Pemetaan Risiko Analisis Risiko Produksi Bayam dan Kangkung Hidroponik pada Parung Farm Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat

lxxviii menurunkan peluang terjadinya risiko. Hidroponik dengan disertai greenhouse yang digunakan perusahaan terbukti dapat menghasilkan nilai varians yang cukup kecil yaitu berkisar antara 0.008805 hingga 0.03007 untuk produktivitas tanaman. Kecilnya nilai ini disebabkan perusahaan menggunakan teknologi yang dikuasai oleh para pekerja, pengawasan controlling secara berkala, evaluasi kinerja perusahaan secara berkala tiap bulannya dan inovasi serta pengembangan ide baru yang bersumber dari pegawai perusahaan dan mahasiswa yang melakukan penelitian. Sumber risiko terbesar yang dialami perusahaan adalah cuaca. Manajemen risiko yang dilakukan adalah mengadakan controlling pada lahan produksi dan menambah jumlah semaian bibit untuk antisipasi pada bulan- bulan hujan. Manajemen perusahaan tidak membuat manajemen risiko yang lebih jauh seperti peningkatan kualitas bangunan greenhouse, walaupun greeenhouse yang lebih baik dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan risiko lebih jauh, karena perusahaan beranggapan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan greenhouse tidak sebanding dengan keuntungan yang akan didapat perusahaan. Selain itu penambahan biaya produksi akan berakibat pada peningkatan harga jual produk. Peningkatan biaya dapat mengakibatkan menurunnya daya saing perusahaan dan perusahaan kehilangan pasar. Karena itu perusahaan menganggap cukup dengan manajemen risiko yang dilakukan saat ini.

