kegiatan pembelajaran di kelas setiap pertemuan hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu diskusi secara berkelompok dan dilanjutkan dengan presentasi sehingga terkadang siswa merasa bosan. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi dengan penerapan metode ini juga bermacam-macam. Terdapat siswa yang merasa sudah cukup memahami tetapi juga terdapat siswa yang merasa kurang memahami. 2. Pelaksanaan Tindakan – Siklus I Pelaksanaan tindakan model pembelajaran tipe TGT untuk siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 jam ke 6-8. Materi pembelajaran yang digunakan saat implementasi TGT adalah pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, prinsip, jenis dan peran koperasi. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas X MIA 5. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 21 siswa. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, S.E, M. Acc sebagai guru ekonomi kelas X dan kelas XI. Berikut ini diuraikan tahap-tahap implementasi model pembelajaran tipe TGT untuk siklus I. a. Perancanaan Tahap awal proses implementasi model pembelajaran tipe TGT adalah mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Berikut langkah-langkah perencanaan yang dipersiapkan: 1 Peneliti berkoordinasi dengan guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk: Tabel 5.5 Pembagian Kelompok – Siklus I No Nama Jenis Kelamin Nama Kelompok 1 Dhea Indah Nawangwuri P 1 2 Annisa Salma Nabila P 3 M. Barokah Fretinu L 4 M. Zulfikar Al Afghani L 5 Eva Elmiyah P 2 6 Melati Ambarsari K P 7 Danang Wahyu Broto L 8 M. Syafiq Hanafi L 9 Farah Sausan Salsabila P 3 10 Della Marlita P 11 Dzikri Khairurrifa Sabath L 12 Arif Helmi Kurniawan L 13 Nabila Maharani Widya D P 4 No Nama Jenis Kelamin Nama Kelompok 14 Dhinna Mutia Amini P 4 15 Faisal Satriawan Hendra L 16 M. Shaffanafi L 17 Kintan Alifia Listiyani S P 5 18 Mentari Sukma K P 19 Agista Rismanda Vandra L 20 Anisa Puspa Dewi P 21 Fernanda Sekar Erviansari P 2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada implementasi tindakan. Perangkat pembelajaran tersebut mencakup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pembelajaran, latihan soal, perlengkapan games dan tournament, serta pengahargaan. Berikut ini uraian persiapan implementasi TGT: a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan materi yang telah disepakati oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Selanjutnya RPP diserahkan kepada guru mitra untuk dipelajari langkah- langkah proses pembelajaran yang dijadikan pedoman oleh guru mitra dalam penerapan model pembelajaran tipe TGT dan RPP digunakan untuk 1 pertemuan 3 jam pelajaran. b Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mengenai koperasi. Materi yang disampaikan adalah pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, prinsip, jenis dan peran koperasi. Untuk membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, peneliti membuat handout. Handout yang telah dibuat oleh peneliti diserahkan kepada guru mitra, yang selanjutnya handout tersebut dibagikan kepada setiap kelompok dan setiap anggota kelompok mendapatkannya. c Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: 1 Papan ular tangga – digunakan saat games 2 Amplop soal - digunakan saat games 3 Hadiah – sebagai wujud penghargaan kepada setiap kelompok d Instrumen pengumpulan data Peneliti menyiapkan serta menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi: 1 Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. 2 Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. 3 Lembar observasi kegiatan kelas digunakan untuk mencatat kejadian yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran. 4 Lembar penilaian kelompok digunakan untuk mencatat skor kelompok pada saat proses turnamen. 5 Kuesioner digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa setelah implementasi model pembelajaran tipe TGT dilaksanakan. 6 Lembar refleksi guru digunakan untuk mengetahui refleksi guru terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran. 7 Lembar refleksi siswa digunakan untuk mengetahui refleksi siswa terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran. 8 Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan kelas baik guru dan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. b. Tindakan Tahap ini dimana dilakukannya pembelajaran tipe TGT dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Mei 2015 pada jam pelajaran ke 6-8 yaitu pukul 11.15 - 14.00. Rangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: 1 Kegiatan awal Awal pembelajaran diawali dengan guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kesiapan ruang kelas, alat, dan media pembelajaran, memeriksa kesiapan siswa dan kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi mengenai materi sebelumnya yang telah dipelajari dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan dilakukan saat itu adalah model pembelajaran tipe TGT . Guru menjelaskan secara singkat mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selanjutnya guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Guru mitra memanggil nama siswa secara urut berdasarkan nama kelompok. Siswa yang disebut namanya langsung berkumpul di meja kelompok yang telah ditentukan. Setiap kelompok didampingi oleh pendamping kelompok. Kemudian guru mitra menjelaskan peraturan dan prosedur jalannya TGT. Pengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk: Tabel 5.6 Pembagian Kelompok – Siklus I No Nama Jenis Kelamin Nama Kelompok 1 Dhea Indah Nawangwuri P 1 2 Annisa Salma Nabila P 3 M. Barokah Fretinu L 4 M. Zulfikar Al Afghani L 5 Eva Elmiyah P 2 6 Melati Ambarsari K P 7 Danang Wahyu Broto L 8 M. Syafiq Hanafi L 9 Farah Sausan Salsabila P 3 No Nama Jenis Kelamin Nama Kelompok 10 Della Marlita P 3 11 Dzikri Khairurrifa Sabath L 12 Arif Helmi Kurniawan L 13 Nabila Maharani Widya D P 4 14 Dhinna Mutia Amini P 15 Faisal Satriawan Hendra L 16 M. Shaffanafi L 17 Kintan Alifia Listiyani S P 5 18 Mentari Sukma K P 19 Agista Rismanda Vandra L 20 Anisa Puspa Dewi P 21 Fernanda Sekar Erviansari P 2 Kegiatan Inti a Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout yang telah diberikan mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati proses dan mengamati prosedur. Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi. b Menanya Setelah guru memberikan kesempatan untuk mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis. Aktivitas menanya merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan kepekaan peserta didik. Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya, peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. c Mencobamengumpulkan informasi Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan pendapat. Pada saat kegiatan berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d Mengasosiasikanmengolah informasi Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan informasi atau melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. 1 Permainan games Permainan dalam TGT dinamakan ular tangga soal. Dimana setiap kelompok akan berjalan sesuai dadu yang telah dikocok serta menjawab soal pada amplop. Setiap soal diberi waktu 1,5 menit oleh guru untuk menjawab. Skor yang di dapat dari kegiatan game ini nantinya akan dipakai guru untuk pengelompokan pada saat turnamen. Berikut ini prosedur permainan. a Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. b Setiap kelompok menerima papan ular tangga, dadu, alat untuk bermain dan soal. c Setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk bermain atau menjalankan alat yang telah disedikan. d Dimulainya pengerjaan soal, yaitu dengan mengocok dadu dan mengambil soal yang ada di dalam amplop. e Setiap kelompok akan didampingi oleh satu fasilitator yang akan memberikan pengarahan dan mengamati jalannya games. f Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dadi mengocok dadu adalah 1,5 menit. 1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal. g Jika waktu habis dan siswa yang mendapat kesempatan tidak dapat menjawab soal maka soal akan dilempar kepada teman satu kelompok. h Jika jawaban benar maka akan diberikan skor tambahan 100, sedangkan jika salah diberikan skor 0. 2 Pertandingan tournament Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan tournament . Penentuan meja tournament dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan guru kelas dan hasil skor siswa pada kegiatan games. Prosedur dalam melaksanakan kegiatan tournament adalah sebagai berikut: a Guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games. b Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja tournament. c Guru akan memulai tournament dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu. d Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan. e Siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu, ada 2 kali kesempatan. f Jika jawaban benar, maka akan diberi skor 100 g Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya. h Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus. i Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas 3 Penghargaan kelompok Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang telah dikumpulkan, dijumlahkan dan dicari kelompok yang memiliki skor tertinggi. Berdasarkan ranking, urutan juara kelompok adalah: Tabel 5.7 Pembagian juara – Siklus I Juara Nama Kelompok I Kelompok 5 II Kelompok 1 III Kelompok 2 IV Kelompok 3 V Kelompok 4 e Mengomunikasikan Pada kegiatan mengomunikasikan, guru mitra menunjuk beberapa kelompok diskusi untuk mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan sebelumnya. Keterampilan menyajikan atau mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. 3 Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus pertama. Guru mitra membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. c. Observasi Observasi pembelajaran dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan implementasi model pembelajaran tipe TGT. Peneliti mengamati kegiatan guru, siswa, serta kondisi kelas pada saat penelitian. Berikut uraian hasil observasi selama penelitian: 1 Observasi terhadap guru Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan saat implementasi TGT siklus pertama. Kegiatan guru selama pembelajaran disajikan dengan tabel. Tabel 5.8 Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. √ 3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 4 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. √ 5 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan soal. √ 6 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. √ 7 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. √ 8 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perseorangan. √ 9 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber √ No Deskripsi Ya Tidak informasi secara mandiri. 10 Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok. √ 11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerja sana di dalam kelompok. √ 12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. √ 13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. √ 14 Guru dan siswa sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. √ 15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. √ 16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam tournament. √ 17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam √ No Deskripsi Ya Tidak tournament . 18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √ 19 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan. √ 20 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan motivasi belajar melalui kuesioner. √ Pada tabel 5.8 tampak guru memberikan materi pembelajaran dengan presentasi kelompok di depan kelas. Guru berperan aktif mendorong siswa agar lebih termotivasi dalam pembelajaran. Guru siap membantu jika terdapat siswa yang kurang mengerti. Seluruh kelompok didatangi oleh guru untuk melihat perkembangan kerja kelompok. Beberapa siswa berdiskusi dengan teman sekelompok dan adapula yang bertanya kepada guru mitra. Selama proses pembelajaran dengan tipe TGT guru mitra selalu berada di dalam kelas. Guru mengawasi dan memimpin secara langsung jalannya proses pembelajaran. Penghargaan diberikan kepada siswa setelah selesai sesi turnamen. Pengukuran kuesioner siswa dilihat dari kuesioner yang diisi. Kuesioner dibagikan setelah proses pembelajaran dengan tipe TGT selesai dilaksanakan. Refleksi