Keadaan Umum Penduduk KEADAAN UMUM DESA KEMANG

Terkait dengan pemanfaatan lahan sebagai perkantoran, diketahui dari hasil pengamatan bahwa di Desa Kemang terdapat beberapa bangunan, di antaranya kantor desa, Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, dan Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas, yang akan dijelaskan lebih jelas pada sub bab sarana dan prasarana. Pada Tabel 3 di atas, dapat dilihat pula pemanfaatan lahan sebagai lainnya. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan lainnya adalah pemanfaatan lahan sebagai lapangan olahraga, menara BTS, tempat pembuangan sampah, dan daerah tangkapan air.

4.2 Keadaan Umum Penduduk

Data distribusi penduduk di Desa Kemang menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Distribusi Penduduk Desa Kemang menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009 dalam persen Kelompok Umur tahun Laki-laki Perempuan Total 0-4 2,51 2,69 5,20 5-9 7,54 7,71 15,25 10-14 7,33 6,67 14,00 15-19 8,05 7,45 15,51 20-24 4,73 4,45 9,18 25-29 2,38 2,53 4,91 30-34 3,56 3,73 7,29 35-39 2,53 2,62 5,14 40-44 1,89 1,64 3,53 45-49 2,16 2,33 4,49 50-54 1,38 1,76 3,14 55-59 1,76 2,13 3,89 60-64 1,58 1,67 3,25 65-69 1,22 1,51 2,73 70-74 0,91 1,04 1,95 75+ 0,31 0,24 0,55 Total persen 49,85 50,15 100,00 Total jiwa 2742 2759 5501 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009 Jumlah penduduk Desa Kemang berdasarkan Potensi Desa Kemang Tahun 2009 sebanyak 5501 jiwa, mayoritasnya terdiri atas perempuan sebanyak 2759 jiwa 50,15 persen. Terdapat 1514 kepala keluarga KK di desa ini, sehingga rata-rata jumlah anggota per keluarga lebih rendah dari 4 orang. Kepadatan penduduk Desa Kemang sebesar 1417 jiwakm. Berdasar data pada Tabel 4, terhadap total penduduk Desa Kemang, diketahui bahwa mayoritas penduduk desa ini tergolong usia kerja usia 15-60 tahun yaitu 57,08 persen. Selanjutnya, dengan asumsi bahwa penduduk usia sekolah adalah mereka yang ada pada kelompok umur 5-19 tahun, maka mereka jumlahnya sekitar 44,76 persen dari total penduduk Desa Kemang. Adapun penduduk usia lanjut kelompok umur 60-64 tahun dan di atasnya sekitar 8,47 persen. Dalam hal penduduk usia kerja, diketahui bahwa persentase penduduk perempuan pada kelompok tersebut sekitar 28,63 persen atau sedikit lebih tinggi 0,18 persen dibanding penduduk laki-laki. Begitu pula pada kelompok umur usia lanjut, persentase penduduk perempuan sedikit lebih tinggi sebesar 0,44 persen dibanding penduduk laki-laki. Yang menarik, khusus pada kelompok usia sekolah, diketahui bahwa persentase penduduk laki-laki lebih tinggi sekitar 1,09 persen dibanding persentase penduduk perempuan. Distribusi penduduk Desa Kemang menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin disajikan pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5 Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Desa Kemang Tahun 2009 dalam persen Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan Tamat SDSederajat 40,53 40,95 81,48 Tamat SMPSederajat 7,35 5,09 12,44 Tamat SMASederajat 2,67 1,65 4,33 Tamat D1-D3Sederajat 0,64 0,32 0,95 Tamat S1- S2Sederajat 0,64 0,16 0,80 Total persen 51,83 48,17 100,00 Total jiwa 1629 1514 3143 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009 Berdasar data pada Tabel 5, diketahui bahwa mayoritas warga masyarakat Desa Kemang, baik laki-laki maupun perempuan, terdiri atas mereka yang berpendidikan tamat Sekolah Dasar atau sederajat. Dominannya penduduk yang berpendidikan tamat SD tampaknya juga berhubungan dengan dilaksanakannya Program Wajib Belajar 9 tahun. Kecenderungan umum adalah bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan semakin menurun persentase jumlah penduduk yang menikmatinya. Hal