Teknik Pengumpulan Data PENDEKATAN LAPANGAN

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini tergolong penelitian penjelasan explanatory research yang menggunakan pendekatan kuantitatif, khususnya metode survei Singarimbun dan Efendi 1989, yang ditujukan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini. Survei ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang profil rumahtangga dan difusi inovasi ponsel. Survei profil rumahtangga dilakukan untuk mengumpulkan aspek demografi sosial dan kepemilikan media komunikasi, termasuk ponsel. Mengingat penelitian ini dilakukan dalam waktu relatif singkat hanya satu bulan, pengumpulan data profil rumahtangga dilakukan dengan berbasis pada data yang tercantum pada kuesioner Profil Rumahtangga yang sudah dikumpulkan oleh Mugniesyah dkk. pada tahun 2005 dalam penelitian tersebut di atas. Dengan demikian, dalam survei rumahtangga dilakukan “penyesuaian data dalam profil rumahtangga”. Adapun survei tentang difusi inovasi ponsel dilakukan dengan menggunakan kuesioner tertsruktur yang di dalamnya memuat sejumlah pertanyaan untuk mengukur semua variabel bebas independent variables dan variabel tidak bebas dependent variables. Selain survei, juga dilakukan wawancara mendalam, khususnya untuk mengetahui pola- pola pemanfaatan ponsel di kalangan masyarakat desa serta untuk mengetahui permasalahan dan dampak yang terjadi sebagai akibat diintroduksikannya jaringan ponsel di desa penelitian. Selain mengumpulkan data primer, dalam penelitian ini juga dilakukan pengumpulan data sekunder, khususnya data monografi desa untuk mengetahui kondisi umum lokasi penelitian, data berkenaan ketersediaan infrastruktur di desa, kebijakan pemerintah, sejumlah laporan, dan dokumen yang terkait dengan penelitian ini. Data berkenaan ketersediaan infrastruktur juga didapatkan melalui observasi selama di lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kemang di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur. Adapun populasi contohnya sampling population adalah individu dalam rumahtangga pengguna ponsel di Kampung Beber dan Kampung Cikupa, yang didapatkan dari teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja accidental sampling. Menurut Sugiyono 2004, melalui teknik ini peneliti mengambil responden sebagai contoh berdasarkan kebetulan, yaitu mereka yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai contoh bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Teknik ini biasanya dilakukan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Pengambilan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mendatangi sejumlah rumahtangga dan menemui sejumlah orang yang sedang berkumpul di warung yang berdasar informan atau hasil observasi diantara mereka menggunakan ponsel. Setiap individu yang mengaku menggunakan ponsel langsung diwawancarai peneliti, karena dianggap sesuai dalam memberikan informasi terkait difusi inovasi ponsel. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pada beberapa rumahtangga, ditemukan lebih dari seorang individu yang menggunakan ponsel, sehingga dalam satu rumahtangga dimungkinkan ada beberapa orang yang menjadi responden. Dari proses tersebut, didapatkan sebanyak 75 orang responden dari 58 rumahtangga, yang terdiri dari 48 orang perempuan dan 27 orang laki-laki. Di Kampung Beber terdapat 42 orang responden dari 33 rumahtangga, sedangkan di Kampung Cikupa terdapat 33 orang responden dari 25 rumahtangga. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu dan sistem sosial. Unit analisis individu untuk mengukur tingkat keinovativan, sementara unit analisis sistem sosial digunakan untuk mengukur laju adopsi.

3.3 Teknik Pengolahan dan Analisis Data