Menggunakan Awalan me- dan di-

70 Kompetensi Berbahasa Indonesia SMPMTs VII 1. Setelah membaca cerita berjudul Tikus Pemakan Kucing, coba daftarlah kalimat yang merupakan kalimat aktif dan kalimat pasif Salinlah tabel berikut ini di bukumu untuk mengerjakan No. Kalimat Aktif Kalimat Pasif 2. Tulislah di papan tulis, hasil pekerjaanmu. Majulah secara bergantian dengan teman-temanmu di kelas Apakah hasilnya berbeda atau sama? 3. Jika berbeda, diskusikan bersama dan hasilnya serahkan kepada gurumu

C. Membaca Buku Cerita dan Mengomentari I sinya

1. Membaca Kutipan Buku Cerita Anak

Sukakah kamu membaca buku cerita anak? Tema apa yang kamu sukai? Berikut ini bagian ke-14 cerita detektif yang berjudul “Petualangan di Gunung Bencana” yang alihbahasakan dari The Mountain of Adventure karya Enid Blyton. Bacalah kutipan dari buku cerita anak berikut ini dengan cermat, lalu kerjakan latihannya Bagian 14 Berbagai Peristiwa Petang itu anak-anak hendak berjalan-jalan sebentar. Si Belang ditinggalkan dalam keadaan tertambat ke pohon di dekat air, dengan sepucuk surat terselip pada tali kekangnya. Surat itu ditujukan kepada Bill, menyatakan bahwa mereka akan segera kembali. Soalnya mungkin saja Bill datang saat mereka sedang berjalan-jalan. 71 Pengalaman sebagai Guru Terbaik “Tapi kurasa tak mungkin ia akan sudah sampai kemari sekarang,” kata Jack. “Walau demikian siapa tahu -karena Bill sering melakukan berbagai hal secara tak terduga dan dengan cepat sekali” Keempat remaja itu berangkat disertai si Putih yang berjingkrak-jingkrak di sekitar mereka, serta Kiki yang bertengger di atas bahu Jack. Mereka mendaki lereng, melewati gua tempat mereka tidur malam sebelumnya. Kantung- kantung tidur mereka yang ada di situ, sudah dimasukkan lagi ke dalam gua. Tapi anak-anak berniat akan tidur di luar lagi malam ini. “Yuk, kita ikuti si Putih,” kata Dinah. “Ia kelihatannya seperti tahu jalan yang bisa dilewati.” Mereka pun membuntuti si Putih. Anak kambing itu ternyata ingin mendaki. Tapi kemudian mereka terpaksa berhenti karena terhadang tebing gunung yang sangat curam, hampir tegak lurus. Bahkan si Putih pun tidak bisa terus. “Aduh, panasnya” kata Dinah sambil mengipas-ngipas tangannya. “Kita duduk sebentar, yuk, di bawah pohon-pohon itu.” Pepohonan itu seperti melambai-lambai ditiup angin. Jack mendongak dengan sikap kepingin memerhatikan ranting-ranting yang bergerak kian kemari. “Pasti enak dan sejuk duduk di atas dahan-dahan itu karena di situ banyak angin,” katanya. “Bagaimana jika kita naik saja ke sana. Pohon-pohon ini kelihatannya gampang dipanjat. “Itu ide bagus” kata Philip. “Aku suka duduk berayun-ayun di atas pohon. Kau ingin kubantu naik, Lucy-Ann?” Tidak lama kemudian, keempat remaja itu sudah duduk di atas dahan yang bercabang-cabang membiarkan dirinya terayun-ayun kena angin yang lumayan kuat tiupannya di atas situ. “Ini baru asyik,” kata Dinah. “Sedap” “Hebat” kata Jack. “Jangan terlalu keras kau cengkeram bahuku, Kiki Jangan khawatir, kau tak kan bisa jatuh”