Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah
diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan
memenuhi syarat. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Begitu pula dalam hal belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya
dibanding sebelumnya. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu
merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar.
D. Motivasi
Motivasi merupakan faktor kunci bagi kesuksesan pembelajaran Gavin, 2009:19. Idealnya motivasi haruslah intrinsik, yakni pembelajar
memiliki motivasi diri. Akan tetapi, untuk meraihnya pembelajar perlu memiliki sasaran dan keinginan kuat untuk sukses. Anak yang mengalami
gangguan belajar akan menganggap motivasi sebagai tantangan sama halnya kegagalan akan berakibat pada penurunan motivasi. Diharapkan,
pembelajaran jangan sampai berada dalam keadaan di mana anak mengalami gangguan dalam belajar karena alasan ini perlu kesuksesan
awal ketika mengerjakan tugas baru. Penting pula bahwa ekstrinsik
penghargaan dan
intrinsik motivasi
dipertimbangkan dalam
merencanakan pembelajaran. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang
bertingkah laku Hamzah, 2007:1. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang
mendasarinya. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha merubah tingkah laku yang
lebih baik dalam kelangsungan hidupnya. Motivasi dapat dibagi menjadi 5 antara lain Gavin, 2009:20:
1. Motivasi karena tugas
Bagi banyak orang, pandangan atau pemikiran tentang tipe tugas tertentu sudah cukup mampu mengurangi motivasi, guru
bertanggung jawab untuk mengembangkan tugas yang dapat dikerjakan dengan baik. Pada gilirannya keadaan ini merupakan
hambatan utama yang harus diatasi agar dapat mempertahankan motivasi. Beberapa pembelajar, jika mereka punya pengalaman
kegagalan berulang kali, akan benar-benar berkurang motivasinya dan sama sekali tidak ingin belajar materi baru dengan cara apapun.
Penting anak memiliki kesuksesan, jika tidak memiliki mereka menjadi kurang motivasinya.
2. Motivasi karena penghargaan