Sejarah Kemitraan Kerajinan Sapu Glagah Arjuna di Desa Tambi
4. Berbentuk usaha orang, perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum
atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi 5.
Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan dan diprioritaskan pada usaha yang berkaitan dengan kehutanan
6. Usaha berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
7. Telah melakukan kegiatan usaha minimal satu tahun
8. Belum memenuhi persyaratan perbankan
9. Mitra binaan tidak sedang menjadi binaan BUMN lain
Untuk melakukan kerjasama dalam program kemitraan dengan KPH Pekalongan Timur terdapat prosedur yang harus diikuti oleh calon mitra binaan
hingga tercapainya kesepakatan dalam kontrak Gambar 9. Menurut pihak Perum Perhutani, pada awal akan dilakukan kemitraan, maka calon mitra binaan
diharuskan mengajukan proposal pinjaman modal kepada KPH Pekalongan Timur sesuai formulir yang disediakan untuk dinilai kelayakan usahanya, selanjutnya
akan direkomendasikan oleh Asper atau Kepala BKPH dan Kepala RPH wilayah setempat untuk diajukan ke Administratur atau Kepala KPH Pekalongan Timur
melalui Staf Bagian PKBL untuk mendapatkan persetujuan. Adanya rekomendasi memperlihatkan bahwa pihak Perum Perhutani memiliki informasi yang cukup
mengenai calon mitranya sehingga dapat meminimalkan resiko salah pilih mitra.
Gambar 9 Skema prosedur peminjaman modal usaha kepada Perum Perhutani
Pengajuan proposal usaha
Penyeleksian oleh KKPH
Penandatanganan kontrak kerjasama
Penyaluran pinjaman modal
usaha Pembinaan
manajerial, teknik produksi,
pemasaran dll Monitoring dan
evaluasi
Setelah dibuat berita acara penilaian proposal dan pengesahan dari Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, maka dibuat perjanjian pinjaman modal
program kemitraan antara KKPH Pekalongan Timur sebagai pihak kesatu dengan mitra binaan sebagai pihak kedua yang disertai surat pernyataan bersedia
memberikan agunan jika diperlukan, surat pernyataan kesanggupan membayar angsuran, dan surat kuasa menjual agunan.
Dalam surat perjanjiankontrak pinjaman modal tersebut dimuat berbagai hal diantaranya sebagai berikut :
1. Nama dan alamat kedua belah pihak
2. Hak dan kewajiban kedua belah pihak
3. Jumlah pinjaman dan peruntukkannya
4. Syarat-syarat pinjaman jangka waktu, jadwal angsuran pokok dan bunga,
agunan jika diperlukan. Besarnya bunga pinjaman maksimal 12 per tahun dengan sistem bunga efektif. Tingkat bunga yang ditetapkan bersifat regresif
proporsional. 5.
Pencairan pinjaman dilakukan dalam bentuk cek bank yang ditunjuk Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur atau dalam bentuk uang kas.
Setelah perjanjian pinjaman modal ditandatangani oleh kedua belah pihak serta saksi dari masing-masing pihak, maka dilakukan penyerahan dana pinjaman
program kemitraan yang dilakukan di kantor KPH Pekalongan Timur oleh Administratur atau KKPH Pekalongan Timur kepada mitra binaan.
Penandatanganan perjanjian pinjaman modal ini disaksikan oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pemalang, KBKPH,
dan seorang saksi dari calon mitra binaan serta jajaran pejabat KPH Pekalongan Timur yang terkait dengan kegiatan penyerahan dana pinjaman tersebut.
Sebelum perjanjian pinjaman modal ditandatangani kedua belah pihak, terlebih dahulu pihak Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur membacakan dan
menjelaskan pasal-pasal yang tertuang dalam perjanjian tersebut. Penyerahan dana pinjaman PKBL KPH Pekalongan Timur menggunakan cek bank yang
ditunjuk atau dalam bentuk uang kas. Untuk membekali pengetahuan mitra binaan dalam memanfaatkan dana pinjaman tersebut, pada acara penyerahan pinjaman
disampaikan materi tentang manajemen keuangan dan koperasi secara sederhana
oleh Dinas Koperasi, UMK, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pemalang.
