17
BCA. Integritas yang dibangun dikembangkan dengan sikap jujur, tulus, dan lurus serta saling menghormati.
3. Kerja sama tim Team work
Keberhasilan yang dicapai oleh Bank BCA hingga saat ini bukanlah dari hasil kerja individu melainkan karena adanya kerja sama dari seluruh elemen yang
ada di Bank BCA. Komitmen, sinergi, dan peduli untuk mencapai tujuan bersama adalah kunci pokok dari kerja sama tim.
4. Berusaha mencapai yang terbaik Continuous Pursuit of Excellence
Berusaha untuk mencapai yang terbaik bukan berarti segala sesuatunya harus sempurna, melainkan harus berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki. Mengkaji ualng sistem dan proses kerja yang digunakan untuk memperoleh cara yang paling tepat adalah hal yang dibutuhkan
untuk mencapai yang terbaik. Dari tata nilai diatas, Bank BCA memiliki standar layanan sendiri yaitu :
1. Standar Sikap yaitu sikap teller, CSO, dan etika bertelepon.
2. Standar Penampilan yaitu busana, wajah, rambut, aksesoris, tangan dan kaki
BCA Learning Centre, 2013
2.2 Hubungan Antar Kelompok
Keragaman jenis etnis di dalam suatu negara memang menjadi kekayaan tersendiri bagi negara tersebut.Setiap negara juga memiliki beragam jenis etnis yang mendiami
negara tersebut.Dengan adanya keragaman tersebut, masyarakat yang terbentuk juga memiliki kelompok-kelompok berdasarkan etnis tertentu yang menjelaskan identitas dari
kelompok tersebut.Berdasarkan identitas tadi, maka kelompok-kelompok masyarakat bisa
Universitas Sumatera Utara
18
terbagi ke dalam kategori in-group dan out-group.In-group merupakan sekumpulan individu yang membentuk kelompok masyarakat yang memiliki rasa solidaritas tinggi
terhadap kelompoknya dan akan sangat antipati dan lebih bersifat antagonisme terhadap out-groupnya. Dikarenakan adanya sifat antagonisme ini, tidak jarang terjadi konflik antar
kelompok masyarakat. Sikap-sikap in-group pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok Soekanto, 1990:
135 Dengan adanya berbagai etnis yang ada di Indonesia, mereka semua harus disatukan
dalam naungan NKRI. Menurut Koentjaraningrat dalam Poerwanto 2006, akan dijumpai masalah-masalah dalam mempersatukan mereka yaitu : a. Mempersatukan aneka-warna
suku-bangsa, b hubungan antar umat beragama, c hubungan mayoritas-minoritas dan d integrasi kebudayaan di Irian Jaya dengan kebudayaan Indonesia. Adanya keempat
hambatan diatas, maka muncul prasangka dan stereotip antar etnis suku bangsa. Munculnya prasangka dan stereotip di masyarakat karena adanya interaksi yang terjadi antar etnis
sehingga masing-masing etnis mampu menilai etnis lainnya dan hal ini terjadi secara alamiah. Prasangka dan stereotip yang berkembang di masyarakat tidak selalu bersifat
negatif, tetapi lebih banyak ditemukan di masyarakat berbau negatif. Munculnya prasangka dan stereotip negatif di masyarakat, dinilai akan menghambat
proses interaksi antar kelompok masyarakat, bahkan menghambat proses penyatuan masyarakat Indonesia yang multietnis. Prasangka dan stereotip berhubungan dengan out-
group dan in-group di masyarakat. Prasangka dan stereotip akan bersifat negatif ketika berada pada out-groupnya dan akan bersifat positif pada in-groupnya. Munculnya stereotip
pada diri seseorang baik itu bersifat positif maupun negatif, sangat erat kaitannya dengan pengaruh latar belakang kelompok masyarakatnya.
Universitas Sumatera Utara
19
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat fakta-fakta sosial yang terjadi di dalam in-groupnya etnis Tionghoa terhadap out-gruopnya yaitu etnis pribumi yang terjadi pada
nasabah dan karyawan di Bank BCA. Etnis pribumi yang dimaksud adalah etnis-etnis asli Indonesia seperti Melayu, Batak, Jawa, dan lain-lain. Peneliti berasumsi bahwa di Kota
Medanmasyarakat yang beretnis Tionghoa memiliki rasa solidaritas yang tinggi terhadap anggota kelompoknya.Mereka membentuk kelompok in-groupnya yang bertujuan untuk
membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi sesama etnis Tionghoa. Peneliti juga ingin melihat solidaritas yang terbentuk di dalam in-groupnya apakah mampu membantu
beberapa kesulitan yang dihadapi oleh anggota kelompoknya. Out-groupnya dari etnis Tionghoa adalah etnis pribumi. Hubungan yang terjadi juga ingin dilihat dalam penelitian
ini, apakah hubungan tersebut bersifat positif yang mampu membaurkan kelompok- kelompok ini atau bersifat negatif yang justru malah mempertegas jarak diantara kedua
kelompok ini.
2.3 Kepercayaan