pangkuan Desa Tambi tersebut melalui implementasi PHBM. Fungsi LMDH yang terdapat dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 7 adalah sebagai pengayom dan
pelindung semua warga Tambi, penampung, pengolah dan penyalur aspirasi warga, mitra kerja yang kondusif, efektif dan efisien bagi Perhutani dan sebagai
pelopor dalam meningkatkan mutu sumberdaya manusia dan kesejahteraan warga.
b. Perum Perhutani
Perum Perhutani sebagai pengelola sumberdaya hutan dalam mewujudkan visi dan misinya membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, khususnya
masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Melalui sistem PHBM yang dilakukan di Desa Tambi dan Desa Watukumpul, Perum Perhutani melakukan kemitraan
dengan petani dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta untuk menjaga keberlangsungan fungsi ekologis hutan.
Peran Perum Perhutani pada kemitraan budidaya glagah arjuna di bawah tegakan adalah sebagai mitra kerja petani baik dalam kegiatan formal seperti
penyuluhan dan pelaksanaan program yang lain. Kegiatan kerjasama antara Perum Perhutani dengan masyarakat desa hutan tidak hanya dilakukan secara formal saja
tetapi juga dilakukan secara informal seperti kunjungan ke lahan-lahan garapan anggota dan berdiskusi di lapangan. Pihak Perum Perhutani yang terlibat langsung
dalam pengelolaan glagah arjuna di bawah tegakan adalah mandor dan Kepala Resort Pemangkuan Hutan KRPH yaitu dalam kegiatan rapat menentukan
besarnya jumlah sharing glagah arjuna serta Kepala Urusan Perencanaan dan Kepala Urusan Produksi dalam kegiatan monitoring ke lahan garapan untuk
mengetahui luas garapan masing-masing petani. Selain itu Perum Perhutani juga terlibat kerjasama pembuatan perjanjian kerjasama glagah arjuna.
c. Petani
Dalam kegiatan pengelolaan glagah arjuna di bawah tegakan, petani merupakan pihak yang keterlibatannya secara langsung dengan proses
pengelolaan glagah arjuna. Manfaat yang dirasakan oleh petani dalam kegiatan ini adalah memperoleh hasil produk glagah arjuna yang dapat meningkatkan
pendapatan petani. Selain itu petani memiliki kesempatan mengelola lahan di bawah tegakan. Petani memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalankan dalam
kegiatan budidaya glagah arjuna yang diatur dalam kesepakatan secara lisan.
d. Tengkulak
Salah satu aspek kegiatan dalam pengelolaan glagah arjuna di bawah tegakan adalah kegiatan pengelolaan pasca panen yang didalamnya terdapat
kegiatan penjualan hasil glagah arjuna. Dalam kegiatan penjualan glagah arjuna tidak lepas dari peranan pedagang yang membeli hasil glagah arjuna dari petani.
Namun karena jarak Desa Tambi dan Desa Watukumpul dengan pasar jauh serta akses untuk mencapai pasar yang sulit sementara petani membutuhkan uang
dengan segera, maka petani biasanya menjual ke tengkulak. Jumlah tengkulak yang ada di Desa Tambi ada 10 orang. Biasanya tengkulak membeli glagah arjuna
dari petani dengan harga yang rendah, lalu menjual dengan harga yang tinggi kepada tengkulak lain atau bisa juga kepada pengrajin sapu.
5.2.1.5. Kontribusi Pendapatan Glagah Arjuna Terhadap Petani
Jumlah pendapatan masing-masing petani bervariasi disebabkan oleh perbedaan mata pencaharian. Pendapatan dihitung dari perolehan petani baik dari
budidaya glagah arjuna atau usaha lainnya dalam jangka waktu satu tahun terakhir yaitu tahun 2011. Untuk mengetahui pengaruh luas lahan garapan dan kontribusi
glagah arjuna terhadap pendapatan rumah tangga dilakukan penghitungan pendapatan rata-rata berdasarkan luas lahan yang dimiliki petani.
