Teori Keagenan Tinjauan Literatur

11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan

Teori Keagenan Agency Theory membahas tentang hubungan keagenan dimana suatu pihak tertentu Principal mendelegasikan pekerjaan kepada pihak lain Agent yang melakukan pekerjaan. Jensen dan Meckling 1976 menjelaskan hubungan keagenan sebagai “agency relationship as a contract under which one or more person the principals engage another person the agent to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent ”. Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang prinsipal memerintah orang lain agen untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen membuat keputusan yang terbaik bagi principal Setiawan, 2012. Principal didefinisikan sebagai pihak yang merupakan pemilik dari suatu institusi beneficiary holder, sebutlah perusahaan atau institusi pemerintah, sedangkan agent adalah staf yang ditunjuk untuk mengelola dan menjalankan aktivitas. Problem muncul ketika ada perbedaan kepentingan antara principal dan agent, dimana principal bertujuan mengembangkan 12 bisnis atau melaksanakan kegiatan secara efisien, sedangkan agent bertujuan meningkatkan standar hidup dirinya dan keluarganya Lesmana, 2010. Dalam banyak kasus, tidak semua informasi yang dimiliki oleh agent juga dimiliki oleh principal sehingga sangat memungkinkan bagi agent untuk memanipulasi informasi untuk kepentingan dirinya asymmetric information. adanya asymetric information menyebabkan terjadinya penyelewengan yang dilakukan oleh agent dan menimbulkan ketidakpercayaan principal. oleh karena itu agent harus memberikan pertanggungjawaban kepada principal untuk memastikan bahwa agent tidak menyalahgunakan wewenang yang mereka miliki Hilmi, 2012. Principal bisa mengurangi asymetric information dengan menempatkan pengawasan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku sehingga dengan meningkatnya akuntabilitas pemerintah, maka principal akan lebih percaya dan dapat mengurangi asymetric information yang berakibat pada berkurangnya tindakan penyelewengan dan kegiatan yang tidak efisien. Tindakan Pengawasan dapat dilakukan dengan melihat Laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan yang digunakan untuk membantu pemahaman para pembaca dan pengguna laporan keuangan Andriani, 2012 . 13 Menurut Zimmerman 1977 agency problem juga ada dalam konteks organisasi pemerintahan. Rakyat sebagai principles memberikan mandat kepada pemerintah sebagai agen, untuk menjalankan tugas pemerintahan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam konteks lain, politisi dapat juga disebut principles karena menggantikan peran rakyat, namun dapat juga dipandang sebagai agen karena menjalankan tugas pengawasan yang diberikan oleh rakyat. Moe 1984 dalam Hilmi dan Martani 2011 mengemukakan bahwa hubungan prinsipal dan agen dapat dilihat dalam politik demokrasi. Masyarakat adalah prinsipal, politisi legislatif adalah agen mereka. Politisi legislatif adalah prinsipal, birokratpemerintah adalah agen mereka. Pejabat pemerintahan adalah prinsipal, pegawai pemerintahan adalah agen mereka. Keseluruhan politik tersusun dari alur hubungan prinsipal-agen, dari masyarat hingga level terendah pemerintahan Hilmi, 2012. Zimmerman 1977 dalam Arifin dan Fitriasari 2014 menyatakan bahwa pemerintah sebagai agent yang mendapatkan mandat dari rakyat sebagai principal, berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah diamanatkan oleh rakyat kepadanya. Pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat dalam hal penggunaan keuangan negara adalah dengan membuat suatu laporan keuangan. Dalam laporan keuangan tersebut pemerintah wajib untuk mengungkapkan informasi atas segala yang 14 berhubungan dengan keuangan negara dalam catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian dari laporan keuangan pemerintah Arifin dan Fitriasari, 2014. Pengguna Laporan keuangan adalah masyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah Andriani, 2012. Agar laporan keuangan mudah dipahami maka pemerintah harus memberikan pengungkapan yang wajar atas segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan negara. Pengungkapan atas laporan keuangan tersebut dijelaskan dalam Catatan atas Laporan Keuangan CaLK yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan pemerintah.

2. Teori Signalling