Teori Produksi Kajian Penelitian Terdahulu

xxxiii 4. Subsistem Agribisnis Jasa Layanan Pendukung Dalam subsistem ini mencakup kelembagaan yang mendukung kelancaran atau kelangsungan subsistem-subsistem agribisnis. Dukungan yang diberikan dapat berupa tambahan modal, informasi pasar, transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. Contoh dari kelembagaan adalah Bank, Koperasi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan.

3.1.2 Teori Produksi

Dalam teori produksi terdapat konsep fungsi produksi yang menunjukkan pernyataan deskriptif yang mengkaitkan hubungan fisik antara input masukan dengan output keluaran, yang memperlihatkan keluaran maksimum yang dapat diproduksi dengan jumlah masukan tertentu Soper, 1999; Pappas dan Hirschey 1990. Fungsi produksi dapat digambarkan secara matematis sebagai berikut : Q = f X,Y Keterangan : Q = output X,Y = input Output Q menunjukkan produk total yang dhasilkan dari penggunaan sejumlah sumberdaya tertentu dalam sebuah sistem produksi. Adapun perubahan dalam output yang diasosiasikan dengan perubahan satu unit dalam satu faktor input dengan mempertahankan masukan-masukan lainnya tetap konstan dikenal dengan produk Marginal. Hal ini berarti saat terjadi perubahan dalam faktor input akan menggeser fungsi output. Faktor X dan Y dalam industri pertanian misalnya harga dan jumlah bibit, peralatan dan luasan lahan. Mankiw 2008 mengemukakan bahwa teknologi produksi yang ada menentukan jumlah output yang dihasilkan dari sejumlah modal dan tenaga kerja dan output adalah fungsi dari sejumlah modal dan tenaga kerja. Q = F K,L Keterangan : K = Modal L = Jumlah tenaga kerja yang dikeluarkan xxxiv Sumber: Taylor 2006 Kurva diatas menggambarkan perubahan output yang terjadi saat perusahaan merubah teknologi yang digunakan. X merupakan fungsi input sebelum dan sesudah terjadi perubahan teknologi pada perusahaan dan Q merupakan besar output yang dihasilkan dengan menggunakan input X sebelum terjadi perubahan teknologi. Saat terjadi perubahan teknologi maka perusahaan menggeser fungsi input dan menghasilkan output sebesar Q 2 dengan penggunaan input yang sama. Hal ini berarti dengan adanya perubahan teknologi terjadi penambahan output dengan menggunakan input yang sama dan pada akhirnya berdampak pada besarnya keuntungan yang diterima perusahaan.

3.1.3 Konsep Risiko