Hubungan FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT

membutuhkan pulsa atau ketika ponsel yang digunakan mengalami kerusakan. Sementara, variabel Frekuensi Pertemuan dengan Agen PenjualJasa Ponsel r s = 0,284 berhubungan nyata dengan Laju Adopsi pada taraf α= 0,05, yang berarti sangat signifikan berhubungan dengan Laju Adopsi.

7.6 Hubungan

antara Karakteristik Individu dengan Tingkat Keinovativan dan Laju Adopsi Diduga terdapat hubungan positif antara variabel-variabel pengaruh pada karakteristik individu, yakni Tingkat Pendidikan Formal, Pola Perilaku Komunikasi, Tingkat Status Sosial Ekonomi, dan Tingkat Kebutuhan Individu terhadap Inovasi Ponsel dengan Tingkat Keinovativan dan Laju Adopsi. Tabel 24 memperlihatkan data berkenaan hubungan antar variabel tersebut. Tabel 24 Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Tingkat Keinovativan dan Laju Adopsi dalam persen Variabel-variabel Karakteristik Individu Tingkat Keinovativan Y1 Total Laju Adopsi Y2 Total Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi Tingkat Pendidikan Formal X11 Rendah 20,00 34,67 2,67 57,33 29,33 28,00 57,33 Sedang 8,00 9,33 1,33 18,67 8,00 10,67 18,67 Tinggi 4,00 12,00 8,00 24,00 6,67 17,33 24,00 Total 32,00 56,00 12,00 100,00 44,00 56,00 100,00 Pola Perilaku Komunikasi X12 Rendah 9,33 21,33 0,00 30,67 13,33 17,33 30,67 Sedang 18,67 24,00 5,33 48,00 21,33 26,67 48,00 Tinggi 4,00 10,67 6,67 21,33 9,33 12,00 21,33 Total 32,00 56,00 12,00 100,00 44,00 56,00 100,00 Tingkat Status Sosial Ekonomi X13 Rendah 2,67 10,67 0,00 13,33 6,67 6,67 13,33 Sedang 28,00 36,00 8,00 72,00 36,00 36,00 72,00 Tinggi 1,33 9,33 4,00 14,67 1,33 13,33 14,67 Total 32,00 56,00 12,00 100,00 44,00 56,00 100,00 Tingkat Kebutuhan Individu terhadap Inovasi Ponsel X14 Rendah 8,00 8,00 0,00 16,00 4,00 12,00 16,00 Sedang 8,00 14,67 0,00 22,67 12,00 10,67 22,67 Tinggi 16,00 33,33 12,00 61,33 28,00 33,33 61,33 Total 32,00 56,00 12,00 100,00 44,00 56,00 100,00 Berdasarkan data pada Tabel 24 di atas, diketahui bahwa variabel Tingkat Pendidikan Formal pada karakteristik individu adopter ponsel di kedua kampung mayoritas tergolong rendah. Adapun variabel-variabel lain pada karakteristik individu, yaitu Pola Perilaku Komunikasi dan Tingkat Status Sosial Ekonomi mayoritas tergolong sedang, sedangkan Tingkat Kebutuhan Individu terhadap Inovasi Ponsel tergolong tinggi. Hasil uji korelasi rank Spearman Lampiran 4 menunjukkan bahwa Tingkat Pendidikan Formal r s = 0,233, Pola Perilaku Komunikasi r s = 0,194, dan Tingkat Kebutuhan Individu terhadap Inovasi Ponsel r s = 0,265 berhubungan nyata dengan Tingkat Keinovativan pada taraf α= 0,05. Dengan demikian, merujuk pada Purnaningsih 2006, dapat dikatakan bahwa ketiga variabel tersebut berhubungan dan signifikan terhadap Tingkat Keinovativan. Kecuali Tingkat Status Sosial Ekonomi r s = 0,155 berhubungan dengan Tingkat Keinovativan pada taraf α= 0,10, yang berarti Tingkat Status Sosial Ekonomi dianggap cukup baik berhubungan dan cukup signifikan terhadap Tingkat Keinovativan. Selanjutnya, hasil uji korelasi rank Spearman Lampiran 4 menunjukkan bahwa Tingkat Status Sosial Ekonomi r s = 0,227 dan Tingkat Pendidikan Formal r s = 0,188 berhubungan nyata dengan Laju Adopsi berturut-turut pada taraf α= 0,05 dan α= 0,10. Sementara itu, Tingkat Kebutuhan Individu terhadap Inovasi Ponsel r s = -0,081 dan Pola Perilaku Komunikasi r s = -0,003 berhubungan dengan Laju Adopsi berturut-turut pada taraf α= 0,30 dan α 0,30. Dengan merujuk Purnaningsih 2006, variabel Tingkat Stastus Sosial Ekonomu dan Tingkat Pendidikan Formal berhubungan dan signifikan terhadap Laju Adopsi. Adapun variabel Tingkat Kebutuhan Individu terhadap Inovasi Ponsel dianggap kurang baik berhubungan dengan Laju Adopsi, sedangkan Pola Perilaku Komunikasi dianggap sangat tidak baik berhubungan dengan Laju Adopsi.

BAB VIII POLA PEMANFAATAN DAN ADOPSI BERLEBIHAN TELEPON