Pengetahuan zoologis lokal 1 Tanda keberadaan biota

begitu cepat, tapi dari jeroannya mereka tahu kekuak memakan tanahpasir. Dari situ mereka tahu bagaimana cara makan dan letak mulutnya, tapi bingung di mana lubang duburnya karena lazimnya di ekor tapi tidak ada. Menurut mereka, seandainya kekuak keluar malam hari, pasti sejak dulu sudah mereka tangkap, apalagi tidak ada matanya tentu seharusnya lebih mudah ditangkap. Tentang reproduksi kekuak tidak terlalu diperhatikan, tapi mereka pastikan bertelur, melihat jeroan yang dibuang saat menangani kekuak yang tertangkap. Menurut mereka, yang bertelur pasti kekuak betina dan cuma itu saja yang bisa membedakannya dengan kekuak jantan Gambar 17, meski secara ilmiah belum dipastikan apakah kekuak hermafrodit biseksual. Seorang informan di Pebuar menduga musim bertelurnya awal Juni karena saat itu sering dilihatnya telur-telur dekat lubang-lubang sarang kekuak. Juni adalah akhir musim tangkap nyucok karena segera tiba musim berladang bagi kaum perempuan. Hasil bedah tubuhnya pada penelitian ini, dari 43 ekor ada 11 sekitar 26 yang bertelur Lampiran 4. Gambar 17 Kekuak dewasa yang bertelur Inzet: telur hancur akibat alat tangkap Sesekali para penangkap menemukan kekuak yang masih kecil terbawa keluar lubang saat menangkap yang dewasa, biasanya bulan Juli Gambar 18. Menurutnya kekuak yang masih kecil tidak pernah tertangkap karena ukuran alat tangkap terlalu besar. Jika ikut terbawa keluar lubang saat nyucok dibiarkan saja sampai masuk lagi, cuma itu kesempatan penangkap untuk mengetahui perilaku kekuak normal bukan yang telah terluka, sayangnya belum dewasa. Biasanya para penangkap di Pebuar dan sekitarnya mulai menghentikan kegiatan nyucok pada bulan Juni, ini memberi kesempatan kepada kekuak untuk berkembangbiak di habitat, dalam hal ini siklus pertumbuhan dan perkembangan metamorfosis dari telur menetas sampai tumbuh jadi dewasa dan siap bereproduksi, yang belum sempat terungkapkan dan perlu penelitian lebih lanjut. Gambar 18 Kekuak yang masih kecil, ditemukan saat menangkap yang dewasa Inzet: perbandingan ukuran 4 Persepsi tentang kekuak versus cacing laut Di kalangan nelayan setempat, apalagi yang biasa mencari dan memakai umpan, tidak menggolongkan kekuak sebagai cacing, tapi mereka sebut ‘binatang macam usus ayam’. Yang digolongkan cacing adalah pumpun, beragam jenisnya dan biasa dipakai sebagai umpan, seperti pumpun sarang sarong, pumpun darah dan pumpun lipan kelipan. Pumpun bisa berukuran lebih panjang daripada kekuak tapi diameternya jauh lebih kecil, meski begitu pumpun darah termasuk predator kekuak. Cara menangkap pumpun cukup dibacok dengan parang, jarang diambil utuh, dan karena cuma untuk umpan itu pula dulu para nelayan Nangkabesar menangkap kekuak dengan serampang biasa, putus pun tidak apa- apa. Ada juga jenis pumpun yang bisa dipancing keluar dengan ampas kelapa. Di kalangan masyarakat yang biasa mengonsumsi kekuak, dari keluarga nelayan atau bukan, khususnya yang terbiasa dengan makanan laut, menurut pendapat mereka dari cita rasanya, kekuak lebih dekat ke cumi-cumi sotong tapi lebih enak, terutama bila digoreng dan direbus dari produk basahnya segar. Sedangkan pumpun sebagai cacing tidak biasa dimakan, selain menjijikkan juga biasanya tidak akan mati jika tubuhnya putus, melainkan tetap hidup. Menurut pengalaman nelayan yang biasa memakainya sebagai umpan, jika kekuak sudah luka dan putus maka tidak akan bisa hidup lagi, bagian manapun yang dipotong untuk ini perlu diteliti khusus pada kekuak yang masih utuh. Menurut pedagang bos, pengumpul yang menjual kekuak basah, persepsi kalangan nelayan penangkap dan pemakan kekuak