Pendekatan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

41

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini memanfaatkan penggunaan metode kualitatif. Dalam ilmu kependudukan, metode kuantitatif dengan survey telah banyak digunakan, hal ini dikarenakan oleh sifatnya yang banyak bergerak di aras makro. Namun demikian, akhir-akhir ini metode kualitatif telah pula banyak dimanfaatkan dalam disiplin ilmu ini. Randall dan Koppenhaver 2004 menyebutkan bahwa alasan utama diversifikasi metode ini adalah untuk meningkatkan pemahaman atas perilaku dan fenomena dalam kependudukan, alasan lain adalah untuk meningkatkan kualitas data survey, untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas ilegal atau sembunyi- sembunyi atau untuk mengumpulkan data dari sub-grup tertentu, misalnya orang tua yang sulit disurvey. Lebih lanjut, mereka menyebutkan bahwa pendekatan ini terutama telah banyak digunakan untuk studi-studi mengenai persepsi, kegelisahan, dan sikap mengenai suatu subyek, misal fertilitas, keluarga berencana, kesehatan reproduksi, penyakit yang menular secara seksual – Sexually Transmitted Diseases STD dan penurunan kekebalan tubuh akibat virus – Human Immuno defficiency Virus HIV. Penggunaan pendekatan kualitatif dalam isu-isu tersebut terutama dikarenakan pengambilan keputusan tentang kegiatan reproduktif memiliki implikasi kebijakan yang penting dan karena itu memerlukan pemahaman yang mendalam. Selain itu, isu-isu tersebut adalah isu sensitif yang terkait perilaku seksual, yang tidak akan mudah digali melalui survey Randall dan Koppenhaver, 2004. Kebutuhan untuk lebih memahami isu-isu sensitif ini dapat dijawab oleh penelitian kualitatif yang memiliki 6 asumsi: 1 Lebih memperhatikan proses dibandingkan hasil, 2 Memperhatikan arti-bagaimana orang memaknai kehidupan, pengalaman dan struktur dunianya, 3 Instrumen utama untuk pengumpulan data dan analisis adalah si peneliti itu sendiri, 4 Melibatkan penelitian lapang, di mana si peneliti secara langsung mengunjungi orang-orang yang diteliti, merasakan settingnya, lokasi dan kelembagaannya sehingga dapat 42 mengamati perilaku tineliti dalam setting alaminya, 5 Bersifat deskriptif di mana peneliti tertarik pada proses, pemaknaan, dan pemahaman yang diperoleh melalui kata dan gambar, 6 Prosesnya adalah induktif di mana peneliti membangun abstraksi, konsep, hipotesis, dan teori dari detail Merriam, 1988 dalam Creswell, 1994.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Gender Roles of Farmer Families in Vegetable Agro Forestry System (A Case Study At Nanggung SubDistrict, Bogor District, West Java Province)

0 9 17

Utilization of information by the vegetable farmers (Case of Ciaruteun Ilir Village, Cibungbulang Subdistrict, Bogor Regency, West Java Province)

4 19 260

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

Management Model of Islamic Boarding School Forest (A case study in Darunnajah 2 Islamic Boarding School Cipining, Argapura Village, Cigudeg Sub District, Bogor Regency, West Java)

0 10 190

ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 13

INTRODUCTION ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 8

LITERATURE REVIEW ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 4 11

CONCLUSION AND RECOMMENDATION ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 9

Strategy of Local Government in Household Waste Management in Jatinangor District Sumedang Regency West Java Province

0 0 25