Penilaian Tingkat Pengungkapan LKPD Kabupaten

25

6. Penilaian Tingkat Pengungkapan LKPD Kabupaten

Penilaian tingkat pengungkapan dalam penelitian ini digunakan checklist form yang berisi komponen yang harus ada dalam catatan atas laporan keuangan yang bersumber dari Standar Akuntansi Pemerintahan SAP terbaru yaitu PP No. 71 Tahun 2010 Lampiran II Sarah, 2014. Check list form dari CALK tersebut disusun dari SAP yang berisi: 1 Bagian pertama menyajikan informasi tentang Kebijakan FiskalKeuangan, Ekonomi Makro, Pencapaian Target Undang- Undang APBNPeraturan Daerah APBD, berikut Kendala dan Hambatan yang Dihadapi dalam Pencapaian Target. Yang dapat dirinci sebagai berikut : a. Kebijakan FiskalKeuangan Dalam bagian ini entitas terkait harus dapat menjelaskan perbedaan-perbedaan penting tentang posisi dan kondisi keuanganfiskal dengan periode sebelumnya dengan anggaranrencana lainnya dan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan, efisiensi belanja serta penentuan sumber atau penggunaan pembiayaan. b. Perubahan Anggaran 26 Menjelaskan perubahan anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan anggaran yang pertama kali disahkan oleh DPRDPRD, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca laporan keuangan. c. Kondisi Ekonomi Makro Kondisi ekonomi makro yang pelu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBNAPBD berikut tingkat capaiannya. Indikator ekonomi makro tersebut antara lain Produk Domestik BrutoProduk Domestik Regional Bruto, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, harga minyak, tingkat suku bunga dan neraca pembayaran. 2 Dalam bagian kedua, kinerja keuangan entitas pelaporan dalam Laporan Realisasi Anggaran harus mengikhtisarkan indikator dan pencapaian kinerja kegiatan operasional yang berdimensi keuangan dalam suatu periode pelaporan. a. Pencapaian kinerja keuangan yang telah ditetapkan dijelaskansecara obyektif dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui berdasarkan 27 tingkat efisiensi dan efektivitas suatu program. Efisiensi dapat diukur dengan membandingkan keluaran output dengan masukan input. Sedangkan efektivitas diukur dengan membandingkan hasil outcome dengan target yang ditetapkan. b. Menguraikan strategi dan sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan, memberikan gambaran yang jelas atas realisasi dan rencana kinerja keuangan dalam satu entitas pelaporan; dan menguraikan prosedur yang telah disusun dan dijalankan oleh manajemen untuk dapat memberikan keyakinan yang beralasan bahwa informasi kinerja keuangan yang dilaporkan adalah relevan dan andal. 3 Bagian ketiga mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi. Berikut poin yang termasuk ke dalam bagian ketiga : a. Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu mendasari penyusunan laporan keuangan, biasanya tidak diungkapkan secara spesifik. Pengungkapan diperlukan jika tidak mengikuti asumsi atau konsep tersebut disertai alasan dan penjelasan. b. Penjelasan pertimbangan danatau pemilihan kebijakan akuntansi perlu disesuaikan dengan kondisi entitas pelaporan meliputi 28 pertimbangan sehat, substansi mengungguli bentuk formal serta materialitas. c. Isi dari Kebijakan akuntansi yang menjelaskan tentang: a Entitas pelaporan Dalam entitas pelaporan berisi tentang domisili, bentuk hukum, dan juridiksi entitas tersebut berada, penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya, ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan operasionalnya, serta jumlah unit entitas yang berada di bawahnya. b Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan. Dalam PP No 71 Tahun 2010 Lampiran II basis akuntansi yang digunakan masih basis cash towards accrual. c Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Basis pengukuran yang disajikan berupa basis pengukuran tiap pos, yaitu: I. Aset disajikan per pos pengukurannya berdasar pada SAP, yaitu pengukuran kas, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, investasi jangka panjang, asset tetap dan asset moneter. 29 II. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal dan jika dalam mata uang asing maka harus dinyatakan dalam rupiah menggunkaan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. III. Ekuitas diukur sebesar selisih antara asset dan kewajiban. Ekuitas terbagi menjadi tiga, yaitu ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan. IV. Pendapatan, belanja dan pembiayaan diukur berdasarkan asas bruto dan diakui saat diterima di Rekening Umum Daerah. 