tengkulak. Hubungan kemitraan dan non kemitraaan antara masing-masing aktor tersebut disajikan dalam Gambar 6.
Keterangan : : Kemitraan
: Non kemitraan Gambar 6 Kelembagaan dalam kemitraan glagah arjuna
a. Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH
LMDH yang ada di lokasi penelitian adalah LMDH Tumpangsari di Desa Tambi, sementara di Desa Watukumpul adalah LMDH Watukumpul tetapi yang
sudah mulai dipersiapkan pembuatan perjanjian kerjasama glagah arjuna baru LMDH Tumpangsari saja. LMDH Tumpangsari ini dibentuk oleh masyarakat
Desa Tambi dan dikukuhkan dengan Akta Notaris Hidayah, SH Nomor 01 tanggal 3 Juli 2003. Struktur organisasi LMDH Tumpangsari pada Gambar 7.
Gambar 7 Struktur organisasi kepengurusan LMDH Tumpangsari
Tujuan pembentukan LMDH adalah sebagai wadah bagi semua warga Tambi dan dalam rangka peduli terhadap kelestarian kawasan hutan yang menjadi
Ketua LMDH
Wakil Ketua LMDH
Bendahara LMDH
Sekretaris LMDH
Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur
LMDH Tumpangsari Petani Desa Tambi
Tengkulak
Petani Desa Watukumpul
Pengrajin sapu
pangkuan Desa Tambi tersebut melalui implementasi PHBM. Fungsi LMDH yang terdapat dalam Anggaran Rumah Tangga pasal 7 adalah sebagai pengayom dan
pelindung semua warga Tambi, penampung, pengolah dan penyalur aspirasi warga, mitra kerja yang kondusif, efektif dan efisien bagi Perhutani dan sebagai
pelopor dalam meningkatkan mutu sumberdaya manusia dan kesejahteraan warga.
b. Perum Perhutani
Perum Perhutani sebagai pengelola sumberdaya hutan dalam mewujudkan visi dan misinya membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, khususnya
masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Melalui sistem PHBM yang dilakukan di Desa Tambi dan Desa Watukumpul, Perum Perhutani melakukan kemitraan
dengan petani dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta untuk menjaga keberlangsungan fungsi ekologis hutan.
Peran Perum Perhutani pada kemitraan budidaya glagah arjuna di bawah tegakan adalah sebagai mitra kerja petani baik dalam kegiatan formal seperti
penyuluhan dan pelaksanaan program yang lain. Kegiatan kerjasama antara Perum Perhutani dengan masyarakat desa hutan tidak hanya dilakukan secara formal saja
tetapi juga dilakukan secara informal seperti kunjungan ke lahan-lahan garapan anggota dan berdiskusi di lapangan. Pihak Perum Perhutani yang terlibat langsung
dalam pengelolaan glagah arjuna di bawah tegakan adalah mandor dan Kepala Resort Pemangkuan Hutan KRPH yaitu dalam kegiatan rapat menentukan
besarnya jumlah sharing glagah arjuna serta Kepala Urusan Perencanaan dan Kepala Urusan Produksi dalam kegiatan monitoring ke lahan garapan untuk
mengetahui luas garapan masing-masing petani. Selain itu Perum Perhutani juga terlibat kerjasama pembuatan perjanjian kerjasama glagah arjuna.
c. Petani
Dalam kegiatan pengelolaan glagah arjuna di bawah tegakan, petani merupakan pihak yang keterlibatannya secara langsung dengan proses
pengelolaan glagah arjuna. Manfaat yang dirasakan oleh petani dalam kegiatan ini adalah memperoleh hasil produk glagah arjuna yang dapat meningkatkan
pendapatan petani. Selain itu petani memiliki kesempatan mengelola lahan di bawah tegakan. Petani memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalankan dalam
kegiatan budidaya glagah arjuna yang diatur dalam kesepakatan secara lisan.