Lokasi dan Waktu Studi etnobiologi, etnoteknologi dan pemanfaatan kekuak (Xenosiphon sp.) oleh masyarakat di kepulauan Bangka-Belitung
keluarga nelayan ataupun bukan profesi campuran, mayoritas mereka tinggal di Dusun Pebuar. Sedangkan Nangkabesar adalah sebuah dusun pulau di Kecamatan
Sungaiselan yang 90 warganya adalah nelayan dan selebihnya petani berkebun, namun hampir semuanya pernah dan masih menjalani profesi
musiman menangkap kekuak untuk dijual. Perbandingan jumlah penangkap kekuak komersial antara kedua tempat ini pada tahun 2007-2009 terlihat pada
Tabel 4 Lihat juga Lampiran 6. Tabel 4 Jumlah penangkap kekuak komersial di Bangka 2007 – 2009
Jenis kelamin Kelompok usia
Status
OT OM
Lokasi kasus
Jenis alat tangkap
Jumlah pemakai
L P l t d m r
masih aktif
non- aktif
3 4 2 1 0 Cucok 10
2 8
7 3
5 5 0 1 3 7 1
Rangkang 12 12 0 1 11
11 1 Pebuar
Total 22 14 8 8 14 16
6 0 3 10 32 12
Cucok 57 4
53 3 54
32 25 6 2 11 4 0
Serampang 23 21 2 8 15
13 10
Nangka- besar
Total 80 25 55
11 69 45 5
Keterangan: L lelaki, P perempuan; OT orang tua, l lanjut, t tua; OM orang muda, d dewasa, m muda, r remaja; angka satuan jumlah penangkap dalam ‘orang’
Para penangkap kekuak di Pebuar yang terkonsentrasi di Dusun Pebuar, dibandingkan dengan di Nangkabesar dusun pulau dengan jumlah penduduk
relatif sama, jumlah yang masih aktif menangkap di Nangkabesar lebih dua kali lipat dari jumlah di Pebuar. Lebih banyaknya penangkap di Nangkabesar karena
sedikitnya pilihan pekerjaan di pulau itu. Daripada malu hidup menganggur, apalagi di pulau sekecil itu mudah terlihat antara yang rajin dan malas, lebih baik
menangkap kekuak meskipun pendapatannya sedikit. Namun, saat musim panen cengkeh tiba mereka langsung ramai-ramai memilih bekerja upahan memetik
cengkeh yang lebih pasti pendapatannya daripada menangkap kekuak. Panen cengkeh tidak bisa ditunda terkait mutu cengkeh, tapi menangkap kekuak bisa
ditunda sampai musimtahun berikutnya. Lebih sedikitnya jumlah penangkap di Pebuar karena di sana relatif lebih
banyak pilihan lapangan pekerjaan sepanjang waktu termasuk pada musim tangkap kekuak, yang pendapatannya relatif lebih pasti daripada menangkap
kekuak. Karena itu, jika ada pekerjaan yang relatif lebih ringan dan lumayan pendapatannya atau pada saat sedang musim tangkap ikan-ikan penting atau
mahal, maka menangkap kekuak bisa ditinggalkan atau ditunda dulu. Kaum perempuan sering beralih menjadi buruh upahan di perkebunan sawit, dan kaum
lelaki di tambang timah inkonvensional TI. Penyebab lain adalah karena di Pebuar sejak dua dekade belakangan mulai
banyak warga yang berkecukupan, yang berusia remaja makin banyak yang sekolah dan waktu luang libur tidak lagi diisi dengan melaut seperti menangkap
kekuak, apalagi lokasi tangkap relatif jauh dari pemukiman, karena itu para penangkapnya cenderung sudah tua-tua terutama ‘tukang nyucok’. Sebaliknya
di Nangkabesar, warga usia remaja belum banyak yang sekolah, dan kalaupun sekolah karena lokasi tangkap kekuak relatif dekat mudah dijangkau, maka masa
liburan dan waktu luang sepulang sekolah bisa dipakai untuk belajarbekerja menangkap kekuak, karena itu para penangkap cenderung muda-muda, bahkan
masih anak-anak sudah mulai ikut. Berarti kaderisasi penangkapan kekuak komersial pada keluarga nelayan penangkap sebagai profesi, proses berjalannya
lebih mulus di Nangkabesar daripada di Pebuar. Dengan usia penangkap di Pebuar yang cenderung sudah tua-tua,
khususnya ‘para tukang nyucok’ kaum perempuan, serta ketiadaan fasilitas pendidikan kecuali sebuah bangunan SD yang letaknya relatif jauh, itupun ada
setelah era 1980-an tanpa kemajuan berarti, maka tingkat pendidikan formal mereka sangat rendah, rata-rata tidak sekolah dan tidak lulus SD. Sementara itu
untuk ‘para tukang ngerangkang’ yang relatif lebih muda kaum lelaki, minimal tidak buta huruf bahkan ada yang lulusan SMPMTs. Yang terakhir ini hampir
sama dengan kondisi di Nangkabesar dimana usia para penangkap ‘tukang nyucok dan nyerampang’, kaum lelaki dan perempuan yang cenderung relatif
lebih muda, minimal mereka tidak buta huruf dan rata-rata lulus atau pernah mengenyam pendidikan SD di pulau itu.