Pada awalnya produsen televisi yang menguasai industri televisi hanya produsen asal Jepang yaitu Toshiba, Sharp, Sony, Sanyo dan Hitachi. Kemudian
belakangan produsen asal Korea Selatan seperti Samsung dan LG mampu menyaingi produk Jepang. Menurut Depperin 2009 di Indonesia hingga saat ini
setidaknya terdapat 14 perusahaan yang menjadi produsen televisi. Sebagian besar merupakan Multinational Company yang masuk ke Indonesia.
Tabel 4.1. Daftar Perusahaan Produsen Televisi di Indonesia dan Jumlah Rata- rata Produksi Tiap Tahun
No. Nama Perusahaan
Kapasitas Produksi Rata-rata Tahun Unit
1 PT. Hartono Istana Teknologi
2.000.000 2
PT. Sanyo Electronic Indonesia 1.500.000
3 PT. Toshiba Consumer Product Indonesia
1.500.000 4
PT. Samsung Electronic Indonesia 1.340.000
5 PT. LG Electronics Indonesia
1.150.000 6
PT. Asahi Electronic Indonesia 1.000.000
7 PT. Sharp Electronics Indonesia
1.000.000 8
PT. Changhong Elektrindo Utama 800.000
9 PT. Panggung Electric Corporation
360.000 10
PT. Panasonic Manufacturing Indonesia 300.000
11 PT. Kreasi Cahaya Mandiri
90.000 12
PT. Hitachi Consumer Product Indonesia 60.000
13 PT. Akira Electronic Indonesia
12.000 14
PT. Wajar Logam Jaya 10.000
Sumber : Departemen Perindustrian, 2008
a. PT Sharp Electronics Indonesia SEID
Bisnis Sharp di Indonesia diawali pada tahun 1970, ketika itu PT Yasonta memasarkan produk TV Sharp pertama kali di Indonesia yang kemudian ditunjuk
Sharp Corporation di Osaka Jepang menjadi perwakilan dan perakit tunggal TV
Sharp hitam putih di Indonesia pada tahun 1971 yang kemudian memproduksi TV berwarna pertama pada tahun 1975. Pada tahun 2005 PT Sharp Yasonta Indonesia
yang merupakan perusahaan patungan PT Yasonta dan Sharp Corporation berganti nama menjadi PT Sharp Electronics Indonesia SEID yang 93 persen
sahamnya dikuasai Sharp Corporation dan sisanya 7 persen mitra lokal dari Indonesia.
Pada tahun 2007 lalu Sharp telah mencapai produksi TV tabung ke-10 juta unit dalam kurun waktu 37 tahun dan berencana akan terus memproduksi TV
tabung sampai 10 tahun mendatang. SEID masih akan mempertahankan produksi TV CRT di Indonesia karena permintaannya masih cukup kuat di Indonesia,
mengingat pendapatan per kapita masyarakat Indonesia belum terlalu besar. Penjualan TV memberi kontribusi sekitar 40 persen bagi penjualan. Pada tahun
2008 SEID menargetkan penjualan sebesar Rp 3,8 triliun yang sekitar 40 persen atau Rp.1,52 triliun berasal dari penjualan TV yang mengandalkan pasar dalam
negeri. Pada tahun 2008, SEID menargetkan mampu menguasai 30 persen pasar TV di Indonesia, sedangkan pada 2007 lalu sekitar 22 persen. Sampai akhir tahun
2008 ini SEID akan memproduksi 1,5 juta unit TV CRT. Kapasitas produksi TV CRT.SEID mencapai sekitar 1,7 juta unit per tahun.
Sementara itu, pada tahun 2009 SEID menargetkan penguasaan pasar lebih tinggi yaitu 32 persen. Saat ini SEID memproduksi TV konvensional CRT
berlayar cembung, flat CRT layar datar, dan slim flat CRT layar datar yang ramping pada bagian belakang. Produksi TV konvensional sendiri masih
dipertahankan, karena pasarnya masih ada, sehingga sekitar 30 persen produksi SEID merupakan TV konvensional.
b. PT. Toshiba Consumer Products Indonesia