Limbah Peternakan TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 3 Nilai Kesetaraan Biogas Dibandingkan dengan Bahan Bakar Lain Biogas Bahan Bakar Lain 1 m 3 Elpiji 0.46 kg Minyak tanah 0.62 liter Minyak solar 0.52 liter Bensin 0.8 liter Gas kota 1.50 m 3 Sumber: Wahyuni 2009 Pengolahan limbah kotoran sapi menjadi biogas memberikan manfaat, di antaranya Wahyuni 2009: 1. Membantu menurunkan emisi gas rumah kaca yang bermanfaat dalam memperlambat laju pemanasan global. 2. Menghemat pengeluaran masyarakat, dengan memanfaatkan biogas sebagai pengganti bahan bakar minyak tanah atau kayu bakar untuk memasak dan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. 3. Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan dihasilkannya pupuk organik yang berkualitas atau dapat menghemat biaya pembelian pupuk bagi yang memerlukannya. 4. Pemakaian kayu dan minyak tanah akan berkurang. 5. Mewujudkan lingkungan yang bersih karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan. 6. membuka lapangan kerja baru.

2.4 Pemanfaatan untuk Pupuk Organik

Pembuatan bio gas akan menghasilkan dua macam produk, yaitu produk utama berupa gas dan produk sampingan berupa lumpur bahan organik. Lumpur ini terdiri dari dua bagian, yaitu padatan dan cairan. Bagian yang padat dijadikan kompos setelah dikeringkan beberapa hari, sedangkan yang bagian cair dijadikan pupuk organik cair. Menurut Rahayu et.al 2009, pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber pupuk organik sangat mendukung usaha pertanian tanaman sayuran karena pada kotoran ternak terkandung unsur hara, baik unsur hara makro maupun mikro seperti Fe, Zn, Bo, Mn, Cu, dan Mo yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahan baku pupuk organik sangat mudah diperoleh karena memanfaatkan sampah atau limbah organik. Bahan bakunya bisa berupa dedaunan, jerami, serasah sisa panen, kotoran ternak, dan sisa sayuran. Proses pembuatan pupuk organik juga sangat sederhana karena bahan bakunya diperoleh secara mudah dan murah. Adanya aktivitas mikroorganisme dan terbentuknya asam organik pada proses dekomposisi menyebabkan daya larut unsur N, P, K, dan Ca menjadi lebih tinggi sehingga memengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman Simamora et.al 2006. Menurut Bintoro 2008 terdapat banyak manfaat yang dihasilkan dari penggunaan pupuk organik di antaranya: a. Menyediakan unsur hara bagi tanaman baik unsur hara makro maupun mikro. b. Menggemburkan tanah. c. Memperbaiki struktur dan tekstur tanah. d. Meningkatkan porositas dan aerasi tanah. e. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan. f. Meningkatkan daya simpan air water holding capacity. g. Meningkatkan kapasitas tukar kation. h. Mengurangi pemakaian pupuk anorganik. i. Memperbaiki kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman.

2.5 Pemanfaatan Biogas

Mulyono 2007 menjelaskan bahwa teknologi biogas memiliki hal yang menarik untuk diaplikasikan, yaitu : a Sebagai sumber bahan bakar yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. b Sebagai sarana penanganan limbah untuk mengatasi masalah pencemaran, sehingga dapat membantu terciptanya sanitasi lingkungan yang sehat. c Menghasilkan pupuk dari sludge yang dihasilkan. d Menghasilkan makanan ternak dari residu yang dihasilkan dalam sistem biogas. Mulyono 2007 juga menambahkan bahwa sistem biogas yang dipadukan dengan sistem produksi lain seperti pupuk, kolam algae atau ikan, peternakan, pertanian, yang merupakan suatu siklus biologi atau daur hayati akan bermanfaat secara nyata, misalnya mengurangi ketergantungan kebutuhan energi, melestarikan sumberdaya energi yang ada maupun mengurangi kerusakan