bisa berbeda dengan kalangan awam. Itulah sebabnya mengapa cara menjualnya cuma dari pintu ke pintu rumah pelanggan, atau di pasar secara tertutup bisik-bisik, karena yang berbelanja di pasar adalah semua kalangan yang anggapannya berbeda terhadap d = 9 cm kekuak. Jika dijual terbuka, pedagangnya kuatir dicemooh pedagang lain dan dijauhi para pembeli konsumen, walaupun sebenarnya belum tentu juga begitu. Pengetahuanpemahaman masyarakat setempat tentang kekuak bertingkat dan berbeda tergantung darimana sumbernya. Orang awam yang jadi konsumen tahu dari pengamatan di pasar tempat kekuak kering dijual. Warga pesisir umumnya tahu dari pengamatan di pantai saat kekuak basah terkumpul dan di rumah mereka saat kekuak dijemurdiolah. Para nelayan dan penangkap tahu kekuak langsung dari pengamatan dan pengalaman dalam kegiatan mereka sendiri di lokasi tangkap. Pengetahuan tentang biota ini akan kian jelas jika dikonfirmasi dengan pengamatan biota langsung di habitat dan spesimennya di laboratorium. Kasus kekuak disini berbeda dengan kasus terung di Jawa Timur terutama Madura dan Sukolilo Subani dan Barus 1989. Secara ilmiah terung termasuk Filum Sipuncula biasa disebut cacing kacang, peanut-worm, bentuk fisiknya memang berbeda dengan cacing dan kacang, tapi digolongkan masyarakat sebagai teripang karena mirip. Di kalangan ilmuwan pemakaian istilah cacing untuk Sipuncula pun masih sering diperdebatkan Pamungkas 2010. Di Bangka- Belitung, sejak ada penjelasan ilmiah bahwa Sipuncula berbeda dengan cacing poliket Annelida, kian menguatkan pemahaman lokal semula tentang kekuak sebagai bukan cacing, meski fisiknya mirip memanjang, ramping dan silindris, seperti kasus tembilok yang disebut cacing kapal padahal termasuk Mollusca.

5.3.2.2 Pengamatan biota di lapangan dan laboratorium 1 Pengamatan lapangan

Di pasar Pengamatan kekuak di pasar hasilnya tidak jauh berbeda dengan pengetahuan pedagang dan konsumen tentang kekuak. Di pasar kekuak dipajang di toko sebagai produk kering, digantung dalam ikatan per 100 ekor gambar 19, bentuk fisiknya mirip sapu lidi, kwetiau atau lobak asin kering kurus-pipih- panjang, warna putih kekuning-kenuningan masih baru sampai merah kecoklat- coklatan sudah lama. Ujung kepala meruncing, ujung ekor dekat ikatan melonjong, permukaannya kasap tidak licin. Tampilan produk kering ini apalagi didekatkan ke produk kering lain, tidak memberi kesan jijik bagi pedagang dan terutama konsumen, apalagi aromanya mirip sotong kering. Gambar 19 Kekuak kering dijual di pasar digantung bersama produk lain Tampilan unik dan menarik apalagi sudah jadi simpul pita dan dikemas cukup baik, meskipun lebih sering disebut cacing laut daripada wak-wakkekuak oleh pedagang, relatif tidak ada pengaruh bagi konsumen lamabaru. Begitupun sebagai campuran masakan lain seperti oseng-oseng, sop, bubur ayam, mie dan lain-lain khas Tionghoa. Bentuk fisik kekuak di pasartoko sebagai produk kering siap olahsaji membuang kesan negatifnya bagi konsumen, karena tidak seperti aslinya sudah dibalik dan kering, mirip produk konsumsi lainnya. Di rumah Pengamatan kekuak di rumah kediaman warga hampir sama hasilnya dengan pengetahuan nelayan dan penangkap, khususnya penangkap komersial. Kekuak hasil nyucoknyerampang telah dibalik dan baru saja dijemur tergantung pada tali masih basah, mirip tali-tali sepatu. Sebelum kering warnanya putih, rada amis tapi tidak busuk, alur daging dan teksturnya masih tebal, jika dipegang lengket seperti gula meleleh, sehingga ujung ekornya bisa dijepitkan pada tali atau dilekatkan pada kayu, tidak jatuh sampai kering Gambar 20. Saat dijemur, air menetes dari ujung lancipnya kepala, setelah