Pendahuluan FERTILITAS DI DESA STUDI

71

V. FERTILITAS DI DESA STUDI

5.1 Pendahuluan

Dalam bab ini akan dibahas mengenai aspek-aspek fertilitas di desa studi, sub-bab yang dibahas adalah, konteks demografis desa studi, gambaran fertilitas di desa studi, partisipasi dalam program keluarga berencana, nilai fertilitas bagi perempuan dan lelaki, nilai anak dan desired fertility. Hal-hal tersebut diharapkan untuk mampu memberi gambaran mengenai situasi fertilitas di desa studi yang akan menjadi landasan untuk sampai ke bab terakhir, yakni pembahasan mengenai pengaruh relasi gender terhadap fertilitas di desa studi. 5.2 Konteks Demografis Sebelum menggambarkan mengenai situasi fertilitas di desa studi. Terlebih dahulu akan ditampilkan data mengenai konteks demografis di desa studi. Data yang ditampilkan pada Tabel 7 menggambarkan secara ringkas jumlah penduduk dan rumah tangga di desa studi. Tabel 7 Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Desa Neglasari, Tahun 2008 dan 2011 Tahun Jumlah Penduduk Perempuan Jumlah Penduduk Lelaki Jumlah Penduduk Total Jumlah Rumah Tangga Rata-rata Anggota Rumah Tangga 2008 1505 1566 3071 624 4,92 2011 1553 1675 3228 820 3,94 Sumber: Data Potensi Desa 2008 dan Buku Profil Desa Neglasari tahun 2011 Data pada Tabel 7 menunjukkan bahwa jumlah perempuan dan lelaki di desa studi relatif berimbang. Tabel 7 juga menunjukkan peningkatan jumlah penduduk dari tahun 2008 ke tahun 2011 sebanyak 157 jiwa yang juga diikuti dengan peningkatan jumlah rumah tangga sebanyak 196 rumah tangga dalam kurun waktu 3 tahun. Merujuk pada pengamatan dan wawancara di lapangan, peningkatan jumlah rumah tangga ini kemungkinan disebabkan oleh perkawinan, dan bukan karena migrasi ke dalam. Berdasarkan hasil wawancara, angka 820 yang tercantum dalam jumlah rumah tangga adalah jumlah kartu keluarga yang 72 diterbitkan oleh desa untuk penduduknya dan bukan rumah tangga sebagaimana didefinisikan oleh BPS. Merujuk pada BPS dalam Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes tidak ada tahun, definisi rumah tangga dibedakan menjadi dua, yakni rumah tangga biasa dan rumah tangga khusus. Rumah tangga biasa ordinary household adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisiksensus, dan biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur. Sementara rumah tangga khusus special household adalah orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga serta sekelompok orang yang mondok dengan makan indekos dan berjumlah 10 orang atau lebih BPS DKI Jakarta, tidak ada tahun. Sementara kartu keluarga adalah Kartu Identitas Keluarga yang memuat data tentang susunan, hubungan dan jumlah anggota keluarga. Kartu Keluarga wajib dimiliki oleh setiap keluarga. Kartu ini berisi data lengkap tentang identitas Kepala Keluarga dan anggota keluarganya. Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes, tidak ada tahun Lebih lanjut, pada Buku Profil Desa Neglasari 2011 tercantum pula data mengenai sebaran usia penduduk sebagaimana disampaikan pada Tabel 8. Dari 3228 penduduk tersebut, 1675 di antaranya adalah laki-laki dan 1553 adalah perempuan. Berdasarkan data tersebut, maka dapat diketahui rasio jenis kelamin desa studi pada tahun 2011 adalah 107,9 dan dapat diartikan bahwa pada tahun 2011, untuk setiap 100 penduduk perempuan di desa studi, terdapat 107,9 penduduk laki-laki. Rasio beban tanggungan tidak dapat dihitung karena kategorisasi usia yang tidak sesuai, batasan usia produktif pada rasio beban tanggungan adalah 15-64 tahun. Tabel 8 Sebaran Usia Penduduk Desa Neglasari, Tahun 2011 73 No Kategori Usia Jumlah 1 0-2 tahun 222 2 3-4 tahun 125 3 5-6 tahun 235 4 7-12 tahun 339 5 13-15 tahun 214 6 16-19 tahun 205 7 20-30 tahun 216 8 31-45 tahun 213 9 46-60 tahun 266 10 61-70 tahun 265 11 Di atas 71 tahun 236 Jumlah 3228 Sumber: Buku Profil Desa Neglasari 2011 Masih merujuk pada sumber yang sama, data estimasi mengenai pendidikan penduduk disampaikan pada Tabel 9. Tabel 9 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Neglasari, Tahun 2011 Tingkat Pendidikan Jumlah Tidak tamat SD 700 Tamat SD 1020 Tamat SMP 350 Tamat SMA 250 Sarjana 7 Sumber: Buku Profil Desa Neglasari 2011. Data tersebut menunjukkan bahwa saat ini lebih banyak anak-anak bersekolah SD dan SMP karena program pendidikan dasar 9 tahun gratis yang disediakan oleh pemerintah, kedua sekolah ini juga dapat ditemukan di desa sehingga orangtua tidak perlu menyediakan biaya transportasi ke sekolah bagi anak-anaknya. Hal lain yang dikonfirmasi adalah bahwa kecilnya angka penduduk yang menamatkan SMA adalah karena selain tidak gratis, tidak ada SMA di desa sehingga orang tua perlu menyediakan biaya transportasi bagi anak-anaknya. 74 Biaya transportasi yang harus disediakan oleh orangtua bagi anaknya yang bersekolah SMA sekitar Rp 150 ribu – Rp 200 ribu.

5.3 Gambaran Fertilitas di Desa Studi

Dokumen yang terkait

Cost Analysis of Madu Odeng in Bantar Jaya Village Bogor District, West Java

0 24 146

Gender Roles of Farmer Families in Vegetable Agro Forestry System (A Case Study At Nanggung SubDistrict, Bogor District, West Java Province)

0 9 17

Utilization of information by the vegetable farmers (Case of Ciaruteun Ilir Village, Cibungbulang Subdistrict, Bogor Regency, West Java Province)

4 19 260

The Response of Smallholder Private Forest Bussines Actors About The Origin Certificate of Wood (Case Studies in Jugalajaya Village, Jasinga District, Bogor Regency, West Java).

0 6 72

Management Model of Islamic Boarding School Forest (A case study in Darunnajah 2 Islamic Boarding School Cipining, Argapura Village, Cigudeg Sub District, Bogor Regency, West Java)

0 10 190

ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 13

INTRODUCTION ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 8

LITERATURE REVIEW ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 4 11

CONCLUSION AND RECOMMENDATION ANALYSIS OF IRRIGATION SUB-SYSTEM OF WEST WADASLINTANG PRIMARY CANAL IN PURING SUB-DISTRICT, KEBUMEN DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE.

0 2 9

Strategy of Local Government in Household Waste Management in Jatinangor District Sumedang Regency West Java Province

0 0 25