Konsep Adopsi Berlebihan TINJAUAN TEORITIS

2.2 Konsep Adopsi Berlebihan

Over Adoption Rogers dan Shoemaker 1971 mengemukakan bahwa pada masa lalu banyak peneliti yang secara implisit mengasumsikan bahwa adopsi inovasi oleh responden mereka merupakan perilaku yang diinginkan, dan sebaliknya jika mereka menolak menjadi perilaku yang kurang diinginkan. Pendapat ini menurut mereka tidak selamanya benar, karena adanya gejala adopsi berlebihan over adoption yaitu adanya adopsi suatu inovasi yang dilakukan oleh seorang individu padahal menurut ahli seharusnya dia menolaknya. Terdapat beberapa alasan mengapa terjadi adopsi yang berlebihan, di antaranya adalah: 1 adopter memiliki pengetahuan yang kurang lengkap tentang inovasi tersebut, 2 ketidakmampuan adopter meramalkan konsekuensi yang terjadi, dan 3 maniak inovasi. Namun demikian, dikemukakan bahwa sulit untuk menentukan apakah seseorang harus atau tidak harus mengadopsi inovasi, karena kriteria rasionalitas tidak mudah diukur. Selain itu, seringkali yang menjadi dasar para peneliti dalam membedakan hal itu cenderung didasarkan pada faktor ekonomi, dengan alasan rasionalitasnya lebih objektif. Selanjutnya, pada Tabel 2 di bawah ini ditunjukkan hasil studi Goldstein dan Eichhorn 1961 yang menelaah rasionalitas dan irasionalitas adopsi budidaya jagung-4 baris di kalangan petani Indian, Amerika Rogers dan Shoemaker 1971. Tabel 2 Rasionalitas dan Irasionalitas dalam Adopsi dan Menolak Penanaman Jagung-4 Baris di Kalangan Petani Indian Keputusan Inovasi pada Individu Rekomendasi Ahli Bagi Individu Adopsi Menolak Adopsi Pengadopsi Rasional 37 Pengadopsi Berlebihan yang Irasional 11 Menolak Penolak Irasional 19 Penolak yang Rasional 33 Sumber: Rogers dan Shoemaker 1971 dalam Mugniesyah 2006 Dalam hal faktor yang menentukan rasionalitas dan irasionalitas, Goldstein dalam Rogers dan Shoemaker 1971 menyatakan bahwa tipe rasional berbeda dari yang irasional oleh karena tingkat pendidikan mereka berbeda dan mereka tidak dipengaruhi kepercayaan tradisional. Dengan perkataan lain, tingkat pendidikan menjadi salah satu faktor yang membawa individu untuk lebih rasional dan bisa membedakan penting atau tidaknya untuk memutuskan adopsi inovasi.

2.3 Hasil-hasil Studi Penggunaan Ponsel