Memahami Isi Puisi Membaca I ndah Puisi

129 Seni Itu Indah Setelah mencermati contoh puisi pada halaman sebelumnya, apakah kamu telah mengetahui teknik membaca puisi? Untuk itu, ikuti uraian materi di bawah ini.

2. Teknik Membaca Puisi

Membaca puisi merupakan kegiatan membaca nyaring untuk kepentingan seni. Membaca puisi sering dikenal dengan mendeklamasikan puisi. Saat membacakan puisi, si pembaca dituntut menyaringkan suaranya untuk membaca untaian kata dari puisi tersebut. Selain itu, juga harus memerhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi. Dengan demikian, dapat membaca puisi dengan penuh perasaan sesuai pesan dari puisi tersebut. Hal ini karena mampu memengaruhi penampilan seseorang dalam membacakan sebuah puisi. Dengan memahami isi puisi saat membacakannya, seseorang dapat mengetahui perasaan penyair atau penulis puisi tersebut. Melalui ungkapan yang ditulisnya, dapat diketahui nada kekaguman, kesedihan, kebanggaan, keharuan, dan sebagainya. Lebih dari itu, pembaca juga harus mengomunikasikan ekspresi perasaan penyair. Untuk sampai pada tahapan seperti itu, hendaknya seorang pembaca puisi memahami hal-hal berikut. a. Keutuhan makna puisi. b. Ketepatan irama. c. Kesesuaian lagu kalimat dengan makna dan nuansa. d. Kesesuaian ekspresi. e. Penjiwaan peran dan nuansa dalam puisi. f. Ketepatan dalam pelafalan. g. Pembawaan yang meyakinkan.

3. Gaya Bahasa dalam Puisi

Sebelum melakukan kegiatan bersastra, pahami tentang penggunaan gaya bahasa dalam sebuah puisi tersebut. Tahukah kamu yang dimaksud dengan gaya bahasa? Gaya bahasa sering disebut dengan majas. Pada puisi, majas sangat penting untuk memberi andil dalam membangun konsentrasi dan intensifikasi dari sebuah puisi. Seringkali majas dapat membuat sebait puisi menjadi padat dengan makna dan imajinasi serta memberi warna emosi tertentu pada perasaan yang mendengarkan pembacaannya. Gaya bahasa yang sering dipakai dalam sebuah puisi adalah sebagai berikut. a. Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang membuat suatu benda mati bertingkah seperti manusia. Contoh: - Pucuk-pucuk teh yang menggeliat 130 Kompetensi Berbahasa Indonesia SMPMTs VII b. Metafora, yaitu gaya bahasa yang membuat suatu benda tidak mempunyai sifatnya yang biasa, melainkan sifat yang lain. Contoh: - Batang usiaku sudah tinggi c. Pengulangan, yaitu penjajaran beberapa kata, frasa, atau kalimat yang sama. Contoh: - Tak perl u sed u sedan it u d. Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan, dan daya pengaruh. Contoh: - Pekik merdeka berkumandang di angkasa e. Litotes, yaitu kebalikan dari hiperbola, yaitu mengecilkan atau mengurangi keadaan yang sebenarnya. Contoh: - Aku bukanlah manusia yang berada f. Ironi, yaitu gaya bahasa yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk mengolok-olok. Contoh: - Bagus benar kelakuanmu, adikmu kau pukuli 1. Gaya bahasa atau majas akan muncul jika pikiran mempertautkan hal yang satu dengan yang lain. 2. Arti atau makna kata yang digunakan dalam majas, berbeda dari arti harfiahnya untuk menghasilkan gambar angan atau imajinasi di benak pembaca atau pendengar. 3. Gaya bahasa dapat dijadikan alat untuk menunjang gaya dalam berpuisi. 1. Temukan gaya bahasa atau majas dalam puisi Ayah pada halaman sebelumnya dan tulislah bukti yang mendukung 2. Gunakan tabel di bawah ini untuk mengerjakannya No. Jenis Majas Bukti Pendukung