Perpaduan antara kelebihan penawaran di negara 1 dan kelebihan permintaan di negara 2 akan menentukan harga yang terjadi di pasar internasional,
yaitu sebesar P2 atau dengan kata lain, P2 merupakan harga relatif ekuilibrium setelah berlangsungnya kebijakan perdagangan di kedua negara dan merupakan
harga yang berlaku di kedua negara Salvatore, 1997.
Sumber : Salvatore, 1997
Gambar 2.1. Kurva Terjadinya Perdagangan Internasional
2.2.2. Teori Penawaran Ekspor
Ekspor adalah berbagai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dijual ke luar negeri. Menurut Salvatore 1997, menyatakan bahwa volume
ekspor suatu negara ditentukan oleh harga komoditi tersebut di pasar domestik, harga internasional dan secara tidak langsung juga dipengaruhi oleh perubahan
nilai tukar exchange rate, mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Lebih lanjut dikatakan bahwa antara harga dan jumlah komoditi yang
ditawarkan memiliki hubungan yang positif, yaitu jika harga naik maka jumlah yang akan ditawarkan meningkat pula, begitupun sebaliknya. Lebih jelasnya
Sx Px
P
2
Ekspor Px
Px Sx
P
1
A A
A P
1
Impor
Negara I Perdagangan
Internasional Negara II
P
3 B
‖
X
21
X
int
X
12
B
E
Dx
Sx
A
E’
Dx A
’ Dx
A ‖
O O
O Sx
E‖ B
’
hubungan antara harga dengan jumlah yang ditawarkan dapat dilihat pada gambar 2.2.
Sumber : Lipsey, 1995
Gambar 2.2. Hubungan Antara Harga dengan jumlah Penawaran Ekspor Penawaran suatu komoditas baik berupa barang maupun jasa adalah
jumlah yang ditawarkan oleh produsen pada konsumen dalam suatu pasar dalam tingkat harga dan waktu tertentu. Penawaran mempengaruhi harga secara negatif
jika penawaran meningkat maka harga akan cenderung turun karena jumlah komoditis yang ada lebih besar dari yang diinginkan oleh konsumen Nicholson,
1999. Penawaran ekspor merupakan selisih antara produksi domestik dikurangi
dengan konsumsi atau permintaan domestik negara yang bersangkutan ditambah dengan persedian atau stok tahun sebelumnya. Secara matematis sederhana dapat
dituliskan sebagai berikut : Xt = Qt
– Ct + S
t-1
dimana : P
Qt S
Xt = Jumlah ekspor komoditi pada tahun t
Qt = Jumlah produksi domestik pada tahun t
Ct = Jumlah konsumsi domestik pada tahun t
S
t-1
= Stok tahun sebelumnya Jika jumlah persediaan tahun sebelumnya diasumsikan nol 0, karena
produksi pada tiap tahun semuanya diekspor, dan mengingat permintaan ekspor yang tinggi maka dengan demikian fungsi ekspor dapat dituliskan sebagai berikut:
Xt = Qt – Ct
Faktor- faktor yang memepengaruhi penawaran komoditas adalah harga komoditas tersebut, harga komoditas substitusi, harga faktor produksi, tingkat
teknologi, pajak, subsidi, dan nilai tukar Lipsey, 1995. 1. Harga Komoditas yang Bersangkutan
Suatu teori dasar ekonomi menyatakan bahwa harga sejumlah komoditas mempunyai hubungan yang positif dengan jumlah yang ditawarkan yaitu
semakin tinggi harganya semakin besar jumlah yang ditawarkan, cateris paribus
. Hal ini karena peningkatan harga komoditas menyebabkan peningkatan keuntungan yang akan memacu peningkatan produksi maupun
penjualan hasil produksinya. Dengan demikian perubahan harga suatu komoditas akan menyebabkan pergerakan sepanjang kurva penawaran.
2. Harga Komoditas Substitusi Perubahan harga komoditas substitusi akan mempengaruhi jumlah penawaran
pada komoditas yang bersangkutan. Peningkatan harga komoditas substitusi
akan menyebabkan berkurangnya jumlah penawaran komoditas yang bersangkutan.
3. Harga Faktor Produksi Harga suatu faktor produksi merupakan harga yang harus dikeluarka
perusahaan. Dengan meningkatnya harga faktor produksi maka keuntungan yang diterima perusahaan akan berkurang. Hal ini akan berakibat perusahaan
produksinya. 4. Tingkat Teknologi
Teknologi berkorelasi positif dengan jumlah yang ditawarkan. Jika perusahaan menggunakan teknologi baru, fungsi produksi akan bergeser ke bawah yang
berarti biaya produksi berkurang. Keuntungan yang akan diperoleh menjadi lebih besar.
5. Pajak dan Subsidi Pajak mempengaruhi penawaran secara negatif, jika pajak meningkat maka
akan diikuti oleh penawaran pajak. Pajak biasanya dikeluarkan dari kebijakan ekonomi pemerintah dalam suatu negara. Subsidi berupa insentif dan bantuan
pemerintah yang dikeluarkan untuk melindungi produsen atau konsumen. Kebijakan subsidi dapat mempengaruhi penawaran suatu komoditas.
6. Nilai Tukar Nilai tukar berkorelasi positif terhadap penawaran ekspor suatu komoditi. Hal
ini terjadi karena pada saat nilai tukar mengalami depresiasi, secara teori harga produk dalam negeri relatif lebih murah dibandingkan dengan produk negara
lain. Interpretasi lainnya adalah harga jual ekspor dari komoditi tersebut
akan jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan negara eksportir lainnya, sehingga negara-negara importir mau meningkatkan permintaanya. Semakin
tinggi nilai tukar akan menyebabkan harga ekspor meningkat, karena ada dorongan dari rupiah tadi, sehingga mendorong peningkatan volume dari
ekspor komoditi itu sendiri.
2.2.3 Konsep Daya Saing a.