BAB IV KEADAAN UMUM DESA KEMANG
4.1 Kondisi Geografis dan Luas Wilayah Desa
Desa Kemang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan
dengan sejumlah desa baik yang berada di Kabupaten Cianjur maupun Kabupaten Bandung. Terdapat dua desa di wilayah Kecamatan Bojongpicung, masing-
masing satu desa yang berbatasan dengan desa ini di sebelah Utara dan Barat, yaitu Desa Sukaratu dan Desa Sukarama. Selainnya, Desa Cihea di Kecamatan
Haurwangi, Kabupaten Cianjur dan Desa Cibitung Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung berbatasan dengan Desa Kemang, berturut-turut di sebelah Selatan dan
Timur. Lokasi desa ini berturut-turut dari sekitar 7 km dari ibukota kecamatan,
24 km dari ibukota kabupaten, dan 62 km dari ibukota propinsi Jawa Barat Bandung dengan kendaraan bermotor, akses ke ibukota kecamatan, kabupaten
dan propinsi dapat ditempuh berturut-turut sekitar 1 jam, 3,8 jam dan 4 jam Adapun menurut Potensi Desa 2009, apabila ditempuh dengan berjalan kaki
atau kendaraan non bermotor berturut-turut sekitar 3 jam, 6 jam menit dan 12 jam. Dalam hal topografinya, Desa Kemang berada di ketinggian antara 400-
800 meter di atas permukaan laut mdpl, dengan curah hujan sebesar 1945 mm per tahun dan jumlah bulan hujan sebanyak 6 bulan per tahun dengan suhu rata-
rata harian sekitar 25 C Mugniesyah dan Mizuno 2003.
Secara administratif, Desa Kemang memiliki 33 Rukun Tetangga RT yang terdistribusi dalam 6 Rukun Warga RW yang tersebar di tiga dusun yang
ada di desa ini. Kecuali di Dusun II, terdapat masing-masing delapan kampung di Dusun I dan III. Kampung-kampung yang ada di Dusun I adalah Kalapa Condong,
Beber, Cikupa, Kawung Luwuk, Pasir Jati, Cibentang, Mujit, dan Muncang Nunggal, sementara di Dusun III meliputi Legok Nangka, Jakapari, Jaringao,
Cikoneng, Citangkil, Cigunung, Babakan Sawah Girang, dan Cimurah. Adapun di Dusun II terdiri dari kampung-kampung: Rawa Sampih, Babakan Sawah Hilir,
Cimenteng, Kopeng, Kemang, dan Cibuluh. Setiap dusun terdiri dari dua RW, yaitu RW 1 dan RW 2 di Dusun I, RW 3 dan RW 4 di Dusun II, serta RW 5 dan
RW 6 di Dusun III. Adapun jumlah RT di tiga dusun tersebut berturut-turut sebanyak 12 RT, 11 RT, dan 10 RT.
Desa Kemang memiliki luas wilayah 2.499,21 hektar dengan distribusi penggunaan lahan sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Distribusi Wilayah Desa Kemang menurut Penggunaannya Tahun 2009 Penggunaan Lahan
Luas ha Persen
Hutan 1250,00
50,02 Tegalladang
994,45 39,79
Sawah irigasi setengah teknis 82,78
3,31 Kebun
20,00 0,80
Sawah tadah hujan 11,33
0,45 Pekarangan
12,41 0,50
Pemukiman 88,51
3,54 Kuburan
10,02 0,40
Perkantoran 4,21
0,17 Lainnya
25,51 1,02
Total 2499,21
100,00
Sumber: Potensi Desa Kemang 2009
Mayoritas wilayah di Desa Kemang berupa lahan pertanian dengan luas 2358,56 ha atau 94,37 persen dari total luas desa. Seperti yang terlihat pada Tabel
3, persentase luas lahan pertanian tersebut, dari yang tertinggi sampai terendah berturut-turut adalah lahan hutan milik Perhutani, tegalladang, sawah irigasi
setengah teknis, kebun, dan sawah tadah hujan. Selain sebagai lahan pertanian, terdapat pula wilayah Desa Kemang yang dimanfaatkan sebagai pekarangan.
Namun, dari hasil observasi di lapangan, diduga pekarangan tersebut banyak terdapat di luar kedua kampung yang menjadi fokus penelitian, yaitu Kampung
Beber dan Cikupa. Hal tersebut dikarenakan, kedua kampung tersebut merupakan kampung yang cukup padat, dimana jarak antar rumah pun sangat berdekatan dan
jarang sekali ditemukan rumah yang memiliki pekarangan.
Terkait dengan pemanfaatan lahan sebagai perkantoran, diketahui dari hasil pengamatan bahwa di Desa Kemang terdapat beberapa bangunan, di
antaranya kantor desa, Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, dan Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas, yang akan dijelaskan lebih jelas
pada sub bab sarana dan prasarana. Pada Tabel 3 di atas, dapat dilihat pula pemanfaatan lahan sebagai lainnya. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan lainnya
adalah pemanfaatan lahan sebagai lapangan olahraga, menara BTS, tempat pembuangan sampah, dan daerah tangkapan air.
4.2 Keadaan Umum Penduduk