Rumusan Masalah Penelitian PENDAHULUAN

lain, meskipun telah ada sejumlah studi berkenaan ponsel, namun belum menggunakan teori difusi inovasi, karena fokusnya lebih kepada aspek sikap dan perilaku individu dalam penggunaan ponsel; sebagaimana dijumpai pada sejumlah studi, di antaranya pada penelitian: a “Pengaruh Penggunaan Ponsel pada Remaja terhadap Interak si Sosial Remaja” Utaminingsih 2006, b “Sikap dan Perilaku Mahasiswa terhadap Penggunaan Ponsel” Mulyandari 2006, c “Persepsi dan Perilaku Remaja dalam Menggunakan Ponsel” Lutfiyah 2007, dan d “Sikap dan Perilaku Remaja Desa dalam Menggunakan Ponsel” Prayifto 2010. Meningkatnya pengguna ponsel di kalangan masyarakat perdesaan mencerminkan adanya penerimaan anggota masyarakat akan pentingnya ponsel sebagai bagian dari perilaku komunikasi mereka. Kondisi tersebut menjadi menarik untuk diteliti, mengingat hampir semua penelitian tersebut di atas berfokus pada inovasi pertanian yang bersumber dari pemerintah, sementara ponsel bersumber dari pihak pengusaha yang diadopsi oleh individu tanpa ada campur tangan langsung pemerintah. Di pihak lain, para ahli dan peneliti terdahulu mengemukakan bahwa masyarakat perdesaan pada umumnya, dicirikan oleh pola komunikasi lokalit, dimana komunikasi interpersonal dominan berperan sebagai media sekaligus sumber informasi bagi mereka. Sehubungan dengan itu, penelitian difusi inovasi dan pola pemanfaatan ponsel di kalangan masyarakat perdesaan menjadi penting.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Merespon ajakan pemerintah terhadap pihak swasta untuk membangun infrastruktur telekomunikasi guna meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi yang mereka butuhkan, pihak Perusahaan Telekomunikasi XL dan Telkomsel telah membangun masing-masing satu menara Base Transceiver Stations BTS di Desa Kemang Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, berturut-turut pada tahun 2008 dan 2010. Sebagaimana dikemukakan Mugniesyah 2007, Desa Kemang tergolong desa yang terisolir, karena letaknya ada di sekitar wilayah hutan, baik itu hutan lindung maupun hutan produksi milik Perhutani. Kehadiran dua menara BTS ini telah mendorong warga Desa Kemang untuk memiliki ponsel sesuai dengan motivasinya masing-masing. Merujuk pendapat Rogers dan Shoemaker 1971, khususnya pada dua aspek dalam difusi inovasi, bagaimanakah laju adopsi inovasi ponsel dan pola kategori adopter ponsel di kalangan masyarakat Desa Kemang? Berdasar pada paradigma laju adopsi menurut Rogers dan Shoemaker 1971, terdapat sejumlah variabel dari lima faktor yang dianggap mempengaruhi laju adopsi, yaitu: pendapat individu terhadap karakteristik inovasi, saluran komunikasi, tipe pengambilan keputusan inovasi, karakteristik sistem sosial, dan promosi oleh agen promosi. Sehubungan dengan itu, variabel-variabel apa sajakah dari kelima faktor tersebut yang mempengaruhi laju adopsi inovasi ponsel di masyarakat Desa Kemang? Sebagaimana dikemukakan Rogers dan Shoemaker, laju difusi inovasi diukur oleh jumlah orang yang mengadopsi inovasi sejak inovasi tersebut diintroduksikan sampai pada suatu periode tertentu. Cepat lambatnya laju adopsi tersebut berhubungan dengan keinovativan innovativeness, yakni derajat dimana seorang individu akan mengadopsi inovasi lebih dini dibanding anggota sistem sosial lainnya. Berdasar tingkat keinovativan tersebut, kedua ahli merumuskan sebaran kategori adopter ke dalam lima kategori: inovator, penganut dini, penganut awal terbanyak, penganut lambat terbanyak, dan kaum kolot, masing- masing memiliki karakteristik sosial-ekonomi, perilaku komunikasi dan pribadi tertentu. Adakah sebaran kategori adopter yang terjadi di Desa Kemang mengikuti pola sebaran sebagaimana dikemukakan Rogers dan Shoemaker? Bagaimanakah karakteristik kelima kategori adopter ponsel di Desa Kemang tersebut? Sebagaimana dikutip Mugniesyah 2006, Rogers dan Shoemaker 1971 juga mengemukakan konsep adopsi berlebihan over adoption yang diartikan sebagai individu yang mengadopsi suatu inovasi padahal seharusnya ia menolaknya, atau sebaliknya. Sehubungan dengan itu, apakah gejala adopsi berlebihan ponsel terjadi di masyarakat Desa Kemang? Mengingat bahwa masyarakat perdesaan, khususnya masyarakat petani dominan dicirikan oleh pola komunikasi lokalit -dimana komunikasi interpersonal dominan berperan sebagai media sekaligus sumber informasi bagi mereka- maka komunikasi melalui media ponsel menjadi suatu hal yang baru. Sehubungan dengan hal tersebut, bagaimanakah pola pemanfaatan ponsel menurut karakteristik kategori adopter yang ada di masyarakat Desa Kemang?

1.3 Tujuan Penelitian