kelompok bermain sendiri-sendiri dengan didampingi fasilitator. Dengan perubahan rencana ini, penulis harus berdiskusi dengan
fasilitator mengenai rencana baru dalam pelaksanaan games. Hal ini mengakibatkan kehilangan kesempatan untuk mengamati kegiatan
setiap siswa untuk beberapa menit. Walaupun terdapat perubahan dalam penerapannya kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik.
3. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT tidak semua
langkah dapat dijabarkan ke dalam sintak 5M Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Mengasosiasi, dan Mengomunikasikan
pada pendekatan saintifik. Hal ini membuktikan bahwa tidak semua model pembelajaran kooperatif dapat diterapkan dalam pendekatan
saintifik. Pendekatan saintifik lebih mengarah pada 4 model pembelajaran yaitu inquiry learning, discovery learning, project based
learning dan problem based learning.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditujukan pada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini:
1. Bagi Guru
a. Guru hendaknya mempertimbangkan penggunaan model
pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan proses pembelajaran agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Penerapan
model pembelajaran yang bervariasi dapat dijadikan alternatif pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dalam kegiatan proses
pembelajaran serta berguna untuk melatih siswa bekerjasama dan berdiskusi sehingga keinginan siswa untuk belajar menjadi
meningkat. b.
Metode pembelajaran seperti ini memang dianggap sulit dan rumit, karena membutuhkan perangkat pembelajaran yang banyak. Oleh
karena itu, bagi guru yang akan menerapkan model pembelajaran tipe TGT ini pada proses pembelajaran hendaknya sangat
diperhatikan perangkat yang akan digunakan. Dimana perangkat tersebut merupakan alat bantu siswa dalam belajar. Persiapan yang
matang sangat perlu untuk mendukung kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Pengelolaan atau manajemen kelas yang baik oleh guru merupakan
salah satu faktor yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran.
2. Bagi Penelitian selanjutnya
a. Peneliti perlu melakukan komunikasi yang lebih baik dengan guru
mitra sehingga dalam pelaksanaan penelitian tidak terjadi perbedaan persepsi.
b. Peneliti perlu melakukan pengamat secara seksama pada setiap
kelompok dari awal pembelajaran sampai akhir. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui keterlibatan masing-masing siswa
dalam kelompok secara lebih mendalam.