untuk siklus pertama dilakukan guru secara tertulis. Dapat disimpulkan bahwa guru mitra mengatur dan mengawasi jalannya proses pembelajaran dengan tipe TGT dengan sangat baik. 2 Observasi terhadap siswa Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe TGT. Kegiatan siswa salam proses pembelajaran disajikan ke dalam tabel berikut: Tabel 5.9 Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No Deskripsi Ya Tidak 1 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT. √ 2 Seluruh perhatian di arahkan pada materi diskusi dalam kelompok. √ 3 Siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √ 4 Seluruh kelompok antusias mengikuti jalannya games dan tournament . √ 5 Mendengarkan penjelasan teman dalam satu kelompok. √ No Deskripsi Ya Tidak 6 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 7 Mengajukan pertanyaaan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada guruteman. √ 8 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. √ 9 Bertindak sportif dan jujur saat pelaksanaan games dan tournament. √ 10 Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal. √ Siswa mengikuti proses pembelajaran tipe TGT dengan baik. Walaupun pada awalnya kelompok kesulitan memahami peraturan dan prosedur TGT, siswa dapat memahami dengan cepat dan menikmati proses pembelajaran sampai selesai. Saat games berlangsung siswa tanggap dan langsung mengikuti alur permainan. Dalam kelompok, siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan soal diskusi sehingga seluruh anggota kelompok aktif mengikuti pembelajaran. Siswa berdiskusi dalam kelompok membahas soal yang harus mereka selesaikan. Pada saat turnamen, siswa tampak antusias dalam menjawab pertanyaan. Selama tournament berlangsung siswa bertindak sportif dengan tidak mencontek catatan ataupun buku referensi. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan mendapatkan penghargaan dari guru secara verbal ataupun non verbal. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa pada tindakan siklus petama. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data, sehingga dapat diketahui data awal siswa. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut: Tabel 5.10 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi Tindakan - Siklus I No Interval Frek. Frek Relatif Kategori 1 120-130 0,00 Sangat Tinggi 2 109-119 6 28,57 Tinggi 3 94-108 14 66,67 Sedang 4 83-93 1 4,76 Rendah 5 26-82 0,00 Sangat Rendah Total 21 100 Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0 0 siswa, persentase siswa yang memikili motivasi belajar tinggi adalah 28,57 7 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 66,67 14 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 4,76 1 siswa dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 0 0 siswa. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang. 3 Observasi terhadap kelas Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya proses pembelajaran tipe TGT. Kegiatan di kelas dalam proses pembelajaran disajikan melalui tabel berikut: Tabel 5.11 Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No Deskripsi Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar. √ 2 Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran. √ 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. √ 4 Buku-buku dan fasilitas √ No Deskripsi Ya Tidak pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas atau di sekolah. 5 Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi. √ 6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. √ 7 Kerja dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan. √ 8 Para siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT. √ 9 Sebagian besar dari siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. √ 10 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. √ 11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang lebih. √ 12 Beberapa siswa menolak bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu. √ 13 Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya. √ 14 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu √ No Deskripsi Ya Tidak sama lain dengan baik. 15 Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran yang diberikan mudah. √ 16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan untuk tercapainya tujuan yang diharapkan. √ 17 Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien . √ 18 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. √ 19 Setiap anggota kelas diberi kesempatan keistimewaan yang sama. √ 20 Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik. √ Kelas terdiri dari beberapa siswa yang berbeda kemampuan dan pemahaman yang berbeda. Siswa menaati peraturan yang telah disepakati bersama saat pembelajaran di kelas. Sekolah memfasilitasi pembelajaran siswa dengan sangat baik, dengan tersedianya meja, kursi, dan fasilitas yang menunjang pembelajaran termasuk perpustakaan yang menyediakan buku-buku bagi siswa maupun guru. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa berperan lebih aktif. Jika terdapat kesulitan siswa bertanya kepada teman maupun guru. d. Evaluasi dan refleksi Pada tahap ini, guru dan peneliti melakukan evaluasi hasil observasi pembelajaran dengan model TGT. 1 Evaluasi a Wawancara pada siswa Dari hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran yang diterapkan berbeda dari model yang biasa diterapkan guru pada saat mengajar. Hal ini membuat mereka tidak bosan dengan model pembelajaran yang biasa digunakan. Selain itu, siswa dapat belajar berpendapat dengan ide-idenya walaupun terkadang terdapat perbedaan pendapat antar teman dalam satu kelompok. Siswa juga lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Kendala yang dirasakan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah terbatasnya waktu yang diberikan sehingga dalam pengerjaan soal tergesa-gesa. b Wawancara pada guru Dalam wawancara ini, guru mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan berbeda dengan metode yang sering digunakan guru saat kegiatan belajar. Dengan model ini, siswa lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun, guru merasa kerepotan jika menyiapkan pembelajaran dengan model ini. Secara keseluruhan, pembelajaran berjalan lancar. Hal yang masih perlu diperbaiki adalah pengalokasian waktu, agar sesuai dan tidak terjadi kekurangan waktu. 