4 Bagian keempat adalah penjelasan pos-pos dalam Laporan Keuangan. Dalam bagian ini dijelaskan rincian angka per pos dalam laporan keuangan dan sumber dana yang ada dalam angka tersebut dan terdapat poin-poin yang harus diungkapkan seperti, a. Aset yang terdiri dari: a Kas Kas dijelaskan berdasarkan jumlah yang dipegang oleh masing-masing bendahara, yaitu bendahara pengeluaran, penerimaan dan kas daerah. b Investasi Jangka Pendek 30 Harus diungkapkan rincian investasi jangka pendek tersebut dan perubahan harga pasar. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: I. Dapat segera diperjualbelikandicairkan; II. Investasi ter sebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas; III. Berisiko rendah. c Piutang Dalam akun ini dijelaskan pos-pos piutang yang dimiliki oleh entitas. d Persediaan Dalam pos persediaan harus diungkapkan lebih rinci mengenai kondisi dari persediaan dan kelompok-kelompok persediaan seperti perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, persediaan yang masih dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan barang yang masih dalam proses produksi yang ditujukan untuk dijual atau diserahkan ke masyarakat. e Investasi Jangka Panjang 31 Terdapat bagian dari investasi jangka panjang ini, yaitu investasi permanen dan non permanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan. f Aset Tetap Dalam pos aset tetap harus disajikan dengan rincian aset tetap yang dimiliki oleh entitas dan mutasi penambahan aset tetap tersebut, serta bila telah melakukan penyusutan harus dirinci nilai tahun ini dan tahun sebelum, metode penyusutan, masa manfaat dan nilai bruto. Namun tentang mekanisme penyusutan biasanya disajikan di halaman muka atau halaman penjelasan mengenai basis pengukuran yang digunakan sehingga dalam bagian pos-pos LKPD tidak disajikan lagi. Penyajian aset tetap juga harus mengungkapkan rincian jika terjadi penilaian kembali aset tetap, namun seluruh Kabupaten di Indonesia tidak menjelaskan bila ada penilaian kembali. Rincian Konstruksi dalam Pengerjaan juga masih kurang karena tidak mencantumkan kontrak, biaya, uang muka, dan sumber pembiayaannya. 32 g Dana Cadangan Dana cadangan harus diungkapkan beserta perda pembentuknya dan tujuan dana cadangan tersebut. h Aset Lainnya Dalam aset lainnya diungkapkan aset-aset yang tidak termasuk dalam golongan di atas seperti Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-Lain. b. Kewajiban Kewajiban dibagi dua, yaitu Utang Jangka Pendek dan Utang Jangka Panjang. c. Ekuitas Ekuitas terbagi tiga, yaitu ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan. d. Pendapatan Pendapatan daerah menurut jenisnya dibagi menjadi tiga, yaitu Pendapatan Asli Daerah PAD, Pendapatan Transfer dan Lain- Lain Pendapatan yang Sah. Seluruh pos ini harus diungkapkan beserta nilai nominal dan presentase atas selisih lebihkurang antara realisasi dana anggaran serta nilai nominal dan presentase 33 atas selisih antara pendapatan yang didapat periode ini dengan pendapatan periode tahun lalu. e. Belanja Belanja dapat diungkapkan berdasarkan klasifikasi jenis atau fungsi. Seluruh entitas yang diteliti mengungkapkan belanja sesuai dengan jenisnya. Dalam pengungkapan belanja ini juga harus diungkapkan prosentase atas selisih lebihkurang antara realisasi dan anggaran serta antara tahun berjalan dan tahun sebelumnya. f. Pembiayaan Pembiayaan disajikan dengan presentase atas selisih lebihkurang antara realisasi dan anggaran serta antara tahun berjalan dan tahun sebelumnya. Penerimaan pembiayaan mayoritas kabupaten adalah penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya SiLPA dan pengeluaran pembiayaan mayoritas terjadi untuk penyertaan modal pemerintah dan pembayaran pokok hutang. g. Laporan Arus Kas Laporam arus kas terbagi menjadi empat, yaitu dari aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas nonanggaran. 5 Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh 34 suatu entitas pelaporan. Jika ada kebijakan akuntansi yang dipilih tidak sesuai dengan SAP harus diungkapkan. 6 Penjelasan mengenai kontinjensi dan kewajiban lainnya serta pengungkapan lain seperti penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan, kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi manajemen baru serta pemekaran entitas dan kejadian yang mempunyai dampak sosial harus diungkapkan dalam bagian akhir Catatan atas Laporan Keuangan.

7. Karakteristik Pemerintah