Pengertian Elektronika Pengertian Televisi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Pengertian Industri Industri adalah sekumpulan perusahaan yang serupa atau sekelompok dengan produk yang berkaitan erat Lipsey, 1995. Sedangkan menurut Dumairy 1996, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan himpunan dari beberapa perusahaan sejenis. Kedua, industri dapat diartikan sebagai sebuah sektor ekonomi kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau bahan satengah jadi dengan pengolahan yang bersifat elektrikal atau bahkan manual.

2.1.2. Pengertian Elektronika

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu teknik elektronika dan instrumentasi. Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini biasanya disebut sebagai peralatan elektronik electronic devices. Contoh peralatan elektronik ini : tabung sinar katoda cathode ray tube,televisi, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer pribadi desktop, komputer, laptop, PDA komputer saku, robot, smart card, dan lain-lain.

2.1.3. Pengertian Televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision : yang mempunyai arti masing-masing jauh tele dan tampak vision. Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda karena mampu mengubah peradaban dunia. Fungsi televisi adalah memberi informasi yang mendidik, menghibur, dan membujuk. Karakteristik televisi yang utama adalah audio visual yaitu dapat dilihat dan sekaligus dapat didengar. Jadi dari segi pengaruh atau efek kepada masyarakat jelas sedikit lebih kuat dibandingkan efek yang ditimbulkan oleh media massa cetak. Jadi, televisi adalah sistem komunikasi penyiaran dan penerima gambar hidup dan suara dari jauh. Istilah tersebut sudah menyangkut semua aspek program acara televisi dan pemancarannya. 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis 2.2.2. Teori Perdagangan Internasional Menurut Lindert dan Kindleberger 1995 perdagangan internasional dianggap sebagai suatu akibat dari adanya interaksi antara permintaan dan penawaran yang tanpak dalam bentuknya yang sudah dikenal serta merupakan suatu interaksi dari kemungkinan produksi dan preferensi konsumen. Terdapat dua hal penting untuk terjadinya perdagangan internasional yaitu spesialisasi produksi dan informasi akan kebutuhan barang yang diperdagangkan. Hal pertama adalah spesialisasi terjadi karena keadaan yang alamiah yakni tumbuhnya atau tersedianya bahan alamiah yang ketersediannya berbeda-beda di berbagai negara. Hal kedua adalah ketersedian informasi yang berkaitan erat dengan tingkat kemajuan daya pikir manusia. Informasi diperlukan untuk mengetahui apa yang diperlukan orang lain. Terdapat dua teori perdagangan yang dikemukakan oleh dua tokoh ekonomi, yakni keunggulan absolut dan dari Adam Smith dan perdagangan bedasarkan keunggulan komparatif David Ricardo. Menurut Adam Smith perdagangan antara dua negara didasarkan pada keunggulan absolut. Jika sebuah negara lebih efisien memiliki keunggulan absolut terhadap negara lain dalam memproduksi sebuah komoditi namun kurang efisien dibandingkan memiliki kerugian absolut terhadap negara lain dalam memproduksi komoditi lainnya, maka kedua negara tersebut dapat memperoleh keuntungan dengan cara masing- masing melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditi yang memiliki keunggulan absolut dan menukarkannya dengan komoditi lain yang memiliki kerugian absolut. Dalam kegiatan ekspor suatu komoditi, Salvatore 1997 menyatakan bahwa secara teoritis volume ekspor suatu komoditi tertentu dari suatu komoditi tertentu dari suatu negara ke negara lain merupakan selisih antara penawarn domestik dan permintaan domestik yang disebut sebagai kelebihan penawaran excess supply. Kelebihan penawaran dari negara tersebut di lain pihak merupakan kelebihan permintaan excess demand. Selain dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran domestik, ekspor juga dipengaruhi oleh faktor-faktor pasar dunia seperti harga komoditas itu sendiri dan komoditas subtitusinya di pasar internasional serta hal-hal yang dapat mempengaruhi harga baik langsung maupun tidak langsung. Secara teoritis dampak-dampak yang ditimbulkan dengan adanya pemberlakuan kebijakan perdagangan dapat dilihat pada Gambar 2.1. Pada gambar tersebut misal negara 1 akan mengekspor suatu komoditi ke negara lain yaitu negara 2, apabila harga domestik di negara 1 sebelum terjadinya perdagangan lebih rendah bila dibandingkan dengan harga domestik di negara 2 struktur harga relatif lebih rendah di negara 1 tersebut disebabkan oleh kelebihan penawaran excess supply yaitu produksi domestik melebihi konsumsi domestik sebesar segitiga ABE dan dalam hal ini faktor produksi di negara 1 relatif berlimpah. Dengan demikian negara 1 mempunyai kesempatan menjual kelebihan produksinya ke negara lain. Di lain pihak, negara 2 mengalami kekurangan penawaran suatu komoditi karena konsumsi domestiknya melebihi produksi domestik excess demand , sebesar segitiga A’B’E’ sehingga harga menjadi lebih tinggi. Dalam kesempatan ini negara 2 berkeinginan untuk membeli komoditi negara lain yang harganya relatif lebih murah. Apabila kemudian terjadi komunikasi antara negara 1 dan 2 maka akan terjadi perdagangan antara kedua negara tersebut. Dalam hal ini negara 1 akan mengekspor komoditi X ke negara 2 dan penawaran di pasar internasional akan terjadi jika harga internasional lebih besar dari P1, sedangkan permintaan di pasar internasional sama dengan P2 maka di negara 2 terjadi kelebihan permintaan sebesar A’B’E’, sedangkan jika harga internasional sebesar P2 maka di negara 1 akan terjadi kelebihan suplai sebesar ABE. Perpaduan antara kelebihan penawaran di negara 1 dan kelebihan permintaan di negara 2 akan menentukan harga yang terjadi di pasar internasional, yaitu sebesar P2 atau dengan kata lain, P2 merupakan harga relatif ekuilibrium setelah berlangsungnya kebijakan perdagangan di kedua negara dan merupakan harga yang berlaku di kedua negara Salvatore, 1997. Sumber : Salvatore, 1997 Gambar 2.1. Kurva Terjadinya Perdagangan Internasional

2.2.2. Teori Penawaran Ekspor