Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
diskusi belum sepenuhnya berhasil dan cenderung kurang variatif dalam proses belajar mengajar.
Pada penerapan metode mengajar dengan metode kerja kelompok, hasilnya kurang lebih sama yaitu hanya beberapa siswa yang bekerja
dalam kelompok tersebut. Siswa yang dianggap mampu oleh kelompok harus mengerjakan, sementara yang lainnya cenderung pasif, tidak mau
membantu bahkan siswa tersebut menggantungkan jawaban pada temannya. Akhirnya nilai hasil kerja kelompok tidak menunjukkan nilai
keseluruhan anggota kelompok melainkan hanya beberapa siswa saja yang pantas mendapatkan nilai tersebut. Ada berbagai macam model
pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah. Semua model pembelajaran tersebut tidak ada yang paling baik diantara model
pembelajaran yang lainnya. Masing-masing model pembelajaran memiliki kelebihan serta kelemahan tersendiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan
seleksi pada masing-masing model pembelajaran untuk digunakan dalam mengajarkan materi tertentu.
Untuk dapat menghasilkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi. Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa diberi kesempatan bekerja dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan atau
memecahkan masalah secara bersama-sama. Bekerja dalam kelompok akan dapat melatih siswa untuk mendengarkan pendapat-pendapat dalam
bentuk tulisan-tulisan. Tugas kelompok akan dapat memacu para siswa
untuk bekerja sama, saling membantu satu sama lain dalam hal pengetahuan-pengetahuan yang baru.
Model pembelajaran kooperatif dalam belajar ekonomi akan dapat membantu para siswa meningkatkan sikap positif dalam hal belajar. Para
siswa secara
individu membangun
kepercayaan diri
terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah pada mata
pelajaran ekonomi. Model pembelajaran kooperatif juga bermanfaat bagi para siswa yang heterogen. Dengan menonjolkan interaksi dalam
kelompok, model belajar ini dapat membantu para siswa menerima siswa lain yang berkemampuan dan berlatar belakang berbeda.
Salah satu tugas guru yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah ialah memberikan pelayanan kepada para siswa dalam memperoleh
pengalaman belajar menarik dan menyenangkan. Pengalaman belajar yang menarik tersebut dapat diberikan oleh guru melalui penggunaan model
belajar yang dapat menumbuhkan semangat dan gairah belajar siswa guna mencapai hasil belajar yang optimal. Guru harus mampu menciptakan
suatu kondisi belajar dengan sebaik-baiknya. Sebaiknya hasil belajar siswa selain dipengaruhi oleh pengalaman
belajar yang menarik yang didapat dari model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran faktor eksternal, juga
dipengaruhi oleh perasaan, sikap, minat dan motivasi faktor internal. Perasaan seorang siswa berpengaruh terhadap semangat atau gairah
belajarnya. Apabila seorang siswa bersikap positif terhadap pengalaman
belajar, maka muncul minat terhadap pengalaman belajar tersebut. Siswa yang menaruh minat yang besar terhadap pangalaman belajar yang
diperoleh, akan membentuk motivasi untuk belajar. Model kooperatif menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, guru banyak
berperan sebagai fasilitator sehingga dalam penyelesaian tugas siswa diminta untuk mencari jalan penyelesaian dan guru hanya mendampingi.
Salah satu permasalahan yang sering muncul dalam proses pembelajaran adalah rendahnya motivasi belajar siswa yang berdampak
pada rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar dapat terlihat dari keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran rendah, siswa
mengobrol dengan teman sebangku, mengantuk, melamun, bermain handphone
pada saat pembelajaran berlangsung, sering pergi ke WC. Peneliti menduga, motivasi belajar dan hasil belajar siswa rendah
dikarenakan kurangnya variasi model pembelajaran. Berdasarkan paparan di atas, peneliti ingin meneliti mengenai
motivasi dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam kegiatan
pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran kooperaif tipe TGT ini selain memberikan pengalaman belajar yang lain bagi siswa juga
diharapkan dapat
menumbuhkan rasa
senang selama
kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT diharapkan dapat lebih menumbuhkan motivasi dan hasil belajar dalam pelajaran ekonomi. Peneliti berkeyakinan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments TGT Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta”.