kering akan kekuning-kuningan, tekstur dan alurnya kempes rata, mengeras dan tidak lengket, harum seperti sotong kering. Jika belum kering betul, tidak lengket tapi sedikit berminyak. Gambar 20 Kekuak hasil nyucok dan nyerampang sedang dijemur Kekuak segar hasil nyucok atau nyerampang yang akan diolah-basah sebelum dipotong-potong bentuk fisiknya hampir mirip kekuak kering sebelum dijemur, masih lebih segar, tekstur dan alur daging lebih tebal, berair dan belum lengket. Jika direbus masak berkuah jadi kurang empuk agak alot, sulit dirobek tapi rasanya mirip sotong tapi lebih manis dan lebih unik. Warga setempat sengaja membalurinya dulu dengan pucuk daun kendu, agar lebih empuk jika dimasak- kuah. Jika digoreng menjadi merah kecoklatan mudah hangus dan agak lengket. Untuk dipanggang kekuak dibiarkan panjang, cukup dililitkan panggang lilit atau diselipkan sebagian dengan tangkai panggang kelup. Jika dipanggang apalagi panggang kelup warna dan tekstur asli masih kelihatan, tapi jadi empuk dan mudah dirobek. Ketika matang, yang dipanggang lilit semua bagiannya jadi kering, tapi yang dipanggang kelup bagian luarnya mirip panggang lilit, bagian dalamnya masih basah, lebih empuk dan lebih manis daripada sotong panggang. Yang terpenting, tampilan panggang lilit masih menyisakan bentuk fisik aslinya mirip cacing, penyebab konsumen kurang suka termasuk etnik Tionghoa. Tampilan panggang kelup mengurangi kesan negatif itu dan lebih menarik. Di pantai Pengamatan kekuak di pantai ini hasilnya juga tidak jauh berbeda dengan pengetahuan nelayan dan terutama penangkap komersial. Kekuak hasil tangkapan di lautpantai saat sebelum dijual kepada tengkulak atau dibawa pulang dijemur adalah yang paling segar, khususnya hasil ngerangkang. Kekuak hasil nyucok Gambar 21 atau nyerampang sebelum dibalik, masih lebih segar daripada yang sudah dibalik atau akan dijemur lemas. Namun, semua kekuak kering, sudah dibalik dan dibuang jeroannya, yang terlihat cuma bagian dalam atau dagingnya saja. Kekuak yang baru terkena rangkang Gambar 22 kondisinya masih segar, kulitnya agak merah muda ada bercak merah, masih bergerak meronta meskipun sudah dibalik dan jeroan dibuang, tekstur dan alur daging masih tebal, kaku tidak lemas. Morfologinya lebih jelas pada saat baru saja tertangkap dan belum dibalik di perahu atau di laut. Jika sudah dibalik bagian depannya atas akan mengerut dan masuk atau tertarik terkelup ke dalam badan. Gambar 21 Kekuak hasil nyucok baru saja tertangkap masih utuh Pada kekuak yang belum dibuang jeroannya belum dibalik, bagian depan seperti belalai tadi introvert kadang masih tampak belum masuk kedalam. Bagian belakang yang lebih tebalbesar ekorposterior akan membulat-pipih jika sudah kering. Bagian kepala lebih jelas saat belum dibuang jeroannya, apalagi saat terkena rangkang masih tertancap pada proyektil. Bagian introvert tampak lebih merah gelap dan membulatmelonjong seperti berduri, ujungnya agak berjumbai. Gambar 22 Kekuak segar hasil ngerangkang 1 utuh; 2 tanpa jeroan; 3 dibalik Yang berjumbai tadi adalah tentakel, yang seperti berduri adalah papila, dan bagian belakang yang rata, tebal dan keras adalah ekornya atau posterior. Menurut nelayan setempat bentuk tentakelnya mirip buah rambutan, sedangkan papilanya mirip buah durian atau nangka. Bagian kepala introvert ini amat jarang terlihat pada kekuak hasil nyucok apalagi hasil ngerangkang, tapi langsung mengerut masuk ke dalam badan, jikapun terlihat cuma sebentar biasanya pada hasil nyucok yang ditangkap dengan hati-hati. Permukaan luar kulit kekuak licin berkedut tapi bukan segmen mirip cacing, tapi bagi nelayan setempat lebih mirip usus ayam, berbeda