78
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Di dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu variabel bergantung dependent variabel dan
variabel bebas independent variable. Variabel bergantung dalam penelitian ini adalah Tingkat pengungkapan LKPD dan variabel bebas yaitu karakteristik
pemerintah kekayaan daerah, tingkat ketergantungan, total asset, tipe pemerintahan , kompleksitas pemerintahan jumlah penduduk, jumlah SKPD
dan kualitas hasil audit temuan audit dan tingkat penyimpangan. Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan yang disertai dengan operasional serta cara pengukurannya. Adapun operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengungkapan LKPD
Pengungkapan yang terdapat dalam Catatan atas Laporan Keuangan harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 dan PP No. 71
Tahun 2010. Sehingga tingkat pengungkapan sebagai variabel dependen merupakan perbandingan antara pengungkapan yang telah disajikan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan pengungkapan yang seharusnya disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
berdasarkan checklist SAP.
79
Metode pengungkapan yang digunakan dalam penelitian ini serupa dengan yang digunakan oleh Hilmi dan Martani, 2012, Setyaningrum dan
Syafitri, 2012 dan Arifin dan Fitriasari, 2014. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
Tahapan mekanisme pengukuran tingkat pengungkapan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1
Membuat daftar pengungkapan berdasarkan PSAP 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan CaLK.
2
Memberikan nilai untuk setiap pengungkapan dalam laporan keuangan kementerianlembaga, dimana jika suatu item diungkapkan diberi nilai 1
pada kolom Ya, jika seharusnya diungkapkan tetapi tidak diungkapkan diberi nilai 1 pada kolom Tidak, sedangkan jika memang tidak ada
tidak perlu diungkapkan maka diberi nilai 1 pada kolom NA Not Applicable.
3
Menjumlahkan nilai pada kolom Ya dan Tidak untuk setiap entitas pelaporan
4
Menghitung tingkat pengungkapan dengan cara membagi total skor Ya dengan jumlah total skor Ya dan Tidak.
DISC = Pengungkapan dalam LKPD
Pengungkapan dalam PSAP
80
2. Kekayaan Daerah
Menurut Liestiani dan Martini 2010 Tingkat kekayaan lokal diukur dengan membagi pendapatan asli dan penduduk atau dalam
konteks pemerintah daerah di Indonesia adalah pendapatan asli per kapita. dalam beberapa penelitian, kekayaan daerah diukur dengan pengukuran
yang berbeda. Liestiani dan martani 2010 serta Hilmi dan Martani 2012 menggunakan pengukuran total pendapatan dibagi dengan jumlah
penduduk. Sedangkan Setyaningrum 2012 dan Khaanah 2014 menggunakan Pendapatan Asli Daerah PAD yang ditransformasikan
dalam bentuk logaritma natura sebagai proksi untuk mengukur kekayaan daerah.
Penelitian ini mengukur kekayaan daerah dengan menggunakan pengukuran yang digunakan oleh setyaningrum 2012. PAD digunakan
karena perannya, yang walaupun kontribusinya tidak terlalu besar terhadap total kekayaan pemerintah daerah secara keseluruhan, namun
PAD merupakan satu-satunya sumber yang keuangan yang berasal dari pemerintah daerah itu sendiri dan merupakan potensi pendapatan asli
daerah. Penelitikekayaan daerah dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus :
WEALTH = LnPAD
81
3. Tingkat ketergantungan