53
Menjalin Persahabatan
Mulai
Kerupuk Satukan Dua Etnis di Kalimantan
Kerupuk lilit sama dengan kerupuk yang ada di Pulai Jawa. Perbedaannya hanya pada beberapa pola lilitan. Bagi sebagian orang Jawa, kerupuk
merupakan teman setia makan. Namun, bagi etnis Banjar di Kalimantan tidaklah demikian. Orang Banjar menganggapnya aneh. Mereka mengatakan
bahwa kerupuk hanya makanan orang Jawa.
Ternyata kerupuk tak sekadar menjadi selera lidah, tetapi sudah merambah persoalan “budaya” sebuah etnis. Kerupuk di Kalimantan Selatan
tiba-tiba menjadi identitas etnis. Hingga tahun 1980-an, masyarakat Banjar belum tertarik dengan makanan kerupuk. Baru pada tahun 1989, seorang
transmigran swakarsa dari Tasikmalaya, Jawa Barat, yang tinggal di Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan mencoba memperkenalkannya. Orang
tersebut bernama Aendi Amban 50. Ia mengatakan, bahwa melalui makanan kerupuk ini mampu mendobrak kebekuan dialog Jawa-Banjar.
Aendi tetap bersemangat memasarkan kerupuk. Aendi yang akhirnya beristri wanita Banjar ini, Mashitah, belajar banyak soal budaya Banjar dan
strategi mendekatinya. Aendi menjajakan kerupuknya ke warung-warung sekitar rumahnya. Ia pun mengampanyekan makan kerupuk itu sebagai lauk
yang mengasyikkan. Lama-kelamaan orang Banjar terbiasa melihat kerupuk dan mencoba menjadikan sebagai lauk makan. Akulturasi budaya makan
kerupuk itu dirasakan Aendi berjalan lambat dalam perkembangan pasar. Meskipun demikian, Aendi tetap yakin dan pasti. Akhirnya, permintaan makin
bertambah mengingat Aendi tidak memiliki pesaing di Kalimantan Selatan. Usaha duet Tasik-Banjar ini akhirnya makin berkembang dan dinamai
produksi kerupuk sebagai kerupuk lilit
Pada Suka
. Sumber:
www. kompas.com,
20 Desember 2004
Gambar 3.1 Kerupuk sebagai teman dalam makan.
54
Kompetensi Berbahasa Indonesia SMPMTs VII
Selesai Hitunglah waktu yang kamu perlukan untuk membaca teks tersebut Lakukan bergantian dengan temanmu dan bandingkan lama waktunya
Catatlah waktu yang kamu perlukan untuk membaca dan bandingkan dengan temanmu dalam tabel di bawah ini
3. Latihan
Untuk mengetahui sejauh mana pemahamanmu terhadap teks yang kamu baca, jawablah pertanyaan di bawah ini Seusai menjawab soal, cocokkan jawabanmu
dengan teks Apakah jawabanmu tepat?
1. Sukuetnis apa yang hendak dipersatukan melalui media kerupuk? 2. Siapa yang mempunyai gagasan itu?
3. Kapan gagasan itu tercetus? 4. Apa yang dikatakan olehnya?
5. Dari mana asal daerah pencetus gagasan itu?
D. Menulis Surat Pribadi dengan Komposisi, I si, dan Bahasa yang Tepat
1. Pengertian Surat Pribadi
Pernahkah kamu mengirim surat kepada teman di luar kota? Salah satu cara untuk menjalin persahabatan dengan teman adalah melalui surat. Surat
yang ditulis atau dikirimkan oleh pribadi yang berisi masalah pribadi dan ditujukan kepada teman, keluarga, maupun kenalan disebut dengan surat
pribadi. Melalui surat pribadi tersebut, seseorang dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi melalui surat pribadi antara
lain berisi sekadar rindu, balasan surat dari teman, undangan ulang tahun, surat kepada kedua orang tua, ucapan bela sungkawa, ucapan terima kasih.
Waktu yang Dibutuhkan menit
Jumlah Kata No.
Nama
55
Menjalin Persahabatan
2. Contoh Surat Pribadi
Perhatikan contoh penulisan surat pribadi di bawah ini Semarang, 2 Agustus 2007
Sahabatku Noni di Jakarta
Salam kangen, Non, gimana kabar kamu sekarang? Baik-baik saja, kan? Gimana nilai rapormu
waktu kenaikan kelas kemarin? Apakah masih kayak dulu selalu jadi ran- king pertama di kelas? Kalau aku
sih
, masih tetap seperti yang dulu, nilai matematika selalu rendah.
Abis
, pelajaran sulit banget. Begini Non, dalam rangka mengisi liburan panjang, aku sama teman-teman
pengin piknik ke Ancol dan TMII. Kira-kira kamu bisa
nemuin
aku
nggak
? Aku berangkat dari Semarang hari Kamis, 16 Agustus 2007 pukul 17.00 naik bus
“Lancar”. Aku tunggu ya balasanmu, sekian dulu daaah Sahabatmu,
Aulia
Contoh surat yang disajikan merupakan surat pribadi yang ditujukan untuk teman. Di samping itu, kata-kata yang digunakan dalam penulisan
surat di atas adalah tidak baku dan bentuk suratnya pun tidak formal. Hal ini berbeda dengan surat pribadi yang bersifat resmi, harus memenuhi syarat
antara lain ukuran dan warna kertas, sampul harus standar, bentuk surat, kata baku, bahasa sopan, padat, jelas isinya, serta mudah dipahami.
Dalam menulis surat, hendaknya memerhatikan etika penulisan surat karena surat merupakan cerminan pribadi seseorang. Selain itu, juga harus
memerhatikan penggunaan bahasa yang sopan.