dengan pumpun yang memang disebut cacing laut. Jika cacing atau pumpun putus terpotong masih bisa hidup, karena itu menangkapnya cukup dibacok dengan parang. Membacok kekuak dengan parang di Pebuar termasuk pemali, dan sisa bacokannya akan mati. 1 2 3 Kekuak yang baru saja ditangkap masih bisa dilihat sisa-sisa gerakannya Gambar 23, meskipun sudah tidak sempurna lagi karena kondisinya sekarat. Terutama gerak introvert dan badan bagian atas depan, yaitu membesar- mengecil seperti berdenyut. Jika tidak terlalu parah luka dalam sodokan cucok dan sedikit tanpa luka tembus, biasanya denyutan itu terjadi sampai ke badan bagian tengah dan belakang. Pergerakan yang juga tampak dari kedut-kedut sekujur badannya, sekilas memang ada kemiripan dengan pergerakan pada cacing. Gambar 23 Sisa-sisa gerak kekuak yang baru terkena cucok 2 Pengamatan laboratorium Pengamatan morfologi Hasil pengamatan umum menunjukkan perbedaan berbagai macam spesimen antara produk kering dan basah, dibalikbelum, utuhtanpa-jeroan, termasuk hasil tangkap dari tiga macam alat tangkap. Tapi pengamatan ini lebih fokus pada spesimen paling utuh hasil nyucok. Sebagian lebih jelas dari gambar foto sebelum dibuat spesimen. Hasilnya memperlihatkan bagian-bagian tubuh, variasi bentuk introvert, perbedaan papila dan tentakel, mulut dan posterior. Bentuk umum kekuak silindris seperti cacing Gambar 24, panjang yang dewasa saat masih segar rata-rata 20-30 cm, maksimal sampai 45 cm tidak termasuk panjang introvert, saat kering maksimal sampai 80 cm termasuk introvert. Bentuk kedutan permukaan luar badan dan introvert serta posterior yang bisa membesar-mengecil, penting untuk mendukung mekanisme gerak amat cepat dalam sarang, mirip pegas Gambar 24 sampai 27. Kekuak berpegang pada permukaan tanah dengan membesarkan introvert yang keluar, dan berpegang dalam tanah dengan membesarkan ujung posterior seperti jangkar. Keluar-masuk introvert, juluran tentakel dan kedipan papila merupakan mekanisme pengambilan makanan. Saat introvert masuk diduga papila ikut melumat makanan seperti lidah parut radula pada siput Gastropoda. 1 2 3 4 Gambar 24 Spesimen kekuak utuh hasil nyucok, introvert membesar sebagian Inzet: bagian-bagian tubuh utama, introvert keluar penuh Gambar 25 Variasi bentuk introvert anterior pada spesimen kekuak basah 1 Keluar dan kembung penuh; 2 Keluar penuh kembung separuh; 3 Mulut masuk; 4 Mulut keluar Gambar 26 Variasi bentuk ekor posterior spesimen kekuak 1 Posterior pada kekuak segar, bentuk ujungnya khas; yang lainnya pada spesimen basah: 2 dan 3 Posterior kembung sebagian; 4 Posterior kembung maksimal dan ujungnya melancip introvert badan ekor posterior . badan tengah. badan depan. badan belakang . tentakel. 1 2 3 4 tentakel mulut papila 2 1 4 3 Gambar 27 Variasi motif pemukaan luar kulit badan kekuak 1 Badan depan; 2 dan 3 Badan tengah; 4 Badan belakang Pengamatan morfologi dilakukan pada bagian badan biota ini, hasilnya Gambar 27 memperlihatkan motif permukaan luar kulitnya sebagai sistem perototan sirkularmelingkar circular muscles, berupa pita-pita otot sirkular POS circular muscle bands CMBs bervariasi. Sebagian POS badan depan persis setelah introvert bersusun anastonomosing terhubung sekitar 10 total panjang tubuh, makin ke belakang makin terpisah separated Gambar 28. Pada badan tengah dan belakang susunan POS jelas terpisah apalagi makin ke ekor. Gambar 28 Badan depan kekuak, variasi susunan POS Gambar 29 Permukaan kulit dan POS badan tengah kekuak motif tidak seragam Inzet: motif seragam diagonal miring kiri sebagai pembanding anastomosing separated. 1 2 3 4 arah panah kotak diagonal miring kanan kotak vertikal tegak