2. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau
peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki
tujuan yang sama. 4.
Para siswa membagi tugas dan berbagai tanggung jawab di antara para anggota kelompok.
5. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut
berpengaruh terhadap evaluasi kelompok. 6.
Para siswa berbagi kepemimpinan, sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.
7. Setiap siswa akan diminta mempertangungjawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua faktor,
yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar Isjo, 2009:18. Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut:
1. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang.
2. Agar proses pembelajaran berjalan lancar maka dibutuhkan
dukungan fasilitas. 3.
Selama kegiatan diskusi berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas.
4. Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini
mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
Faktor dari luar erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah, yaitu semakin pudarnya kurikulum sejarah, selain itu pelaksanaan tes yang
berpusat seperti UAN sehingga kegiatan belajar mengajar di kelas cenderung dipersiapkan untuk keberhasilan perolehan nilai yang
maksimal. Pembelajaran kooperatif dapat membuat kemajuan besar pada
siswa kearah pengembangan sikap, nilai, dan tingkah laku yang memungkinkan mereka dapat berpartisipasi dalam komunitas mereka
dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai karena tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah untuk
memperoleh pengetahuan dari sesama temannya.
F. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament
TGT
1. Pengertian TGT
Menurut Saco Rusman, 2012:242 dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota tim lain untuk
memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok
identitas kelompok mereka. Permainan dalam TGT dapat berupa pertanyaan-pertanyaan
yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa,
misalnya akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka tadi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka
tersebut. Turnamen harus memungkinkan semua siswa dari siswa semua tingkat kemampuan untuk menyumbangkan point bagi
kelompoknya. Prinsipnya, soal sulit untuk siswa yang pintar dan soal yang mudah untuk siswa yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan
agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya. Permainan yang dikemas dalam bentuk turnamen ini
dapat berperan sebagai penilaian alternatif atau dapat pula sebagai review
materi pelajaran. TGT
adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 5-6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda.
Menurut Slavin dalam Rusman, 2012:225 pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu tahapan
penyajian kelas, belajar dalam kelompok, permainan, pertandingan, dan penghargaan kelompok. Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh
Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
a. Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
b. Games tournament
c. Penghargaan kelompok
2. Langkah-langkah pembelajaran TGT
Dalam metode TGT, para siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang yang berbeda-beda tingkat
kecerdasannya, dan jenis kelamin. Setelah itu guru menjelaskan materi seperti biasa. Kemudian guru akan memberikan sebuah
turnamen untuk menguji tingkat pemahaman siswa. Menurut Robert E. Slavin 2008:166 deskripsi dari komponen-komponen TGT
adalah sebagai berikut: a.
Presentasi di kelas Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mereka. Siswa harus betul-betul memperhatikan presentasi ini karena dalam presentasi terdapat materi yang
dapat membantu untuk mengerjakan kuis yang diadakan setelah pembelajaran.
b. Tim
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang dimana mereka mengerjakan tugas yang
diberikan. Jika ada kesulitan siswa yang merasa mampu membantu siswa yang kesulitan.
c. Games
Games terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya
relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim.
Games tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa
yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan games
hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu
bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang
memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing.
d. Tournament
Turnamen adalah sebuah struktur dimana games berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah
guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada
turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen
– tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada