3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Umum
Secara umum metode penelitian pada masing-masing topik dalam rangka penulisan disertasi ini dilaksanakan melalui dua macam kegiatan yaitu: kegiatan
lapangan dan kegiatan non-lapangan. Kegiatan lapangan mencakup: wawancara, pengamatan dan diskusi termasuk proses dokumentasi dan koleksi yang
dilakukan di lokasi tangkap sekaligus habitat kekuak, kediaman halamandapur warga, serta tokopasar, khusus untuk ini pelaksanaannya bisa secara bersamaan
ataupun terpisah. Kegiatan non-lapangan mencakup: pengamatan dan pengujian yang dilakukan di beberapa laboratorium tergantung topik kajian.
Pendekatan umum berupa studi kasus dalam tiga macam aspek analisis biologi, penangkapan komersial dan manfaat yang diterapkan secara partisipatif
dengan tiga macam perspektif etnobiologi, etnoteknologi dan zoologi-ekonomi. Kasus-kasus kajian berisi fakta dan fenomena terkait kehidupan masyarakat dalam
berinteraksi dengan lingkungan apropriasi alam. Fakta dan fenomena itu berupa kegiatan memanfaatkan kekuak untuk tujuan komersial. Pendekatan penelitian ini
juga mencakup kegiatan dokumentasi-ilmiah, survei-eksploratif dan expos-facto.
3.2 Lokasi dan Waktu
Lokasi kegiatan lapangan terbagi di dua daerah yaitu Bangka dan Belitung Gambar 8. Lokasi utama yaitu DesaDusun Pebuar Kecamatan Jebus, Bangka
Barat dan Dusun Nangkabesar Desa Tanjungpura, Kecamatan Sungaiselan, Bangka Tengah, dipilih terkait penangkapan kekuak komersial dan manfaat
pangannya. Alasannya, selain sebagai sentra utama produksi kekuak, di kedua tempat ini kegiatan penangkapan menerapkan lebih dari satu jenis alat tangkap.
Lokasi pendukungnya yaitu Pantai Olifir Desa Lalang dan Pantai Burongmandi Desa Mengkubang di Kecamatan Manggar Belitung Timur terkait manfaat
kekuak sebagai umpan, Desa Semulut Kecamatan Jebus, Bangka Barat terkait sejarah penangkapan, dan Kota Pangkalpinang terkait pemasaran produknya.
Lokasi kegiatan non-lapangan adalah beberapa laboratorium di Bogor yaitu: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Cimanggu,
Bogor tempat pengujian kandungan kimia dan gizi kekuak; Laboratorium Tanah
Fakultas Pertanian tempat analisis substrattanah habitat dan isi perut kekuak; dan Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor tempat pengamatan spesimen kekuak. Penelitian ini dilaksanakan dari tahun 2005 sampai 2008, pada setiap
periode musim tangkap kekuak terutama puncaknya yaitu dari bulan April sampai Juni. Sebelumnya kegiatan prapenelitian telah dilakukan pada tahun 2004, dan
untuk kepentingan analisis, konfirmasi dan penyempurnaan serta pemutakhiran informasi dan data beberapa bagian tertentu penelitian ini dilakukan sampai 2010.
Gambar 7 Peta daerah penelitian di Kepulauan Bangka-Belitung
Lokasi utama: Pebuar 1 dan Pulau Nangkabesar 2; Lokasi pendukung: Pantai Olifir 3, Burongmandi 4, Semulut 5 dan Pangkalpinang 6
3.3 Pengumpulan Informasi dan Data
Teknik pengumpulan informasi dan data pada penelitian ini dilakukan dengan tiga macam teknik yaitu: wawancara, pengamatan dan diskusi. Teknik
pemilihan informan, penentuan objek pengamatan dan pengambilan contoh dengan pendekatan purposif, berarti responden, lokasi stasiun dan contoh
sampel ditentukan lebih dulu secara sengaja dengan berbagai pertimbangan, prinsip keterwakilan terbaik, umum, normal atau rerata, informasi sebelumnya
ataupun perkembangan situasi dan kondisi faktual dan aktual di lapangan.
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA-BELITUNG
Kabupaten Bangka Barat
Kabupaten Bangka
Kota Pangkalpinang
Kabupaten Bangka Tengah
Kabupaten BangkaSelatan
Kabupaten Belitung
Kabupaten Belitung Timur
PULAU BANGKA
PULAU BELITUNG
Selat Gaspar
2 6
5
4 3
1
U
Skala 1: 500.000 Sumber: Peta batas daerah Prov Kep Babel
ed I-2004
INDONESIA
Wawancara . Kegiatan wawancara langsung dilakukan bersamaan dengan
pengamatan ataupun tersendiri, tujuannya agar data informasi wawancara dan hasil pengamatan menjadi satu kesatuan yang utuh dan sinkron. Wawancaranya
bersifat tidak terstruktur terbuka-mendalam atau open-ended, individual dan kolektif, baik di pasar, kediaman masyarakat ataupun lokasi tangkap.
