Konteks Geografis dan Administratif

47

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Pendahuluan

Bab ini akan menyajikan gambaran umum lokasi penelitian, dari konteks propinsi kemudian menyajikan gambaran desa penelitian secara lebih mendalam. Informasi yang disajikan secara mendalam terutama adalah informasi yang berkaitan dengan isu penelitian yang sedang dibahas, yakni fertilitas dan gender. Konteks propinsi disajikan karena Propinsi Jawa Barat memiliki karakter budaya yang unik dalam lingkup satu propinsi, yakni budaya Sunda.

4.2. Propinsi Jawa Barat

4.2.1. Konteks Geografis dan Administratif

Menurut Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2012 nama Provinsi jawa Barat muncul pertamakali dalam staatblad 1924 Nomor 378 tanggal 14 Agustus 1926 berdasarkan penetapan Pemerintah Hindia Belanda. Setelah deklarasi kemerdekaan, pada tanggal 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI menetapkan untuk membagi kembali Daerah Negara Republik Indonesia menjadi delapan provinsi yang salah satunya adalah Provinsi Jawa Barat. Pembentukan Provinsi Jawa Barat ini lalu ditetapkan kembali oleh Undang- undang Nomor 11 tahun 1950. Tanggal yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Jawa Barat adalah tanggal penetapan PPKI; tanggal 19 Agustus, penetapan ini disahkan dengan Peraturan Daerah No 26 Tahun 2010. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tidak ada tahun a Propinsi Jawa Barat terletak di Pulau Jawa bagian barat, dengan posisi lintang adalah 5,50’ – 7,50’ Lintang Selatan dan 104,48’ – 108,48’ Bujur Timur. Provinsi ini berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta di sebelah utara, dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah timur, dengan Samudera Indonesia di sebelah selatan dan dengan Provinsi Banten di sebelah barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tidak ada tahun a 48 Luas provinsi ini adalah 34.816,96 km 2 BPLHD Jawa Barat, 2004 atau 24,49 persen dari total luas Pulau Jawa 10 dan dengan luas tersebut, ia menempati posisi kedua provinsi terluas di Pulau Jawa setelah Provinsi Jawa Timur. Daratan Jawa Barat dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam 9,5 persen dari total luas wilayah Jawa Barat terletak di bagian Selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut dpl; wilayah lereng bukit yang landai 36,48 persen terletak di bagian tengah dengan ketinggian 10 - 1.500 m dpl; dan wilayah dataran luas 54,03 persen terletak di bagian Utara dengan ketinggian 0 – 10 m dpl Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tidak ada tahun a. Tutupan lahan terluas di Jawa Barat adalah berupa kebun campuran sebanyak 22,89 persen dari luas wilayah Jawa Barat, sawah 20,27 persen, dan perkebunan 17,41 persen. Hutan primer dan hutan sekunder di Jawa Barat mencapai 15,93 persen Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tidak ada tahun a dan pemukiman adalah 4,81 persen Kementrian Pertanian Republik Indonesia, tidak ada tahun. Iklim di Jawa Barat sebagaimana berlaku di Indonesia yaitu tropis, dengan suhu rata-rata berkisar antara 17,4 – 30,7°C dan kelembaban udara antara 73 –84 persen. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2008, turun hujan selama 1-26 hari setiap bulannya dengan curah hujan antara 3,6 hingga 332,8 mm. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tidak ada tahun a Secara administratif, saat ini Provinsi Jawa Barat terdiri dari 17 kabupaten dan 9 kota; 520 kecamatan; 5.245 desa dan 626 kelurahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tidak ada tahun a. Lokasi penelitian adalah Desa Neglasari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Gambar 2 adalah peta yang menunjukkan peta administratif Provinsi Jawa Barat.

4.2.2. Konteks Demografis

Dokumen yang terkait

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Gender Roles of Farmer Families in Vegetable Agro Forestry System (A Case Study At Nanggung SubDistrict, Bogor District, West Java Province)

0 9 17

Utilization of information by the vegetable farmers (Case of Ciaruteun Ilir Village, Cibungbulang Subdistrict, Bogor Regency, West Java Province)

4 19 260

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

Management Model of Islamic Boarding School Forest (A case study in Darunnajah 2 Islamic Boarding School Cipining, Argapura Village, Cigudeg Sub District, Bogor Regency, West Java)

0 10 190

ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 13

INTRODUCTION ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 8

LITERATURE REVIEW ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 4 11

CONCLUSION AND RECOMMENDATION ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 9

Strategy of Local Government in Household Waste Management in Jatinangor District Sumedang Regency West Java Province

0 0 25