Ibu Lina Widjaya Nasabah Prioritas

37

BAB V INTERPRETASI DATA

5.1 Karakteristik Informan

5.1.1 Ibu Lina Widjaya Nasabah Prioritas

Lina Widjaja merupakan nasabah prioritas yang beretnis tionghoa di BCA Katamso. Ci lina ini merupakan direksi dari perusahaan CV baja yang merupakan distributor besi dan baja dan kantornya beralamat di Jalan Gatot Subroto No. 93 Medan. Ci lina ini sudah bergabung dengan BCA dan menjadi nasabah prioritas selama kurang lebih 20 tahun. Selama perjalanannya di BCA, Ci Lina tidak pernah menginginkan untuk menjadi anggota prioritas di BCA, akan tetapi atas inisiatif pihak BCA sendiri yang menginginkan Ci Lina untuk menjadi nasabah prioritas. Hal itu dilakukan dengan cara memerikan surat dan kartu sebagai permohonan untuk menjadi nasabah Prioritas. Ci Lina menganggap kejadian itu dikarenakan pihak BCA menganggap saldo di rekening saya cocok untuk beralih ke nasabah prioritas. Salah satu alasan Ci Lina memilih BCA, karena faktor histori yaitu dari kecil Ci Lina sudah menggunakan bca. Hal itu didapatkan beliau pada saat orang tua beliau membuka tabungan di BCA dan hal itu diteruskan sampai saat ini. Tabungan yang ada adi BCA merupakan tabungan pribadi Ci Lina dan bukan uang perusahaan. Perusahaan tempat Ci Lina bekerja tidak memiliki rekening di BCA, perusahaan menggunakan jasa bank lain karena bank tersebut menawarkan pinjaman yang cukup besar kepada perusahaan yang dipimpin Ci Lina. Secara pribadi Ci Lina sangat percaya terhadap teknologi, kecepatan proses transaksi dan kualitas pelayanan yang dimiliki oleh BCA. Hal itu ditunjukkan dari Universitas Sumatera Utara 38 pelayanan di BCA Katamso yang sangat bagus, Ci Lina menganggap semua teller bersikap ramah, kerja cepat dan proses bertransaksi dinilai bagus. Selama menjadi nasabah di BCA Katamso, Ci Lina belum pernah mendapatkan hambatan khususnya aspek pelayanan. Sering mendapat pelayanan yang dapat dipercaya, bukan berarti Ci Lina tidak mendapatkan pengalaman buruk di BCA. Kasusnya terjadi di BCA Cabang Golden, beliau pernah diabaikan ketika ingin bertransaksi. Dengan status nasabah prioritas, Ci Lina seharusnya mendapatkan pelayanan lebih ketika bertransaksi, ketika itu Ci Lina ikut mengantri. Dengan alasan ingin cepat karena ada kegiatan lain, Ci Lina berusaha bertemu dengan supervisor dan menjelaskan statusnya sebagai nasabah dan meminta tolong agar transaksinya didahulukan. Dengan alasan menyamaratakan pelayanan nasabah dan mengabaikan status nasabah, maka keinginan Ci Lina ditolak oleh pihak bank. Semenjak kejadian itu, Ci Lina tidak pernah bertransaksi di BCA Cabang Golden. Selama di BCA Cabang Katamso, Ci Lina belum pernah mendapatkan pengalaman seperti itu. Selama bertransaksi, seharusnya Ci Lina menuju counter nasabah prioritas tersendiri yang letaknya di lantai 2. Dengan alasan malas pergi ke lantai 2, beliau lebih suka bertransaksi di counter bawah yang peruntukannya untuk nasabah regular. Beliau menganggap kalau proses transaksinya sama saja, ditambah lagi dengan kedekatan yang sudah terbangun dengan teller-teller di nasabah reguler. Selama bertransaksi, Ci Lina tidak pernah melihat dan merasakan perbedaan perlakuan pelayanan antara dirinya dengan nasabah yang lain. Ci Lina juga tidak tidak memilih-milih teller ataupun karyawan untuk melakukan transaksi. Beliau menganggap semua karyawan yang dimiliki BCA Cabang Katamso bagus dan ramah sehingga beliau senang bertransaksi di BCA Cabang Katamso. Universitas Sumatera Utara 39

5.1.2 Albert Irtanto Nasabah Reguler