Berlatih MendongengBercerita Bercerita dengan Urutan yang Baik

32 Kompetensi Berbahasa Indonesia SMPMTs VII

4. Latihan

Berlatihlah menceritakan kembali cerita rakyat dengan mengikuti rambu- rambu berikut ini a. Bentuklah kelompok sesuai kesepakatan dalam kelasmu Usahakan pembagian kelompok tidak bias gender sehingga antara peserta laki- laki dan perempuan seimbang b. Masing-masing kelompok mencari cerita rakyat yang ada di Indonesia. Selanjutnya, dipilih cerita rakyat yang telah disepakati bersama dalam kelompok. c. Cerita rakyat yang terpilih dijadikan bahan bercerita. Semua anggota kelompok membaca cerita tersebut, lalu secara bergantian menceritakan cerita rakyat tersebut. d. Pada saat temanmu bercerita, coba berikan penilaian dengan menggunakan format pada Tabel 2.2 di atas e. Berdasarkan komentar yang disampaikan temanmu, perbaiki jika penilaian yang diberikan temanmu bernilai kurang K 1. Berlatihlah membubuhkan tanda intonasi dan jeda pada kutipan kalimat dalam cerita rakyat yang telah kamu pilih sebelumnya Kerjakan di buku tugasmu dan bandingkan dengan hasil kerja temanmu 2. Setelah membubuhkan tanda intonasi dan jeda, cobalah membaca kalimat-kalimat tersebut dengan intonasi dan jeda yang tepat Praktikkan di depan kelas secara bergantian dengan temanmu

C. Membaca Cerita Anak dan Menceritakan Kembali I sinya

1. Pengertian Membaca Intensif

Pernahkah kamu membaca cerita anak, baik novel, cerpen, maupun dongeng? Tahukah kamu teknik-teknik yang digunakan untuk membaca sebuah teks cerita? Tahukah kamu yang dimaksud dengan teknik membaca intensif? Kegiatan membaca yang dilakukan dengan tujuan menelaah dan memahami secara mendalam dan utuh suatu teks dikenal dengan nama teknik membaca intensif. Teknik membaca intensif dapat dilakukan untuk teks fiksi maupun teks nonfiksi. Cerita anak merupakan jenis cerita fiksi. Untuk itu, kamu diajak membaca cerita anak berjudul Bermain Curang 33 Aktif dan Kreatif dengan menggunakan teknik membaca intensif. Selanjutnya, kamu diharapkan mampu menguasai kompetensi untuk menceritakan kembali isi cerita anak yang telah kamu baca.

2. Membaca Intensif Cerita Anak

Bacalah kutipan cerita anak di bawah ini dengan teknik membaca intensif Sambil membaca, buatlah ringkasan ceritanya Bermain Curang Kelas jadi hiruk pikuk. Tepuk tangan terdengar menggema ketika Antok menerima hadiah dari Pak Efendi sebagai pemenang lomba kaligrafi. Anak- anak yang duduknya berjejer di belakang, meneriaki Antok dengan lantang. Antok hanya tersenyum mendengar pujian dari beberapa temannya. Ia merasa bangga. Namun, ada sesuatu yang disembunyikan dalam kemenangannya. Semua ini hanya dia yang tahu. Bel istirahat berbunyi. Antok mengajak beberapa anak pergi ke kantin Bu Iyah. Antok akan mentraktir mereka atas kemenangan yang diraihnya. “Ayolah, kalian makan apa yang kalian suka. Tidak usah sungkan- sungkan,” kata Antok merasa bahagia. Di tempat lain, Ali sedang memerhatikan Antok bersama kawan- kawannya. Mereka tampaknya bersenang-senang di kantin Bu Iyah. Padahal, Ali tahu tentang semuanya. Ia tahu, kemenangan yang diraih Antok hanyalah semu belaka. Dalam lomba tersebut, Antok bermain curang. “Hai Ali, kenapa kamu ada di sini? Kenapa tidak bergabung dengan mereka?” tanya Ramelan menepuk pundak Ali. Ali sedikit terkejut melihat kedatangan sahabatnya itu. “Undangannya terbatas, Lan.” “Aku jadi heran, masak sih kamu tidak diajak oleh Antok untuk makan- makan atas kemenangan yang diraihnya. Kamu kan teman sebangkunya, Ali” Ali terdiam sesaat. Seolah ada sesuatu yang dipikirkan olehnya. “Ada apa, Al? Tiba-tiba wajah kamu pucat. Kamu sakit?” Ramelan merasa heran ketika menangkap perubahan itu. Ali menggeleng. Entah mengapa, tiba-tiba saja Ali tidak bisa berdusta pada Ramelan. “Lan, sebenarnya kemenangan Antok dalam perlombaan itu karena dia berbuat curang,” kata Ali berterus terang. “Maksudmu?” Ramelan tertawa terbelalak sekaligus merasa penasaran dengan pernyataan sahabatnya. “Ya. Dalam perlombaan itu sebenarnya yang membuat kaligrafi adalah kakaknya” “Dari mana kamu tahu, Al?” Aku melihatnya sendiri ketika bermain ke rumah Antok. Dia memintaku untuk merahasiakannya pada orang lain.” Kedua anak itu terdiam beberapa saat. Ramelan tidak menyangka kalau Antok akan seberani itu berbuat curang dalam perlombaan.