Penerimaan usahaternak sapi perah Biaya usahaternak sapi perah

atau dapat dituliskan dalam persamaan yang lain: i E | i - - …................................................ 4.2 Dari persamaan di atas dapat dikembangkan model logit sebagai berikut: i i - …............................................... 4.3 Dimana: Pi = Peluang individu dalam mengambil suatu keputusan Y = Variabel terikatvariabel respon Xi = Variabel bebas = Intersep = Koefisien regresi e Bilangan dasar logaritma natural e 2,718… Zi i variabel acak yang menyebar normal Berdasarkan persamaan 4.3 di atas, maka terdapat dua probabilitas atau peluang. Pi adalah peluang peternak memanfaatkan biogas, sedangkan 1-Pi adalah peluang peternak tidak memanfaatkan biogas, dirumuskan sebagai berikut: 1- i …................................................................... 4.4 Transformasi logit dari persamaan di atas yaitu: i ln - i ................................................................. 4.5 Analisis regresi logit digunakan untuk menjawab tujuan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi peternak untuk menggunakan biogas. Uji regresi logit merupakan uji binomial dengan dua kategori variabel terikat atau variabel dependen. Penggunaan model logit dalam penelitian ini dikarenakan variabel terikat atau variabel dependen memiliki dua pilihan binnary logistic regression yaitu bernilai 1 jika peternak memanfaatkan biogas, dan bernilai 0 jika peternak tidak memanfaatkan biogas, sehingga tepat untuk menggunakan analisis regresi logit untuk menjawab tujuan penelitain mengenai faktor-faktor yang memengaruhi peternak untuk memanfaatkan biogas.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Proses produksi dan konsumsi dalam suatu kegiatan selalu menghasilkan buangan atau limbah yang dapat menimbulkan eksternalitas. Salah satu contohnya adalah kegiatan usahaternak sapi perah yang terdapat di Kampung Areng. Usahaternak sapi perah menghasilkan limbah berupa kotoran, baik berupa padat maupun cair. Pengelolaan limbah usahaternak sapi perah di Kampung Areng menggolongkan usahaternak sapi perah menjadi 2 jenis, yaitu usahaternak sapi perah tipe I dan usahaternak sapi perah tipe II. Usahaternak sapi perah tipe I adalah kegiatan usaha peternakan yang telah memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas, sedangkan usahaternak sapi perah tipe II sebaliknya, yaitu usahaternak yang tidak memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi biogas. Pendapatan usahaternak sapi perah biogas dan non biogas dipengaruhi oleh besarnya penerimaan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Pada