Kelembagaan KEADAAN UMUM DESA KEMANG

Tabel 7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Luas Kepemilikan Lahan di Desa Kemang Tahun 2009 dalam jumlah dan persen Kriteria Luas Lahan Jumlah Persen Tidak memiliki tuna kisma 228 15,06 Memiliki kurang 1 ha 739 48,81 Memiliki 1,0-5,0 ha 394 26,02 Memiliki 5,0-10 ha 150 9,91 Memiliki lebih dari 10 ha 3 0,20 Total Pemilik Lahan 1514 100,00 Sumber: Potensi Desa Kemang 2009 Sebelumnya telah dikemukakan bahwa di Desa Kemang terdapat 1.514 kepala keluarga. Dengan demikian, data yang disajikan pada Tabel 7 bukanlah data kepemilikan lahan menurut individu penduduk, tetapi berbasis rumahtangga. Dengan merujuk pendapat Sayogyo 1990 tentang stratifikasi di kalangan masyarakat petani, sebagian besar masyarakat Desa Kemang 63,87 persen tergolong lapisan bawah, karena rata-rata luas lahan yang mereka miliki seluas di bawah 0,5 hektar.

4.3 Kelembagaan

Kelembagaan di Desa Kemang terdiri dari kelembagaan formal dan informal. Kelembagaan formal terdiri dari Lembaga Pemerintahan Pemerintahan Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM dan Lembaga Kemasyarakatan Desa kelompok PKK, Rukun Warga RW, Rukun Tetangga RT, Karang Taruna, Posyandu, Koperasi dan Kelompok Tani. Terdapat empat unit Posyandu di Desa Kemang yang tersebar di setiap dusun. Di Dusun I terdapat Posyandu Anggrek. Posyandu Mawar berada di Dusun II, sedangkan di Dusun III terdapat dua unit Posyandu, yaitu Teratai I di Kampung Jaringao dan Teratai II di Kampung Cikoneng. Kegiatan Posyandu dilaksanakan secara rutin sebulan sekali. Selain Posyandu, terdapat pula kelembagaan Bina Keluarga Balita BKB dan Bina Keluarga Lansia BKL yang kegiatannya bersatu dengan Posyandu. Adapun kegiatan dalam BKB adalah penimbangan dan pemberian makanan tambahan pada anak usia 0-5 tahun, sedangkan pada BKL, kegiatannya berupa penimbangan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Selain itu, terdapat pula Bina Keluarga Remaja yang kegiatannya berupa penyuluhan-penyuluhan dari kecamatan, seperti penyuluhan tentang Narkoba. Kelembagaan lainnya di Desa Kemang adalah Koperasi Kemang Lestari yang berdiri sejak tahun 2008. Tujuan dibentuknya adalah untuk menampung barang-barang yang diproduksi oleh masyarakat setempat dan kemudian dipasarkan melalui koperasi tersebut. Adapun jenis barangnya tidak terbatas, apapun dapat diterima oleh koperasi ini. Oleh karena itu, koperasi ini disebut sebagai koperasi serba usaha. Selain itu, dalam koperasi ini juga terdapat kegiatan simpan pinjam anggota. Perlu diketahui, anggota koperasi ini tidak terbatas hanya masyarakat Desa Kemang, melainkan ada anggota dari luar desa, seperti dari Desa Sukaratu dan Desa Cihea. Selanjutnya, terdapat kelembagaan pertanian di Desa Kemang, yaitu Kelompok Wanita Tani yang dibentuk pada tahun 2010. Kelompok ini membudidayakan Tanaman Obat Keluarga TOGA. Adapun pembentukan kelompok ini dilakukan atas dasar adanya lomba antar desa. Terkait kelembagaan yang berhubungan dengan jejaring pengaman sosial, terdapat beberapa program, seperti Bantuan Langsung Tunai yang dimulai pada tahun 2008. Akan tetapi BLT tersebut hanya diberikan sebanyak dua kali dan saat ini sudah dihapuskan. Tiap bulannya rumahtangga miskin di desa ini juga mendapatkan beras melalui Program Beras Miskin atau Raskin. Selanjutnya, ada juga Program Jaminan Kesehatan Masyarakat yang diberikan kepada setiap individu yang membutuhkan. Untuk mendapatkan kartu Jamkesmas, setiap warga dapat mengajukannya ke kantor desa. Kelembagaan informal yang terdapat di Desa Kemang adalah kelembagaan keagamaan pengajian keuangan arisan, dan olahraga. Terdapat beberapa kelompok pengajian yang tersebar di setiap kampung. Rata-rata setiap kampung memiliki satu kelompok pengajian. Hanya saja di Kampung Jaringao terdapat dua kelompok dan di Kampung Cikupa terdapat tiga kelompok. Kelompok pengajian yang dikenal aktif adalah Kelompok Pengajian Miftahunnaja di Kampung Kopeng. Dalam hal arisan, terdapat banyak kelompok arisan yang umumnya diikuti oleh kaum perempuan. Biasanya kelompok arisan itu dibentuk di dalam sebuah kelembagaan lain. Misalnya kelompok arisan kader Posyandu, kelompok arisan ibu-ibu pengajian, dan sebagainya. Selanjutnya, terdapat pula kelompok olahraga, seperti bola voli yang biasanya akan bertanding pada acara- acara tertentu antar RT.

4.4 Sarana dan Prasarana