Tabel 9 Pendapatan rumah tangga petani Desa Tambi
Sumber Pendapatan
Petani Desa Tambi Rata-rata RpRespondenTahun Strata I
glagah 1,60 Ha
Strata II glagah 1,72
Ha Strata III
glagah 1,56 Ha
Sawah 3.676.087
28,65 14.170.000
71,08 16.875.000
63,86 Kebun
1.040.000 8,10
3.700.000 18,56
7.750.000 29,33
Ternak 1.500.000
11,69 0,00
0,00 Sumber lain
dagang, pensiunan dll
4.630.435 36,09
0,00 0,00
Budidaya Glagah Arjuna
1.985.217 15,47
2.064.000 10,35
1.800.000 6,81
Jumlah 12.831.739
100,00 19.934.000
100,00 26.425.000
100,00
Petani Desa Tambi strata I pendapatan totalnya mencapai Rp 12.831.739,- tahun, strata II mencapai Rp 19.934.000,-tahun dan strata III mencapai Rp
26.425.000,-tahun Tabel 9. Pada petani Desa Watukumpul strata I pendapatan
totalnya mencapai Rp 15.892.500,-tahun, strata II mencapai Rp 22.462.500,- tahun dan strata III mencapai Rp 28.625.000,-tahun Tabel 10. Hal ini
menunjukkan semakin luas lahan milik petani maka pendapatannya juga semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan Sajogyo 1984 yang menyatakan bahwa makin
luas usaha tani maka makin besar persentase penghasilan rumah tangga petani. Tabel 10 Pendapatan rumah tangga petani Desa Watukumpul
Sumber Pendapatan
Petani Desa Watukumpul Rata-rata RpRespondenTahun Strata I
glagah 1,56 Ha
Strata II glagah 1,93
Ha Strata III
glagah 1,62 Ha
Sawah 4.694.583
29,01 14.812.500
65,94 19.925.000
69,61 Kebun
1.316.667 8,14
5.325.000 23,71
6.750.000 23,58
Ternak 1.729.167
10,69 0,00
0,00 Sumber lain
dagang, pensiunan dll
6.318.750 38,81
0,00 0,00
Budidaya Glagah Arjuna
2.122.500 13,36
2.325.000 10,35
1.950.000 6,81
Jumlah 16.181.667
100,00 22.462.500
100,00 28.625.000
100,00
Namun hal tersebut tidak berlaku pada luas garapan glagah arjuna. Semakin luas garapan glagah arjuna tidak selalu meningkatkan pendapatannya. Pada petani
Desa Watukumpul strata I dengan luas garapan glagahnya tersempit 1,56 Ha mendapatkan pendapatan rata-rata Rp 2.122.500,-tahun, tetapi pada strata III
dengan luas garapan glagah yang lebih luas 1,62 Ha justru mendapatkan pendapatan yang lebih kecil yaitu Rp 1.950.000,-tahun. Hal ini dapat terjadi
karena masing-masing petani menggarap lahannya dengan cara yang berbeda- beda. Ada yang sangat mengoptimalkan lahannya sehingga jarak antara glagah
dan pinus sangat rapat yang mengakibatkan sulitnya melakukan proses penyadapan pinus, tetapi panen glagah arjunanya lebih banyak. Ada juga yang
mengoptimalkan lahannya tetapi masih menjaga larikannya dengan pinus supaya tidak menyulitkan proses penyadapan sehingga hasil panen glagah arjunanya lebih
sedikit. Pendapatan petani digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Pengeluaran petani dihitung dari semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, acara hajatan, sumbangan,
tabungan, listrik, BBM, biaya telekomunikasi dan kebutuhan lain yang
dikeluarkan tahun 2011. Menurut Sajogyo 1984 besarnya pengeluaran tiap rumah tangga petani berbeda-beda dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga,
pola konsumsi, selera, jenis kebutuhan, tingkat pengetahuan dan faktor lainnya. Tabel 11 Pengeluaran rumah tangga petani Desa Tambi
Jenis Pengeluaran
Petani Desa Tambi Rata-rata RpRespondenTahun Strata I
0,5 Ha Strata II
0,5 –1 Ha
Strata III 1 Ha
Pangan 8.378.000
50,91 9.031.667
52,26 8.970.000
48,14 Sandang
520.000 3,16
525.000 3,04
550.000 2,95
Sumbangan Tabungan
1.260.000 7,66
1.550.000 8,97
1.200.000 6,44
Pendidikan 2.220.000
13,49 1.602.500
9,27 2.392.500
12,84 Kesehatan
96.000 0,58
164.167 0,95
50.000 0,27
Listrik,pajak,BBM 2.992.000
18,18 3.171.667
18,35 3.750.000
20,13 lain-lain
990.000 6,02
1.236.667 7,16
1.720.000 9,23
Jumlah 16.456.000
100,00 17.281.668 100,00
18.632.500 100,00
Semakin luas lahan garapan, maka pengeluaran rata-rata tahunan rumah tangga petani juga semakin tinggi, tetapi perbedaannya tidak terlalu besar. Pada
petani Desa Tambi, pengeluaran rata-rata paling besar ada pada petani strata III sebesar Rp 18.632.500,-tahun, sedangkan pengeluaran terkecil ada pada petani
strata I yaitu Rp 16.456.000,-tahun. Namun pada petani Desa Watukumpul Tabel 11, pengeluaran rata-rata terbesar ada pada strata II yaitu Rp 18.417.500,-
tahun, sedangkan pengeluaran terkecil pada strata I sebesar Rp 15.602.500,- tahun Tabel 12.
Tabel 12 Pengeluaran rumah tangga petani Desa Watukumpul
Jenis Pengeluaran
Petani Desa Watukumpul Rata-rata RpRespondenTahun Strata I
0,5 Ha Strata II
0,5 –1 Ha
Strata III 1 Ha
Pangan 7.507.500
48,12 8.800.000
47,78 8.292.127
47,99 Sandang
500.000 3,20
425.000 2,31
466.867 2,70
Sumbangan Tabungan
1.200.000 7,69
1.650.000 8,96
1.355.000 7,84
Pendidikan 2.065.000
13,24 3.125.000
16,97 2.882.000
16,68 Kesehatan
30.000 0,19
55.000 0,30
70.625 0,41
Listrik,pajak,BBM 2.700.000
17,30 2.962.500
16,09 2.884.167
16,69 lain-lain
1.600.000 10,25
1.400.000 7,60
1.327.000 7,68
Jumlah 15.602.500
100,00 18.417.500
100,00 17.277.786
100,00