2 Tahap refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali apa yang telah terjadi selama proses pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe TGT. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan, yaitu sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah. Jika tindakan belum mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru. Refleksi dilakukan oleh guru dan seluruh siswa yang melakukan proses pembelajaran tipe TGT dengan memberikan lembar refleksi. Hasil refleksi siklus pertama dapat dilihat seperti berikut: a Refleksi Guru Mitra Tabel 5.12 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No Uraian Komentar 1 Penilaian guru berkaitan dengan komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal, kunci soal, suasana di dalam kelas, cara kerja siswa baik individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Semua perangkat sudah lengkap, hanya saja keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran 2 Selama kerja kelompok apakah siswa: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun Siswa mendengarkan orang lain 3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Waktu kurang, perangkat yang diperlukan banyak 4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Dapat menjadi variasi dalam proses pembelajaran 5 Keuntungan yang dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT Siswa menjadi aktif dan senang 6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pebelajaran kooperatif tipe TGT Dalam hal alokasi waktu 7 Apakah siswa berminat mengikuti KBM kooperatif tipe TGT yang telah dilakukan dan KBM selanjutnya yang akan dilakukan di dalam kelas? Siswa lebih berminat mengikuti pembelajaran dan KBM lebih bervariasi Dari hasil refleksi guru, dapat dilihat bahwa guru melihat komponen pembelajaran yang telah disiapkan sudah baik namun masih kurang persiapan dan waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran kurang. Pada penerapan siklus pertama, manfaat yang dirasakan guru dengan penerapan pembelajaran tipe TGT adalah siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Menurut guru, pembelajaran tipe TGT dapat memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Namun, yang harus diperhatikan untuk perbaikan dalam siklus kedua adalah perencanaan waktu. b Refleksi Siswa Tabel 5.13 Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I No Aspek yang diamati Skala Penilaian Sangat Senang Senang Tidak Senang Sangat Tidak Senang 1 Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penampilan guru, lingkungan 23,81 76,19 No Aspek yang diamati Skala Penilaian Sangat Senang Senang Tidak Senang Sangat Tidak Senang kelas, dll? Berminat Tidak Berminat 2 Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT ? 100 Ya Tidak 3 Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-ide saya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun 100 95,24 95,24 100 42,86 4,76 4,76 100 57,14 Komentar 4 Hambatan apa yang anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan Hambatan yang ditemui siswa selama melaksanakan proses pembelajaran , antara lain siswa terganggu dengan suasana kelas yang kurang kondusif, Komentar mengunakan model TGT waktu yang diberikan sangat terbatas sementara mereka harus mengerjakan soal dengan cepat. Komentar 5 Keuntungan apa yang telah anda capai ketika diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut Keuntungan yang didapat setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT , antara lain siswa dapat menyalurkan ide-idenya dalam diskusi kelompok, materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan jelas untuk dipahami, kelas menjadi lebih aktif, dan proses pembelajaran tidak membosankan. Komentar 6 Menurut anda hal-hal Hal-hal yang masih harus ditingkatkan Komentar mana saja yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, antara lain alokasi waktu dan penambahan waktu pada saat mengerjakan, kerja sama antar kelompok masih kurang, dan koordinasi mengenai tata cara pembelajaran kurang terperinci. Dari refleksi siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang pada saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Mereka berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TGT, terlihat pada saat kegiatan diskusi berlangsung. Di dalam kelompok, mereka saling mengutarakan pendapat, mendengarkan pendapat teman dalam satu kelompok, dan menanggapi pendapat dari teman kelompok. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini masih terdapat hambatan yang ditemui oleh siswa antara lain siswa merasa terganggu dengan keadaan kelas yang kurang kondusif dan waktu yang diberikan pada saat mengerjakan soal sangat terbatas sehingga mereka harus mengerjakan soal dengan tergesa-gesa. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT terdapat keuntungan yang diperoleh ialah siswa dapat menyampaikan pendapat pada saat kegiatan diskusi berlangsung, materi pembelajaran menjadi lebih mudah dipelajari. Hal-hal yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki adalah penambahan waktu pada saat mengerjakan soal, kerja sama antar anggota kelompok lebih ditingkatkan dan koordinasi dalam pelaksanaan pembelajaran lebih diperjelas. 3. Pelaksanaan Tindakan – Siklus II Pelaksanaan tindakan model pembelajaran tipe TGT untuk siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Mei 2015 jam ke 1-2. Materi pembelajaran yang digunakan saat implementasi TGT adalah organisasi, pengelolaan, prosedur pendirian, dan usaha pengembangan koperasi. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas X MIA 5. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 21 siswa. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, S.E, M. Acc sebagai guru ekonomi kelas X dan kelas XI. Berikut ini diuraikan tahap- tahap implementasi model pembelajaran tipe TGT untuk siklus II. a. Perancanaan Tahap awal proses implementasi model pembelajaran tipe TGT adalah mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Berikut langkah-langkah perencanaan yang dipersiapkan: 1 Peneliti berkoordinasi dengan guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Anggota kelompok untuk siklus kedua sama dengan siklus pertama. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk: Tabel 5.14 Pembagian Kelompok – Siklus II No Nama Jenis Kelamin Nama Kelompok 1 Dhea Indah Nawangwuri P 1 2 Annisa Salma Nabila P 3 M. Barokah Fretinu L 4 M. Zulfikar Al Afghani L 5 Eva Elmiyah P 2 6 Melati Ambarsari K P 7 Danang Wahyu Broto L 8 M. Syafiq Hanafi L 9 Farah Sausan Salsabila P 3 10 Della Marlita P 11 Dzikri Khairurrifa Sabath L 12 Arif Helmi Kurniawan L 13 Nabila Maharani Widya D P 4 14 Dhinna Mutia Amini P 15 Faisal Satriawan Hendra L 16 M. Shaffanafi L 17 Kintan Alifia Listiyani S P 5 18 Mentari Sukma K P 19 Agista Rismanda Vandra L 20 Anisa Puspa Dewi P 21 Fernanda Sekar Erviansari P 2 Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada implementasi tindakan. Perangkat pembelajaran tersebut mencakup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, materi pembelajaran, latihan soal, perlengkapan games dan tournament, serta penghargaan. Berikut ini uraian persiapan implementasi TGT: a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan materi yang telah disepakati oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Selanjutnya RPP diserahkan kepada guru mitra untuk dipelajari langkah- langkah proses pembelajaran yang dijadikan pedoman oleh guru mitra dalam penerapan model pembelajaran tipe TGT dan RPP digunakan untuk 1 pertemuan 2 jam pelajaran. b Materi Pembelajaran Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mengenai koperasi. Materi yang disampaikan adalah organisasi, pengelolaan, prosedur pendirian dan pengembangan koperasi. Untuk membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, peneliti membuat handout. Handout yang telah dibuat oleh peneliti diserahkan kepada guru mitra, yang selanjutnya handout tersebut dibagikan kepada setiap anggota kelompok. c Perlengkapan Kelompok Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut: 1 Papan make a macth 2 Kertas soal dan kertas jawaban 3 Hadiah – sebagai wujud penghargaan kepada setiap kelompok d Instrumen pengumpulan data Peneliti menyiapkan serta menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi: 1 Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. 2 Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. 3 Lembar observasi kegiatan kelas digunakan untuk mencatat kejadian yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran. 4 Lembar penilaian kelompok digunakan untuk mencatat skor kelompok pada saat proses turnamen. 5 Kuesioner digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa setelah implementasi model pembelajaran tipe TGT dilaksanakan. 6 Lembar refleksi guru digunakan untuk mengetahui refleksi guru terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran. 7 Lembar refleksi siswa digunakan untuk mengetahui refleksi siswa terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran. 8 Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan kelas baik guru dan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. b. Tindakan Tahap ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 Mei 2015 pada jam pelajaran ke 1-2 yaitu pukul 07.15 - 08.45. Rangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: 1 Kegiatan awal Awal pembelajaran diawali dengan guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kesiapan ruang kelas, alat, dan media pembelajaran, memeriksa kesiapan siswa dan kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi mengenai materi sebelumnya yang telah dipelajari dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan dilakukan saat itu adalah model pembelajaran tipe TGT . Guru menjelaskan secara singkat mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selanjutnya guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Guru mitra memanggil nama siswa secara urut berdasarkan nama kelompok. Siswa yang disebut namanya langsung berkumpul di meja kelompok yang telah ditentukan. Setiap kelompok didampingi oleh pendamping kelompok. Kemudian guru mitra menjelaskan peraturan dan prosedur jalannya TGT. Pengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk: Tabel 5.15 Pembagian Kelompok – Siklus II No Nama Jenis Kelamin Nama Kelompok 1 Dhea Indah Nawangwuri P 1 2 Annisa Salma Nabila P 3 M. Barokah Fretinu L 4 M. Zulfikar Al Afghani L 5 Eva Elmiyah P 2 6 Melati Ambarsari K P 7 Danang Wahyu Broto L 8 M. Syafiq Hanafi L 9 Farah Sausan Salsabila P 3 10 Della Marlita P 11 Dzikri Khairurrifa Sabath L 12 Arif Helmi Kurniawan L 13 Nabila Maharani Widya D P 4 14 Dhinna Mutia Amini P 15 Faisal Satriawan Hendra L 16 M. Shaffanafi L 17 Kintan Alifia Listiyani S P 5 18 Mentari Sukma K P 19 Agista Rismanda Vandra L 20 Anisa Puspa Dewi P 21 Fernanda Sekar Erviansari P 2 Kegiatan Inti a Mengamati Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout yang telah diberikan mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati proses dan mengamati prosedur. Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi. b Menanya Setelah guru memberikan kesempatan untuk mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis. Aktivitas menanya merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan peka peserta didik. Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya, peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. c Mencobamengumpulkan informasi Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan pendapat. Pada saat kegiatan berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi. d Mengasosiasikanmengolah informasi Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan informasi atau melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. 1 Permainan games Permainan dalam TGT dinamakan make a macth. Dimana siswa dalam satu kelompok diminta untuk menjodohkan beberapa pernyataan yang dibuat guru dalam bentuk kertas soal. Waktu yang digunakan dalam menjodohkan antara soal dan jawaban 1,5 menit. Skor yang didapat dari kegiatan games ini akan dipakai guru untuk pengelompokkan turnamen. Berikut ini prosedur permainan make a macth : a Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. b Setiap kelompok akan menerima kartu soal dan jawaban secara acak. c Setiap anggota kelompok akan memiliki kesempatan untuk mengerjakan soal secara bergantian sesuai dengan urutan. d Dimulainya pengerjaan soal, jika guru mengatakan “nomor urut 1 silahkan kerjakan soal”, kemudian ditandai bunyi peluit 1 kali berarti siswa dalam masing-masing kelompok yang bernomor 1 wajib mencari jawaban dan menempelkan soal beserta jawaban di papan make a macth . e Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dari mengambil soal, mencari jawaban dan menempel soal beserta jawaban adalah 1,5 menit. 1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal. f Jika waktu habis akan ditandai dengan bunyi peluit 2 kali. g Jika siswa sudah menempelkan soal dan jawaban, maka fasilitator akan segera mengoreksi. h Jika soal dan jawaban benar maka akan diberi skor 100, jika salah akan diberi skor 0. i Begitu juga seterusnya sampai siswa dengan nomor terakhir memperoleh kesempatan. 2 Pertandingan tournament Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan tournament . Pertandingan siklus kedua sama dengan pertandingan siklus pertama, yaitu cerdas cermat. Sebelum memulai tournament, guru meminta siswa untuk berpindah pada meja tournament yang telah disediakan. Penentuan meja tournament dalam penelitian ini didasarkan pada hasil skor siswa pada kegiatan games. Prosedur dalam melaksanakan kegiatan tournament adalah sebagai berikut: a Guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games. b Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja tournament . c Guru akan memulai tournament dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu. d Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan. e Siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu, ada 2 kali kesempatan. f Jika jawaban benar maka akan diberi skor 100. g Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya. h Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus. i Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas. 3 Penghargaan kelompok Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang telah dikumpulkan, dijumlahkan dan dicari kelompok yang memiliki skor tertinggi. Berdasarkan ranking, urutan juara kelompok adalah: Tabel 5.16 Pembagian juara – Siklus II Juara Nama Kelompok I Kelompok 3 II Kelompok 1 III Kelompok 5 IV Kelompok 2 V Kelompok 4 e Mengomunikasikan Pada kegiatan mengomunikasikan, guru mitra menunjuk beberapa kelompok diskusi untuk mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan sebelumnya. Keterampilan menyajikan atau mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. 3 Kegiatan penutup Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus kedua. Guru mitra membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. c. Observasi Observasi pembelajaran dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan implementasi model pembelajaran tipe TGT. Peneliti mengamati kegiatan guru, siswa, serta kondisi kelas pada saat penelitian. Berikut uraian hasil observasi selama penelitian: 1 Observasi terhadap guru Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan saat implementasi TGT Siklus II. Kegiatan guru selama pembelajaran disajikan dengan tabel. Tabel 5.17 Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. √ 3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 4 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. √ 5 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan soal. √ 6 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. √ 7 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. √ 8 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perseorangan. √ 9 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara √ No Deskripsi Ya Tidak mandiri. 10 Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok. √ 11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerja sama di dalam kelompok. √ 12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. √ 13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. √ 14 Guru dan siswa sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. √ 15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. √ 16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam tournament. √ 17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam √ No Deskripsi Ya Tidak tournament . 18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √ 19 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan. √ 20 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan motivasi belajar melalui kuesioner. √ Pada tabel di atas tampak guru memberikan materi pembelajaran dengan presentasi kelompok di depan kelas. Guru berperan aktif mendorong siswa agar lebih termotivasi dalam pembelajaran. Guru siap membantu jika terdapat siswa yang kurang mengerti. Seluruh kelompok didatangi oleh guru untuk melihat perkembangan kerja kelompok. Beberapa siswa berdiskusi dengan teman sekelompok dan adapula yang bertanya kepada guru mitra. Selama proses pembelajaran dengan tipe TGT guru mitra selalu berada di dalam kelas. Guru mengawasi dan memimpin secara langsung jalannya proses pembelajaran. Penghargaan diberikan kepada siswa setelah selesai sesi tournament . Pengukuran motivasi siswa dilihat dari kuesioner yang diisi. Kuesioner dibagikan setelah proses pembelajaran dengan tipe TGT selesai dilaksanakan. Refleksi untuk siklus kedua dilakukan guru secara tertulis. Dapat disimpulkan bahwa guru mitra mengatur dan mengawasi jalannya proses pembelajaran dengan tipe TGT dengan sangat baik. 2 Observasi terhadap siswa Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe TGT. Kegiatan siswa salam proses pembelajaran disajikan ke dalam tabel berikut: Tabel 5.18 Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No Deskripsi Ya Tidak 1 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik selama √ kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT. 2 Seluruh perhatian di arahkan pada materi diskusi dalam kelompok. √ 3 Siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √ 4 Seluruh kelompok antusias mengikuti jalannya games dan tournament . √ 5 Mendengarkan penjelasan teman dalam satu kelompok. √ No Deskripsi Ya Tidak 6 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 7 Mengajukan pertanyaaan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada guruteman. √ 8 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. √ 9 Bertindak sportif dan jujur saat pelaksanaan games dan tournament. √ 10 Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal. √ Siswa mengikuti proses pembelajaran tipe TGT dengan baik. Siswa dapat memahami dengan cepat dan menikmati proses pembelajaran sampai selesai. Saat games berlangsung siswa tanggap dan langsung mengikuti alur permainan. Dalam kelompok, siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan soal diskusi sehingga seluruh anggota kelompok aktif mengikuti pembelajaran. Siswa berdiskusi dalam kelompok membahas soal yang harus mereka selesaikan. Pada saat games dan tournament, siswa tampak antusias dalam menjawab pertanyan. Selama turnamen berlangsung siswa bertindak sportif dengan tidak mencontek catatan ataupun buku referensi. Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa pada implementasi tindakan siklus kedua. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data, sehingga dapat diketahui data mengenai motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut: Tabel 5.19 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi Tindakan - Siklus II No Interval Frek. Frek. Relatif Kategori 1 120-130 2 9,52 Sangat Tinggi 2 109-119 15 71,43 Tinggi 3 94-108 4 19,05 Sedang 4 83-93 0,00 Rendah 5 26-82 0,00 Sangat Rendah Total 21 100 Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 9,52 2 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah 71,43 15 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 19,05 4 siswa, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 0 0 siswa dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 0 0 siswa. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori tinggi. 3 Observasi terhadap kelas Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya proses pembelajaran tipe TGT. Kegiatan di kelas dalam proses pembelajaran disajikan melalui tabel berikut: Tabel 5.20 Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No Deskripsi Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar. √ 2 Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran. √ 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. √ 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan √ No Deskripsi Ya Tidak siswa di kelas atau di sekolah. 5 Ruang kelas tertata dengan bersih dan rapi. √ 6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. √ 7 Kerja dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan. √ 8 Para siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT. √ 9 Sebagian besar dari siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. √ 10 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. √ 11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang lebih. √ 12 Beberapa siswa menolak bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu. √ 13 Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya. √ 14 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. √ 15 Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran yang diberikan √ No Deskripsi Ya Tidak mudah. 16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan untuk tercapainya tujuan yang diharapkan. √ 17 Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien. √ 18 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. √ 19 Setiap anggota kelas diberi kesempatan keistimewaan yang sama. √ 20 Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik. √ Kelas terdiri dari beberapa siswa yang berbeda kemampuan dan pemahaman yang berbeda. Siswa menaati peraturan yang telah disepakati bersama saat pembelajaran di kelas. Sekolah memfasilitasi pembelajaran siswa dengan sangat baik, dengan tersedianya meja, kursi, dan fasilitas yang menunjang pembelajaran termasuk perpustakaan yang menyediakan buku-buku bagi siswa maupun guru. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa berperan lebih aktif. Jika terdapat kesulitan siswa bertanya kepada teman maupun guru. d. Evaluasi dan refleksi 1 Evaluasi a Wawancara pada siswa Pada wawancara ini, siswa mengatakan berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini. Mereka merasa model ini menambah variasi pembelajaran sehingga tidak monoton. b Wawancara pada guru Pada wawancara guru siklus kedua, guru menyampaikan bahwa model pembelajaran TGT mampu membuat siswa bekerja sama dengan kelompoknya. Siswa juga berminat mengikuti pembelajaran dengan model ini. 2 Refleksi Tahap refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali apa yang telah terjadi selama proses pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe TGT. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan, yaitu sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah. Refleksi dilakukan oleh guru dan seluruh siswa yang melakukan proses pembelajaran tipe TGT dengan memberikan lembar refleksi. Hasil refleksi siklus kedua dapat dilihat seperti berikut: a Refleksi Guru Mitra Tabel 5.21 Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No Uraian Komentar 1 Penilaian guru berkaitan dengan komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal, kunci soal, suasana di dalam kelas, cara kerja siswa baik individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Semua perangkat sudah lengkap, hanya saja keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran 2 Selama kerja kelompok apakah siswa: a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun Siswa mendengarkan orang lain, mengajukan pertanyaan, mengorganisasikan ide-idenya 3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Waktu kurang, sedangkan perangkat yang diperlukan banyak dan proses pembelajaran memerlukan waktu yang lama 4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Dapat menjadi variasi dalam proses pembelajaran 5 Keuntungan yang dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT Siswa menjadi aktif dan senang dengan adanya model pembelajaran ini. 6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pebelajaran kooperatif tipe TGT Dalam hal alokasi waktu, karena waktu yang diperlukan banyak sedangkan waktu yang tersedia terbatas 7 Apakah siswa berminat mengikuti KBM kooperatif tipe TGT yang Siswa lebih berminat mengikuti