D = Dummy, krisis ekonomi, variabel dummy yang menunjukkan dua kondisi berbeda dimana D=0 sebelum terjadinya krisis ekonomi yaitu sebelum
tahun 1998 atau D=1 setelah terjadinya krisis ekonomi yaitu setelah tahun 1998.
3.4.3. Penjelasan Penggunaan Variabel dalam Model
Model diatas digunakan unyuk menganalisis faktor-faktor yang mempengarahi penawaran ekspor televisi indonesia di pasar internasional. LN
adalah Logaritma Natural, data pada penelitian ini ditransformasikan dengan cara dilogaritma naturalkan. Hal ini bertujuan ini agar dapat menghasilkan model
terbaik. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam model penawaran ekspor televisi dan alasan pemilihannya dalam model adalah sebagai berikut :
1. Volume Ekspor Televisi VEX Volume ekspor merupakan variabel terikat atau tidak bebas. Volume
ekspor adalah jumlah televisi yang akan diekspor ke negara pengimpor dan dinyatakan dalam satuan kg.
2. Harga Domestik Televisi PD Harga domestik televisi merupakan variabel bebas. Data yang digunakan
untuk variabel ini adalah data sekunder. Harga domestik merupakan harga yang diterima oleh masyarakat dimana harga ini menetukan tingkat daya beli
masyarakat dalam negeri dan permintaan produk televisi dan dinyatakan dalam USkg. Variabel ini dimasukkan ke dalam model, karena diduga variabel ini
memiliki pengaruh terhadap volume penawaran ekspor televisi. Harga domestik televisi yang semakin meningkat di pasar dalam negeri diduga dapat
meningkatkan ekspetasi produsen televisi dalam negeri untuk menurunkan penawaran ekspornya dan meningkatkan penawaran di dalam negeri, karena
keuntungan yang akan diperoleh di dalam negeri akan jauh lebih besar. Sehingga diduga peningkatan harga domestik akan menyebabkan penurunan volume ekspor
televisi Indonesia 3. Harga Ekspor Televisi PEX
Harga ekspor televisi adalah variabel bebas. Harga Ekspor diperoleh dari hasil pembagian antara nilai ekspor televisi secara keseluruhan pada periode ke-t
dengan volume ekspor televisi pada periode yang sama. Variabel ini menggambarkan harga produk televisi Indonesia yang benar-benar diterima oleh
konsumen pada harga tingkat dunia dan dinyatakan dalam USkg. Variabel ini dimasukkan ke dalam model karena diduga variabel ini memiliki pengaruh
terhadap penawaran ekspor televisi. Harga ekspor televisi yang semakin meningkat di pasar internasional diduga Peningkatan harga ekspor televisi diduga
dapat meningkatkan ekspetasi produsen televisi dalam negeri untuk meningkatkan penawaran ekspornya, karena keuntungan yang diperoleh akan jauh lebih besar.
Sehingga diduga peningkatan harga ekspornya akan meningkatkan volume penawaran ekspor televisi Indonesia.
4. Produksi Domestik Televisi PROD Produksi domestik televisi adalah variabel bebas. Produksi domestik
televisi merupakan total produksi televisi yang dihasilkan produsen dalam pada tiap tahunnya dan dinyatakan dalam satuan kg. Variabel ini dimasukkan ke dalam
model karena diduga variabel ini memiliki pengaruh terhadap penawaran ekspor
televisi. Dengan adanya peningkatan produksi televisi dalam negeri, maka peluang produsen untuk meningkatkan penawaran ekspornya akan jauh lebih
besar. Karena selain dapat memenuhi permintaan dalam negeri, peningkatan produksi juga memberikan peluang kepada produsen untuk meningkatkan
penawaran ekspornya. Sehingga diduga peningkatan produksi televisi akan meningkatkan volume penawaran ekspornya.
5. Konsumsi Domestik Televisi DOM Konsumsi domestik televisi adalah variabel bebas. Konsumsi domestik
merupakan total konsumsi televisi yang dikonsumsi atau jumlah diminta oleh konsumen dalam negeri, pada tiap tahunnya dan dinyatakan dalam satuan kg.
Variabel ini dimasukkan ke dalam model karena diduga variabel ini memiliki pengaruh terhadap penawaran ekspor televisi. Dengan adanya peningkatan
konsumsi televisi domestik, maka akan menurunkan volume penawaran ekspornya. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan dalam negeri yang harus
terlebih dahulu dipenuhi sebelum produk televisi tersebut diekspor sehingga diduga volume penawaran ekspornya akan menurun.
6. Nilai tukar NT Nilai Tukar adalah variabel bebas. Nilai tukar yang digunakan adalah laju
nilai tukar valuta asing yang umum digunakan dalam pembayaran transaksi internasional terhadap mata uang rupiah, yaitu nilai tukar riil antara rupiah dengan
dollar Amerika Serikat kurs tengah rupiah terhadap dollar Amerika. Variabel ini dimasukkan ke dalam model karena diduga variabel ini memiliki pengaruh
terhadap penawaran ekspor televisi. Nilai tukar yang mengalami depresiasi
melemah diduga akan meningkatkan penawaran volume ekspor televisi karena harga produk dalam negeri relatif lebih murah dibandingkan dengan produk
negara lain. Sehingga harga jual ekspor dari televisi akan jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan negara eksportir lainnya, sehingga negara-negara
importir mau meningkatkan permintaanya. 7. Lag Volume Ekspor Televisi LEX
Lag volume ekspor adalah variabel bebas. Lag volume ekspor adalah nilai volume ekspor sebelumnya yang dinyatakan dalam satuan kg. Lag volume ekspor
diduga akan memberikan pengaruh terhadap volume penawaran ekspor. Karena dengan adanya lag ekspor dapat dilihat pengaruh adanya ekspetasi ekspor dari
negara importir pada masa yang akan datang dari informasi jumlah ekspor yang dilakukan pada waktu yang lalu.
8. Dummy D
Dummy adalah variabel bebas. Variabel ini dimasukkan ke dalam model
karena diduga memberikan pengaruh terhadap volume penawaran ekspor televisi. Dummy
yang digunakan di dalam model adalah dummy krisis ekonomi. Nilai 0 untuk waktu sebelum terjadi krisis ekonomi 1996-1997 dan nilai 1 untuk waktu
setelah terjadinya krisis 1998-2007. Dummy krisis ekonomi dimasukkan ke dalam model karena diduga sebelum dan setelah adanya krisis ekonomi akan
terjadi perubahan yang terhadap ekspor televisi Indonesia sehingga dapat dilihat ada atau tidaknya perbedaan dari volume ekspornya.
3.5. Uji Kesesuaian Model