jarang dipakai. 35 orang 87,5 memilih lingkup perencanaan meliputi salah satu aspek nilai 25 oleh karena itu petani mempunyai dua jawaban yang
berbeda, sehingga nilai rata-rata untuk petani adalah 27,5 dari hasil perhitungan 30+252. Perum Perhutani menyatakan bahwa lingkup perencanaan meliputi 3
aspek nilai 35. Sehingga nilai rata-rata adalah 31,25 diperoleh dari hasil perhitungan 27,5+352. Perhitungan seperti ini dilakukan untuk smua aspek
yang dihitung dalam merumuskan tingkat hubungan kemitraan antara petanipengrajin dan Perum Perhutani. Berdasarkan jumlah nilai rata-rata aspek
proses manajemen dan manfaat maka selanjutnya dapat dilakukan analisis tingkat hubungan kemitraan antara Perum Perhutani dan petanipengrajin.
Berdasarkan proses manajemen dan manfaatnya, tingkat hubungan kemitraan usaha antara Perum Perhutani dan petanipengrajin dapat dibagi dalam
empat kategori level yaitu : 1.
Kemitraan Pra Prima : 250
2. Kemitraan Prima
: 250 – 500
3. Kemitraan Prima Madya : 501 – 750
4. Kemitraan Prima Utama : 750
Tingkat kemitraan terendah adalah Kemitraan Pra Prima, selanjutnya meningkat menjadi Prima, kemudian meningkat menjadi Prima Madya, dan
tingkat tertinggi adalah Kemitraan Prima Utama.
3.7.2. Analisis Kontribusi Glagah Arjuna Terhadap Pendapatan Rumah
Tangga Petani dan Pengrajin Untuk menghitung pendapatan dan pengeluaran petani dan pengrajin serta
kontribusi budidaya glagah arjuna bagi petani, kontribusi kerajinan glagah arjuna bagi pengrajin maupun kontribusi dari selain glagah arjuna terhadap pendapatan
rumah tangga petani dan pengrajin dilakukan perhitungan sebagai berikut : 1.
Analisis pendapatan bersih dari satu jenis usaha
np nc
Pb =
∑
P
- ∑
C
ip ic
Keterangan : Pb : Pendapatan bersih petanipengrajin dari satu jenis usaha Rptahun
P : Pendapatan Rptahun
C : Biaya Rptahun
np : Banyaknya sumber pendapatan nc
: Banyaknya sumber biaya ip
: Jenis pendapatan ic
: Jenis biaya 2.
Analisis pendapatan total rumah tangga petanipengrajin Untuk mengetahui besarnya pendapatan rumah tangga petanipengrajin
glagah arjuna dilakukan penjumlahan antara pendapatan petani dari beberapa jenis usaha. Dalam perhitungan analisis pendapatan total petani digunakan rumus :
n
Prt =
∑
P
i
Keterangan : Prt : Pendapatan total rumah tangga petanipengrajin Rptahun
P : Pendapatan yang diperoleh dari jenis usaha ke-i Rptahun
i : Jenis usaha
n : Banyak sumber usaha
3. Analisis biaya total rumah tangga petanipengrajin
n
Crt =
∑
C
i
Keterangan : Crt : Biaya total rumah tangga petanipengrajin Rptahun
C : Biaya yang diperoleh dari jenis usaha ke-i Rptahun
i : Jenis usaha
n : Banyak sumber usaha
4. Analisis kontribusi budidaya glagah arjuna di bawah tegakan terhadap pendapatan
petani atau kontribusi kusaha kerajinan glagah arjuna terhadap pendapatan pengrajin
KP = X x 100 P
Keterangan : KP : Kontribusi budidaya glagah arjuna di bawah tegakan terhadap pendapatan
petani atau kontribusi kerajinan glagah arjuna terhadap pendapatan pengrajin
X : Pendapatan total petanipengrajin dari usaha glagah arjuna Rptahun
P : Pendapatan total rumah tangga petanipengrajin Rptahun
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Kondisi Lokasi Penelitian Ditinjau dari Pangkuan Hutan
KPH Pekalongan Timur merupakan salah satu pengelola hutan di Pulau Jawa yang berada dalam lingkup Perum Perhutani Unit I Jawa tengah, dengan
kantor pusat berada di Semarang. Kantor KPH Pekalongan Timur berada di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 21 Pekalongan.
Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur sebagai suatu unit manajemen memiliki tugas untuk melakukan pengusahaan hutan di wilayah kerjanya. Tugas
pengusahaan hutan tersebut dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk memperoleh manfaat sumber daya hutan dengan
memperhatikan aspek kelestariannya yaitu : kelola produksi, kelola sosial, dan kelola lingkungan. Wilayah kerja Pekalongan Timur
mempunyai luas hutan pangkuan 51.388,11 Ha yang tersebar di 3 wilayah Kabupaten : Pekalongan,
Batang dan Pemalang. KPH Pekalongan Timur meliputi 7 BKPH Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan yaitu: BKPH Bawang, BKPH Bandar, BKPH
Doro, BKPH Karanganyar, BKPH Paninggaran, BKPH Kesesi, BKPH Randudongkal.
RPH Watukumpul termasuk dalam pangkuan BKPH Randudongkal yang berada di Kabupaten Pemalang. RPH Watukumpul merupakan kelas perusahaan
Pinus merkusii dengan luas 952,1 Ha. Petak yang ditanami rumput glagah arjuna yaitu petak 70, 71 dan 72 seluas 164,1 Ha atau hampir seperlima dari luas total
wilayah RPH Watukumpul 17,23. Jumlah pohon pinus yang ada di RPH Watukumpul yaitu 155.609 pohon dengan target produksi 373.037 kg dan kelas
Umur mulai dari KU IV sampai dengan KU XII. Masalah utama yang terjadi di RPH Watukumpul adalah perambahan lahan
oleh masyarakat. Salah satunya yaitu perambahan lahan perhutani yang ditanami glagah arjuna oleh masyarakat. Hal inilah yang membuat pihak Perum Perhutani
terus menerus melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Salah satunya adalah dengan kerjasama budidaya rumput glagah arjuna.