Perumusan Masalah Studi etnobiologi, etnoteknologi dan pemanfaatan kekuak (Xenosiphon sp.) oleh masyarakat di kepulauan Bangka-Belitung
Filum ini secara khusus belum dipelajari dengan baik, dilaporkan baru sekitar 300 jenis yang telah dideskripsi secara formal, semua di laut dan umumnya
perairan dangkal Kozloff 1990. Ada yang meliang semipermanen dalam pasir dan lumpur, ada yang di celah karang, dalam kerang kosong, bahkan mengebor
ke dalam karang. Merekapun tidak meninggalkan lubang di permukaan pasir atau lumpur untuk menunjukkan kehadiran mereka, sehingga relatif sulit untuk
ditemukan dan ditangkap Romimohtarto dan Juwana 2001.
Gambar 3 Kedudukan Filum Sipuncula diantara filum-filum lain Anonim 2009 Berbagai sumber melaporkan perkiraan jumlah jenisnya secara beragam
147-320, terdapat di berbagai habitat bentik laut dingin, sedang dan tropik pada semua kedalaman, dari zone intertidal sampai 6.860 m. Hasil revisi Cuttler
1994, baru 144 spesies yang telah teridentifikasi valid dari 17 genus, 6 famili, 4 ordo dan 2 kelas Tabel 1, tapi setelah filogeninya direkonstruksi menjadi 147
spesies Schulze et al. 2005. Hubungan filogenetik antar-genusnya seperti diusulkan Cutler dan Gibbs 1985 tampak pada Gambar 4, dari kedekatannyha
diperkirakan kekuak adalah salah satu anggota dari Sipunculus atau Xenosiphon.
Porifera
Chordata Hemichordata
Echinodermata Lophophorate
s
Chaetognatha Arthropoda
Onychophora Echiura
Pogonophora Annelida
Sipuncula Mollusca
Nemertea Aschelminthes
Platyhelminthes Ctenophora
Cnidaria
Bilateria
b
Gambar 4 Hubungan filogenetik antar-genus dalam filum Cutler Gibbs 1985 Sebagian besar bagian yang bisa dikenali dari sipuncula adalah mulut,
yang dikelilingi massa tentakel dan semuanya bisa dikembalikan dimasukkan ke dalam badan badan utama. Saluran pencernaan sipuncula mulai dari mulut
hingga ke akhir posterior badan, kemudian berbalik arah dengan cara berpelin- ganda dan berakhir di anus pada sisi dorsi-ventral badannya, Gambar 5
memperlihatkan skema anatomi struktur organ dalam salah satu anggotanya. Sipuncula mempunyai sebuah coelom rongga. Meskipun tidak mempunyai
sistem pembuluh darah, cairan interstitial mengangkut oksigen dan nutrien ke sekeliling tubuh. Sebuah ruang terpisah berisi tentakel-tentakel berlubang, yang
mengalirkan oksigen dari tentakel ke coelom. Dinding tubuhnya kuat dan berotot, jika terancam sebagian tubuhya ditarik masuk ke dalam menyerupai buah kacang
sehingga dinamai ‘cacing kacang’ Edmonds 2000. Perilaku sipuncula relatif sedikit yang diketahui, sebagian besar jenis
menarik tentakel dan introvert secara cepat mengikuti rangsangan taktil. Banyak jenis sifatnya fototaksis negatif dan sembunyi ke dalam sedimen atau karang jika
diganggu. Cara meliang dan menjalarnya dengan kait-kait introvert sebagai