Analisis Kontribusi Glagah Arjuna Terhadap Pendapatan Rumah

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Kondisi Lokasi Penelitian Ditinjau dari Pangkuan Hutan

KPH Pekalongan Timur merupakan salah satu pengelola hutan di Pulau Jawa yang berada dalam lingkup Perum Perhutani Unit I Jawa tengah, dengan kantor pusat berada di Semarang. Kantor KPH Pekalongan Timur berada di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 21 Pekalongan. Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur sebagai suatu unit manajemen memiliki tugas untuk melakukan pengusahaan hutan di wilayah kerjanya. Tugas pengusahaan hutan tersebut dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk memperoleh manfaat sumber daya hutan dengan memperhatikan aspek kelestariannya yaitu : kelola produksi, kelola sosial, dan kelola lingkungan. Wilayah kerja Pekalongan Timur mempunyai luas hutan pangkuan 51.388,11 Ha yang tersebar di 3 wilayah Kabupaten : Pekalongan, Batang dan Pemalang. KPH Pekalongan Timur meliputi 7 BKPH Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan yaitu: BKPH Bawang, BKPH Bandar, BKPH Doro, BKPH Karanganyar, BKPH Paninggaran, BKPH Kesesi, BKPH Randudongkal. RPH Watukumpul termasuk dalam pangkuan BKPH Randudongkal yang berada di Kabupaten Pemalang. RPH Watukumpul merupakan kelas perusahaan Pinus merkusii dengan luas 952,1 Ha. Petak yang ditanami rumput glagah arjuna yaitu petak 70, 71 dan 72 seluas 164,1 Ha atau hampir seperlima dari luas total wilayah RPH Watukumpul 17,23. Jumlah pohon pinus yang ada di RPH Watukumpul yaitu 155.609 pohon dengan target produksi 373.037 kg dan kelas Umur mulai dari KU IV sampai dengan KU XII. Masalah utama yang terjadi di RPH Watukumpul adalah perambahan lahan oleh masyarakat. Salah satunya yaitu perambahan lahan perhutani yang ditanami glagah arjuna oleh masyarakat. Hal inilah yang membuat pihak Perum Perhutani terus menerus melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Salah satunya adalah dengan kerjasama budidaya rumput glagah arjuna.