6.4 Pemetaan Risiko

Ada dua hal yang perlu dilakukan sebelum manajemen risiko dapat diterapkan di perusahaan yaitu identifikasi dan pengukuran risiko. Pengidentifikasian risiko bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber risiko yang berpeluang menjadi penyebab kerugian perusahaan. Apabila perusahaan telah mengetahui sumber-sumber risiko akan memudahkan dalam menangani risiko lebih lanjut. Pengukuran risiko bertujuan untuk mengetahui besarnya dampak risiko yang ditimbulkan dan peluang terjadinya sumber risiko tersebut. Setelah pengukuran dilakukan perusahaan dapat menentukan bentuk penangan risiko untuk tiap sumber risiko. lxxix 1. Bayam Hasil pengukuran dampak dan probabilitas risiko pada hasil produksi bayam hidroponik pada Parung Farm akan menunjukkan status risiko pada perusahaan tersebut. Hasil penentuan status risiko diperoleh dari hasil perhitungan antara dampak dan probabilitas risiko. Hasil perhitungan status risiko bayam hdroponik pada Parung Farm dapat dilihat pada Tabel 17. Status risiko terbesar dimiliki oleh cuaca yang memiliki probibilitas besar dan dampak risiko yang kecil. Hasil perhitungan didapat dari hasil wawancara dengan manajmen perusahaan selama periode produksi berlangsung Tabel 17 . Status Risiko Komoditas Bayam Hidroponik Parung Farm Komoditi Probabilitas Dampak Rp Status Risiko Cuaca 50 1.200.000 600.000 Hama dan Penyakit 20 950.000 190.000 Input 5 562.500 281.250 SDM 10 350.000 35.000 Kerusakan Peralatan dan Kerangka Bangunan 15 650.000 97.500 Penempatan atau posisi ditentukan berdasarkan perkiraan dari hasil perhitungan yang dilakukan antara dampak dan probibilitas. Terdapat dua sumbu pada peta risiko yaitu sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Sumbu horizontal menggambarkan besar kecilnya probibilitas sedangkan sumbu vertical menggambarkan besarnya dampak yang dihasilkan. Nilai probabilitas dibatasi sebesar 20 persen sedangkan nilai dampak dibatasi oleh nilai juta rupiah. Penentuan posisi pada sumbu peta didapat berdasarkan hasil wawancara dengan manajemen Parung Farm. Selama masih berada di bawah batas Rp. 600.000 perhari maka dampak dianggap kecil. Pembatasan nilai ditentukan perusahaan dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan Parung Farm. Parung Farm menganggap jika kemungkinan terjadinya risiko melewati nilai 20nilai 20 persen maka komodit dan sumber tersebut digolongkan ke dalam kuadaran ke dalam kuadran dengan probabilitas besar, sedangkan jika kemungkinan terjadinya risiko di bawah angka 20 persen maka risiko digolongkan kecil. Hal yang sama terjadi pada batasan dampak risiko. Apabila dampak yang lxxx dihasilkan melewati nilai yang ditetapkan perusahaan yaitu Rp. 600.000 maka dampak ini dianggap perusahaan perusahaan dalam golongan besar sedangkan jika dampak yang dihasilkan masih berada di bawah angka maka digolongkan dalam kuadran dalam dampak kecil. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa cuaca berada pada kuadran 3 sedangkan sumber risiko lainnya seperti hama dan penyakit berada pada kuadran 4. Kudran 3 merupakan risiko dengan dampak yang kecil namun memiliki probabilitas besar sedangkan pada kuadran 4 merupakan risiko yang memiliki dampak dan probabilitas yang kecil. Pada kuadran 1 dan 2 tidak terisi. Komoditi yang berada pada kudran 1 merupakan komoditi yang memiliki probabilitas terjadinya risiko besar dan dampak yang dihasilkan juga besar. Hal ini menunjukkan bahwa risiko yang memiliki dampak dan probabilitas besar dapat diatasi oleh Parung Farm. Strategi yang dilakukan perusahaan adalah penanaman harian dan menjaga sterilitas peralatan yang digunakan untuk menjaga kadar minimum penyebaran hama dan penyakit pada tanaman serta kerugian pada musim penghujan akibat bobot akhir yang tidak maksimal. Hasil pemetaan risiko- risiko ini akan membantu dalam proses penanganan risiko yang tepat untuk mengendalikan risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. Gambar 7 . Hasil Pemetaan Sumber Risiko Bayam Hidroponik Parung Farm Kuadran 2 Kuadran 1 Kuadran 3 Cuaca Kuadran 4 - Hama dan Penyakit - Input - SDM - Kerusakan Peralatan dan Kerangka Bangunan  Dampak Rp Besar Rp.600.000 Kecil Probabilitas Kecil 20 Besar lxxxi 2. Kangkung Hasil pengukuran dampak dan probabilitas risiko pada hasil produksi kangkung hidroponik pada Parung Farm akan menunjukkan status risiko pada perusahaan tersebut. Hasil penentuan status risiko diperoleh dari hasil perhitungan antara dampak dan probabilitas risiko. Hasil perhitungan status risiko kangkung hdroponik pada Parung Farm dapat dilihat pada Tabel 18. Status risiko terbesar dimiliki oleh ham dan penyakit yang memiliki probibilitas besar dan dampak risiko yang kecil. Tabel 18 . Status Risiko Komoditas Kangkung Hidroponik Parung Farm Komoditi Probabilitas Dampak Rp Status Risiko Rp Cuaca 20 200.000 40.000 Hama dan Penyakit 50 350.000 460.000 Input 5 175.000 125.000 SDM 15 300.000 280.000 Kerusakan Peralatan dan Kerangka Bangunan 10 225.000 525.000 Penempatan atau posisi ditentukan berdasarkan perkiraan dari hasil perhitungan yang dilakukan antara dampak dan probibilitas. Terdapat dua sumbu pada peta risiko yaitu sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Sumbu horizontal menggambarkan besar kecilnya probibilitas sedangkan sumbu vertical menggambarkan besarnya dampak yang dihasilkan. Nilai probabilitas dibatasi sebesar 20 sedangkan nilai dampak dibatasi oleh nilai juta rupiah. Penentuan posisi pada sumbu peta didapat berdasarkan hasil wawancara dengan manajemen Parung Farm. Selama masih berada di bawah batas Rp. 600.000 perhari maka dampak dianggap kecil. Pembatasan nilai ditentukan perusahaan dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan Parung Farm. Parung Farm menganggap jika kemungkinan terjadinya risiko melewati nilai 20 persen maka komoditi dan sumber tersebut digolongkan ke dalam kuadran dengan probabilitas besar, sedangkan jika kemungkinan terjadinya risiko di bawah angka 20 persen maka risiko digolongkan kecil. Hal yang sama terjadi pada batasan dampak risiko. Apabila dampak yang dihasilkan melewati nilai maka dampak ini dianggap perusahaan perusahaan dalam golongan besar sedangkan jika dampak yang dihasilkan masih berada di bawah angka maka lxxxii digolongkan dalam kuadran dalam dampak kecil. . Hasil pemetaan risiko-risiko ini akan membantu dalam proses penanganan risiko yang tepat untuk mengendalikan risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa hama dan penyakit berada pada kuadran 3 sedangkan sumber risiko lainnya seperti cuaca berada pada kuadran 4. Walaupun tanaman bayam sudah menggunakan fasilitas greenhouse dalam proses produksi namun tanaman ini masih mengalami damapak yang cukup besar dari cuaca. Hal ini dikarenakan greenhouse yang digunakan masih greenhouse sederhana. Pada saat curah hujan tinggi, curahan air hujan akan masuk daris ela atap ke dalam bangunan greenhouse. Kudran 3 merupakan risiko dengan dampak yang kecil namun memiliki probabilitas besar sedangkan pada kuadran 4 merupakan risiko yang memiliki dampak dan probabilitas yang kecil. Pada kuadran 1 dan 2 tidak terisi. Sumber risiko yang berada pada kudran 1 merupakan komoditi yang memiliki probabilitas terjadinya risiko besar dan dampak yang dihasilkan juga besar. Hal ini menunjukkan bahwa risiko yang memiliki dampak dan probabilitas besar dapat diatasi oleh Parung Farm. Contoh tindakan yang dilakukan perusahaan adalah pemeriksaan kebun secara berkala setiap harinya dan pemilihan penanggung jawab khusus untuk tiap greenhouse dan produksi kangkung. Dengan adanya controlling diharapkan penyebaran hama penyakit dapat dihindarkan. lxxxiii Gambar 8 . Hasil Pemetaan Sumber Risiko Kangkung Hidroponik Parung Farm

6.6 Penanganan Risiko Produksi