Wawancara di pasar dengan penjual kekuak di pasar tradisional dan toko saat kegiatan jual-beli. Wawancara di kediaman dengan anggota masyarakat,
terutama informan kunci, individu yang paling berkepentingan atau paham betul dengan pemanfaatan kekuak Lampiran 1. Wawancara di lokasi tangkap dengan
penangkap kekuak yang berpengalaman di sela-selasaat kegiatan berlangsung. Wawancara jarak jauh dilakukan untuk konfirmasi aktualita, pemutakhiran dan
penyempurnaan data. Hasilnya yang penting dicatat dan prosesnya direkam.
Pengamatan . Pengamatan lapangan langsung dan partisipatif, meliputi
pengamatan di pasar, kediaman masyarakat, dan lokasi tangkap. Pengamatan non-lapangan dan pengujian di laboratorium merupakan bagian dari kegiatan
analisis dan konfirmasi etik ilmiah. Pengamatan di pasar dilakukan saat kegiatan perdagangan berlangsung, targetnya komoditas pangan kekuak produk mentah
atau olahan. Pengamatan di kediaman masyarakat dilakukan di rumahdapur dan halamanpekarangan, targetnya kegiatan sehari-hari terkait pemanfaatan kekuak.
Pengamatan di lokasi tangkap berupa pengamatan kegiatan penangkapan, targetnya kegiatan masyarakat terkait penangkapan kekuak di laut atau pantai.
Kegiatan pengamatan lapangan dilakukan terpisah atau bersama dengan wawancara, pelaksanaannya mirip teknik pengamatan terlibat partisipatori.
Peneliti lebih banyak ikut-serta menjalani aktivitas kehidupan masyarakat sehari- hari daripada sengaja berjanji membuat kegiatan khusus untuk diamati. Proses
pengamatan direkam dokumentasi dengan kamera fotovideo, hasilnya dicatat.
Diskusi. Diskusi ini dalam rangka konfirmasi data dan informasi yang
terkumpul dari pengamatan dan wawancara, dari catatan ataupun rekaman foto dan video. Pelaksanaannya mirip diskusi kelompok terfokus, antara peneliti dan
seorang individual atau beberapa informan kolektif. Tujuannya verifikasi data informasi termasuk untuk memperjelas, menyamakan dan mencegah kekeliruan
pemahaman persepsi, serta mempermudah rekonstruksi konsep lokal.
Karena dilakukan dengan memutar rekaman foto dan video pengamatan dan wawancara, juga bermanfaat menghibur demi mempererat persahabatan
antara peneliti dan masyarakat. Dengan diskusi konfirmasi ini datainformasi yang tertinggal dan belum tergali bisa dijaring, dikoreksi dan diungkap lagi.
Diskusi ini sekaligus sebagai kegiatan pra-analisis analisis partisipatif yang dilakukan di lapangan melibatkan informan, dengan prinsip bahwa masyarakat
setempat pun ikut terkondisi sebagai subjek penelitian, bukan sekedar objeknya. Untuk kemudahan pelaksanaannya kegiatan pengumpulan informasi dan
data didampingi oleh pemandu lokal, didukung alat transfortasi yang mobilitasnya lebih besar di lapangan, dan sumberdaya yang cukup untuk pengambilan contoh
substrat, spesimen, produk dan alat tangkap yang dijadikan koleksi untuk dipelajari lebih rinci dalam pengamatan laboratorium dan analisis.
3.4 Pengolahan dan Analisis Data
Semua data dan informasi yang terkumpul, kualitatif dan kuantitatif bersifat primer, kecuali data mentah hasil tangkapan dari pedagang pengumpul.
Data emik dari pengetahuan lokal berupa informasi hasil wawancara dan pengamatan langsung kegiatan masyarakat di lapangan dikumpulkan dan dibuat
uraiannya. Pada pendekatan kualitatif, data tidak dioperasikan secara khusus dengan uji-uji statistik, melainkan dibuatkan tabel dan matriks dengan penandaan
khusus yang perlu Rahman 1999, skemabagan, diagramgrafik, peta dan sektsa rekonstruktif, serta penjelasannya uraian deskriptif.
Informasidata dianalisis melalui evaluasi dan penilaian yang dikonfirmasi dengan data etik dari literatur kriteriakategori pakar dan hasil pengamatanuji di
lapangan dan laboratorium yang juga disajikandiolah seperti data emik. Analisis informasidata emik umumnya dengan pendekatan deskriptif-kualitatif, meliputi
analisis konten, analisis komparatif, analisis rekonstruktif dan analisis kronologis. Metode penelitian pada kajian ini, prosedur dan analisisnya terutama
pengamatan spesimen, analisis substrat dan analisis kandungan kimiagizi disesuaikan dengan datainformasi yang diperoleh, dijelaskan secara khusus pada
masing-masing bab topik kajian. Terkait keberkelanjutan pemanfaatan suberdaya perikanan, analisisnya secara umum terutama mengacu pada Code of Conduct for
Responsible Fisheries FAO 1999 Lampiran 2.
4 KONDISI DAERAH PENELITIAN 4.1 Lokasi Pemanfaatan Kekuak
Kepulauan Bangka-Belitung merupakan salah satu daerah yang sebagian kecil masyarakatnya telah memanfaatkan kekuak. Pada umumnya di wilayah ini