4.2. Kondisi Umum Desa Tambi dan Watukumpul

Penelitian ini mengambil responden dari 2 desa yaitu Desa Watukumpul dan Desa Tambi. Ditinjau dari administrasi pemerintahan Desa Tambi dan Desa Watukumpul merupakan desa yang terletak di Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah. Jarak dari Desa Tambi dan Desa Watukumpul ke kota kecamatan terdekat yaitu 8 km dengan waktu tempuh 30 menit dengan menggunakan kendaraan umum berupa ojeg. Jarak Desa Tambi dan Desa Watukumpul ke kota Kabupaten Pemalang adalah 72 km dengan waktu tempuh 3 jam menggunakan kendaraan umum berupa bus. Data selengkapnya mengenai dua desa ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Data Desa Watukumpul dan Desa Tambi No Desa Watukumpul Desa Tambi 1 Luas total Ha : 23.732 16.117 Persawahan Ha 350 320 Hutan rakyat Ha 3.550 4.686 Hutan negara Ha 2.452 2.311 Pekarangan dan bangunan Ha 5.800 2.800 Tegalankebun Ha 8.280 3.300 Ladanghuma Ha 3.300 2.700 2 Topografi Perbukitan Perbukitan 3 Ketinggian mdpl 750 800 4 Iklim tipe A tipe A 5 Curah hujan mmtahun 3.075 3.075 6 Suhu udara ÂșC 25 25 7 Struktur tanah andosol,regosol,latosol serta litosol kemerahan. andosol,regosol,latosol serta litosol kemerahan. 8 Jumlah penduduk total : jiwa 5.044 2.349 Perempuan jiwa 2.543 1.153 laki-laki jiwa 2.501 1.196 Desa Tambi dan Desa Watukumpul jika ditinjau dari lokasi pangkuan hutan termasuk ke dalam Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Pekalongan Timur, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH Randudongkal wilayah Resort Pemangkuan Hutan RPH Watukumpul. Tingkat pendidikan di Desa Tambi dan Desa Watukumpul tergolong rendah. Hal ini terlihat pada jumlah penduduk yang hanya menamatkan pendidikannya hingga Sekolah dasar SD bahkan banyak yang tidak tamat SD. Jenis pekerjaan utama yang dimiliki oleh penduduk sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Hal ini terbukti dari sebagian besar penduduk desa bermatapencaharian utama sebagai petani dan buruh tani. Jarak desa yang jauh dari pasar melatarbelakangi penduduk untuk mendirikan warung dan bekerja sebagai pedagang baik itu dagang kebutuhan sehari hari atau berdagang baju, sprei dan perlengkapan rumah tangga lainnya. Penduduk yang ada di desa rata-rata adalah kelompok usia lanjut dan kelompok usia belum produktif. Kelompok usia produktif lebih memilih merantau bekerja di kota. Hampir semua penduduk Desa Watukumpul dan Desa Tambi beragama Islam dan bermata pencaharian sebagai petani. Mata pencaharian penduduk Desa Watukumpul selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah penduduk Desa Watukumpul dan Desa Tambi menurut mata pencaharian No Mata pencaharian Desa Watukumpul Desa Tambi Jumlah orang Jumlah orang 1 Karyawan a. Pegawai Negeri Sipil 61 2,50 61 4,22 b. ABRI 2 0,08 3 0,21 c. Swasta 101 4,14 67 4,64 2 Pedagang 452 18,52 30 2,08 3 Petani 1.166 47,79 620 42,91 4 Buruh bangunan 86 3,52 86 5,95 5 Buruh tani 381 15,61 200 13,84 6 Pensiunan 10 0,41 20 1,38 7 Angkutan 43 1,76 302 20,90 8 Jasa, dan lain-lain 138 5,66 56 3,88 Total 2.440 100,00 1.445 100,00 Jika dilihat dari kelembagaan kemitraannya, Desa Tambi sudah terbentuk LMDH yang diberi nama LMDH Tumpangsari yang terdiri dari Kelompok Tani Hutan KTH, sedangkan di Desa Watukumpul belum terbentuk LMDH. Inilah yang sedang direncanakan oleh pihak Perum Perhutani untuk membentuk LMDH di Desa Watukumpul sekaligus menyusun perjanjian kerjasama secara tertulis.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini terdiri dari petani glagah arjuna Desa Tambi sebanyak 30 orang yang merupakan anggota LMDH Tumpangsari dan petani glagah arjuna Desa Watukumpul sebanyak 30 orang yang bukan anggota LMDH. Kedua desa ini bermitra dengan Perum Perhutani secara kesepakatan lisan saja, belum secara tertulis. Kemudian responden pengrajin yang membuat sapu glagah arjuna sebanyak 30 orang yang salah satunya sudah bermitra dengan Perum Perhutani menggunakan perjanjian kerjasama secara tertulis yaitu UMK Wana Lestari.

5.1.1. Karakteristik responden menurut umur

Pada responden petani Desa Tambi, responden terbanyak yaitu berumur 41- 50 tahun 30 sedangkan pada petani Desa Watukumpul responden terbanyak sama pada dua kategori yaitu antara 41-50 tahun dan 51-60 tahun 26,67. Pada responden pengrajin lebih dari separuh responden 73,33 berumur 41-50 tahun. Distribusi petani glagah arjuna dan pengrajin sapu menurut umur disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4 Karakteristik responden menurut umur No Umur Tahun Petani Tambi Petani Watukumpul Pengrajin orang Orang Orang 1 21-30 2 6,67 1 3,33 4 13,33 2 31-40 7 23,33 6 20,00 1 3,33 3 41-50 9 30,00 8 26,67 22 73,33 4 51-60 7 23,33 8 26,67 3 10,00 5 61-70 5 16,67 7 23,33 0,00 Jumlah 30 100,00 30 100,00 30 100,00 Banyaknya penduduk kelompok usia lanjut yang ada di desa disebabkan penduduk yang usia produktif lebih suka merantau dan bekerja di luar kota. Menurut hasil wawancara penduduk usia muda berpikir lebih baik bekerja di kosa daripada menjadi petani di desa.