Kemitraan yang dilakukan KPH Pekalongan Timur diawali dengan pemilihan usaha-usaha yang memiliki kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Setelah proposal diajukan oleh calon mitra, maka KPH Pekalongan Timur melakukan penilaian terhadap proposal pinjaman dana tersebut dengan
menganalisa kelayakan usahanya. Untuk menilai prospek usaha tersebut, dalam proposal memuat data-data keadaan keuangan usaha seperti : nilai asset, volume
penjualan, besar keuntungan, tenaga kerja, kesanggupan mengangsur pinjaman modal, serta rencana pengembangan usaha atas dana pinjaman yang diberikan.
Dari data-data tersebut pihak KPH Pekalongan Timur dapat menganalisa usaha calon mitra sebagai bahan penilaian atas kelayakan usahanya dengan
membuat berita acara penilaian proposal yang menganalisa usaha dari aspek pasar, aspek produksi, aspek modal, dan kinerja usaha sehingga didapat bahwa
usaha tersebut memiliki prospek yang baik atau tidak, serta dihasilkan besar pinjaman yang dapat diberikan. Selanjutnya berita acara penilaian proposal calon
mitra binaan PKBL yang memenuhi syarat dicatat dalam daftar sebagai calon mitra binaan PKBL Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur yang akan
diusulkan ke kantor Unit untuk mendapatkan pengesahan. Pinjaman diberikan setelah dinilai kelayakan usahanya. Penetapan tingkat
bunga pinjaman ditetapkan sesuai dengan kesepakatan dan aturan yang berlaku pada tahun dijalankannya kontrak tersebut. Pengembalian pinjaman dilakukan
dengan membayar angsuran sesuai dengan jumlah dan jadwal angsuran pinjaman yang telah ditetapkan bersama.
Dalam melaksanakan program kemitraan, dilakukan penyuluhan terlebih dahulu kepada calon mitra tentang PKBL dengan segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pelaksanaan PKBL tersebut, antara lain : penetapan kriteria calon mitra, persyaratan untuk bermitra, pengajuan proposal, pembuatan
perjanjian pinjaman modal, penyaluran dana pinjaman dan lain sebagainya. Perjanjian pinjaman modal merupakan salah satu bentuk kesepakatan yang
dilakukan antara kedua belah pihak secara tertulis di kertas bermaterai serta diketahui oleh saksi dari kedua belah pihak serta dari instansi lain yang terkait.
Dalam perjanjian pinjaman modal memuat kesepakatan-kesepakatan yang terdiri atas pasal-pasal antara lain : pasal mengenai jenis dan jangka waktu pinjaman
modal, pencairan pinjaman modal, pembayaran dana pinjaman, pelaksanaan pembinaan, sanksi, penghentian pinjaman dan perselisihan Lampiran 8.
Penyaluran dana pinjaman program kemitraan dilakukan setelah penandatanganan perjanjian modal oleh kedua belah pihak yang bermitra.
Perguliran dana PKBL dari tahun ke tahun tergantung dari perolehan laba atau keuntungan yang diperoleh Perum Perhutani. Oleh karena itu, meski perencanaan
besar tetap harus menunggu jatah atau alokasi dana dari direksi, dimana penyalurannya dilakukan setahun sekali pada bulan Desember. Adapun dana
program kemitraan dengan sumber sebagai berikut : a.
Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1 sampai dengan 2 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05MBU2007 tentang PKBL
b. Jasa administrasi pinjaman bagi hasil, bunga deposito dan atau jasa giro dari
dana program kemitraan setelah dikurangi beban operasional c.
Pelimpahan dana Program Kmeitraan dari BUMN lain jika ada d.
Dalam kondisi tertentu besarnya dana Program kemitraan yang berasal dari penyisihan laba setelah pajak dapat ditetapkan lain dengan persetujuan menteri
e. Apabila dilakukan perubahan alokasi dana wilayah binaan harus mendapatkan
persetujuan menteri Dana program kemitraan yang diberikan selain dalam bentuk pinjaman
modal, dapat juga berbentuk pinjaman khusus dan beban pembinaan. Pinjaman khusus digunakan untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan kegiatan usaha
mitra binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha mitra binaan. Sedangkan beban
pembinaan digunakan untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi dan hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas
mitra binaan serta untuk pengkajianpenelitian yang berkaitan dengan program kemitraan. Beban pembinaan ini bersifat hibah dan besarnya maksimal 20 dari
dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. Beban Pembinaan
hanya dapat diberikan untuk kepentingan mitra binaan.