pembelajaran dan No Uraian Komentar telah dilakukan dan KBM selanjutnya yang akan dilakukan di dalam kelas? KBM lebih bervariasi dengan model-model pembelajaran yang lainnya. Dari hasil refleksi guru, dapat dilihat bahwa guru melihat komponen pembelajaran yang telah disiapkan sudah baik, namun masih kurang dalam alokasi waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena waktu yang tersedia sangat terbatas sedangkan pembelajaran ini memerlukan banyak waktu. Pada penerapan siklus kedua, manfaat yang dirasakan guru dengan penerapan pembelajaran tipe TGT adalah siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran. Menurut guru, pembelajaran tipe TGT dapat memberikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Namun, yang harus diperhatikan untuk perbaikan dalam penerapannya adalah perencanaan waktu. b Refleksi Siswa Tabel 5.22 Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus II No Aspek yang diamati Skala Penilaian Sangat Senang Senang Tidak Senang Sangat Tidak Senang 1 Bagaimanakah perasaan anda tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT topik pembahasan, media pembelajaran, situasi kelas, penempilan guru, lingkungan kelas, dll? 28,57 71,43 Berminat Tidak Berminat 2 Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode TGT ? 100 Ya Tidak 3 Apakah selama bekerja dalam kelompok saya: a. Mendengarkan orang lain 100 Ya Tidak b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasika n ide-ide saya d. Mengorganisasika n kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun 95,24 100 95,24 4,76 4,76 4,76 100 95,24 Komentar 4 Hambatan apa yang Hambatan yang ditemui siswa selama Komentar anda temui selama melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT melaksanakan proses pembelajaran , antara lain situasi kelas menjadi tidak kondusif saat games berlangsung dan waktu yang diberikan sangat terbatas. Komentar 5 Keuntungan apa yang telah anda capai ketika diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut Keuntungan yang didapat setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT , antara lain proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan, dapat berdiskusi dan menyampaikan pendapat dengan teman- teman dalam kelompok, materi yang disampaikan lebih mudah untuk dipahami. Komentar 6 Menurut anda hal-hal mana saja yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT Hal-hal yang masih harus ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT, antara lain alokasi waktu dan penambahan waktu pada saat mengerjakan, kerja sama antar kelompok masih kurang, dan suasana kelas agar lebih kondusif. Dari refleksi siswa di atas, dapat simpulkan bahwa siswa merasa senang pada saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Mereka berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TGT, terlihat pada saat kegiatan diskusi berlangsung. Di dalam kelompok, mereka saling mengutarakan pendapat, mendengarkan pendapat teman dalam satu kelompok, dan menanggapi pendapat dari teman kelompok. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini masih terdapat hambatan yang ditemui oleh siswa antara lain siswa merasa terganggu dengan keadaan kelas yang kurang kondusif dan waktu yang diberikan pada saat mengerjakan soal sangat terbatas sehingga mereka harus mengerjakan soal dengan tergesa-gesa. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT terdapat keuntungan yang diperoleh ialah proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan, dapat berdiskusi dan menyampaikan pendapat dengan teman-teman dalam kelompok, materi yang disampaikan lebih mudah untuk dipahami. Hal-hal yang masih harus di tingkatkan dan diperbaiki adalah penambahan waktu pada saat mengerjakan soal, kerja sama antar anggota kelompok lebih ditingkatkan dan suasana kelas agar lebih kondusif.

B. Analisis Data

1. Motivasi Belajar a. Deskripsi motivasi belajar siswa setelah penelitian tindakan 1 Deskripsi Siklus I Berikut ini disajikan tingkat motivasi belajar siswa hasil penelitian siklus I Selasa, 19 Mei 2015 Tabel 5.23 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus I No Interval Frek. Frek Relatif Kategori 1 120-130 0,00 Sangat Tinggi 2 109-119 6 28,57 Tinggi 3 94-108 14 66,67 Sedang 4 83-93 1 4,76 Rendah 5 26-82 0,00 Sangat Rendah Total 21 100 Implementasi tindakan kelas siklus pertama membawa dampak positif bagi motivasi belajar siswa. Terlihat tabel di atas, motivasi siswa sebagian besar pada posisi sedang – tinggi. Sebelum implementasi tindakan, masih terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar dikategori sangat rendah. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi berjumlah 6 siswa, siswa yang memiliki motivasi sedang 14 siswa dan siswa yang memiliki motivasi rendah 1 siswa. 2 Deskripsi Siklus II Berikut ini disajikan tingkat motivasi belajar siswa hasil penelitian siklus II Kamis, 21 Mei 2015 Tabel 5.24 Analisis Tingkat Motivasi Siswa Setelah Implementasi Tindakan Siklus II No Interval Frek. Frek. Relatif Kategori 1 120-130 2 9,52 Sangat Tinggi 2 109-119 15 71,43 Tinggi 3 94-108 4 19,05 Sedang 4 83-93 0,00 Rendah 5 26-82 0,00 Sangat Rendah Total 21 100 Setelah dilakukan implementasi tindakan siklus pertama, siswa belum memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi. Saat implementasi tindakan siklus kedua, didapatkan hasil 2 siswa memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi naik menjadi 15 siswa. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang menurun menjadi 4 siswa. 3 Deskripsi Siklus I dan Siklus II Berikut ini disajikan tingkat motivasi belajar siswa hasil penelitian pada siklus I dan II:

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

0 2 44

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Teams-Games-Tournament (TGT) guna meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa pada mata pelajaran akuntansi SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta.

0 1 317

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) guna meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa pada mata pelajaran akuntansi SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta

0 8 315

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 288