yang menarik adalah hanya pada tingkat pendidikan dasar dimana persentase penduduk perempuan sedikit lebih tinggi 0,42 persen dibanding laki- laki. Adapun pada jenjang pendidikan selanjutnya persentase mereka yang menikmati pendidikan cenderung lebih rendah dibanding laki-laki, yakni berturut- turut lebih rendah sekitar: 2,26 persen pada jenjang pendidikan SLTP, sekitar satu persen pada jenjang SLTA, dan berturut-turut sekitar 0,32 dan 3,66 persen pada jenjang pendidikan diploma dan perguruan tinggi. Secara umum, selain berhubungan dengan relatif dominannya penduduk desa yang tergolong miskin, kondisi tersebut tampaknya juga merefleksikan fenomena, dimana perempuan cenderung memasuki jenjang perkawinan setamatnya SD atau menjadi buruh migran. Selain itu, diduga juga kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak perempuannya ke jenjang sekolah menengah dan pendidikan tinggi masih relatif rendah. Matapencaharian pokok masyarakat Desa Kemang cukup beragam. Total penduduk yang bekerja adalah sebanyak 3781 orang atau 68,73 persen dari keseluruhan total penduduk Desa Kemang. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasar pada Tabel 6, mayoritas penduduk Desa Kemang bekerja di sektor pertanian, yakni sekitar 84,72 persen. Selanjutnya diikuti oleh mereka yang bekerja pada sektor perdagangan sekitar 6,32 persen. Sektor lainnya yang merupakan matapencaharian masyarakat Desa Kemang adalah sektor industri dan jasa dengan persentase beturut-turut 2,57 persen dan 6,40 persen. Tingginya jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dikarenakan Desa Kemang merupakan salah satu daerah yang mengembangkan sistem agroforestri huma talun, sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan kompleks. Jenis buah-buahan merupakan komoditas utama dalam kebun talun masyarakat. Tabel 6 Penduduk Desa Kemang menurut Matapencaharian Tahun 2009 dalam jumlah dan persen Mata Penceharian Jumlah Persen Petani 2481 65,62 Buruh tani 722 19,1 Pengusaha Kecil dan Menengah 127 3,36 Pedagang Keliling 112 2,96 Buruh Migran 110 2,91 PengrajinIndustri Rumahtangga 97 2,57 Pembantu Rumahtangga 52 1,38 Pegawai Negeri Sipil 47 1,24 Pensiunan PNSTNIPOLRI 22 0,58 Dukun Kampung Terlatih 6 0,16 TNIPOLRI 3 0,08 Montir 2 0,05 Total 3781 100,00 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009 Komoditas buah-buahan yang banyak dibudidayakan di Desa Kemang adalah pisang dengan luas 66 hektar dan hasil produksi lima ton per hektar. Pemasaran hasil kebun tersebut dilakukan dengan berbagai cara, seperti dijual langsung ke konsumen, pasar, melalui tengkulak atau melalui pengecer. Masyarakat yang bekerja di sektor pertanian, tidak semuanya memiliki lahan yang luas, akan tetapi terdapat pula sejumlah petani gurem dan buruh tani, sebagaimana terlihat pada Tabel 7 di bawah ini. Tabel 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Luas Kepemilikan Lahan di Desa Kemang Tahun 2009 dalam jumlah dan persen Kriteria Luas Lahan Jumlah Persen Tidak memiliki tuna kisma 228 15,06 Memiliki kurang 1 ha 739 48,81 Memiliki 1,0-5,0 ha 394 26,02 Memiliki 5,0-10 ha 150 9,91 Memiliki lebih dari 10 ha 3 0,20 Total Pemilik Lahan 1514 100,00 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009 Sebelumnya telah dikemukakan bahwa di Desa Kemang terdapat 1.514 kepala keluarga. Dengan demikian, data yang disajikan pada Tabel 7 bukanlah data kepemilikan lahan menurut individu penduduk, tetapi berbasis rumahtangga. Dengan merujuk pendapat Sayogyo 1990 tentang stratifikasi di kalangan masyarakat petani, sebagian besar masyarakat Desa Kemang 63,87 persen tergolong lapisan bawah, karena rata-rata luas lahan yang mereka miliki seluas di bawah 0,5 hektar.

4.3 Kelembagaan