Lokasi dan Kondisi Perusahaan

li orang. Sebagian besar pembeli mendatangi langsung perusahaan untuk melakukan penilaian produk dan pembelian. Selain itu perusahaan juga memiliki unit usaha jamur tiram putih, kolam ikan dan bebek pedaging. Semua usaha ini masih berada di bawah Parung Farm dan dikendalikan oleh manager perusahaan. Untuk usaha jamur tiram putih peusahaan tidak melakukan penjualan langsung. Hal ini karena perusahaan telah melakukan kerjasama dengan para penjual di pasar Parung setempat. Para penjual langsung menampung hasil produksi jamur tiram putih perusahaan. Hal ini berbeda dengan sistem pemasaran untuk sayuran segar. Selain menjual pada produsen tetap seperti swalayan, perusahaan juga menjual langsung pada konsumen lain yang mendatangi perusahaan. Perusahaan tidak menetapkan jumlah pembelian minimum untuk jenis konsumen ini. Hingga saat ini kebun Parung Farm yang terletak di daerah Parung hanya mengusahakan dua komoditi sayuran segar. Perusahaan tidak memiliki rencana untuk melakukan penambahan komoditi sayuran walaupun masih tersedia lahan kosong. Pihak manajemen beranggapan usaha yang dilakukan saat ini telah cukup menguntungkan dan tidak perlu dilakukan penambahan komoditi. Untuk melakukan penambahan komoditi perusahan memerlukan biaya untuk riset dan uji coba, penambahan pekerja dan pemasaran sayuran. Keterbatasan ini juga didukung dengan cuaca di Parung yang tidak cocok untuk kebanyakan jenis sayuran komersil. Pengembangan yang dilakukan perusahaan dilakukan dengan menanam sayuran organik dan penambahan pemasaran produk. Komoditi yang diusahakan adalah kangkung dan telah memiliki konsumen tersendiri. Unit pengusahan dan pekerja untuk sayuran ini disatukan unit hidroponik. Perusahaan berencana melakukan pengembangan pemasaran dengan ekspor ke Singapura. Untuk mewujudkannya Parung Farm ikut dalam berbagai pameran untuk memperkenalkan produknya ke produsen luar.

5.2 Lokasi dan Kondisi Perusahaan

lii Parung Farm berlokasi di Jalan Raya Parung-Bogor Nomor 546, Desa Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Terletak pada 6 26’ LS dan 106 44’ BT pada ketinggian 100 m di atas permukaan laut dengan topografi permukaan yang relatif datar. Oleh karena itu, Parung Farm berada pada daerah panas dengan suhu udara rata-rata 29 -32 C. Faktor cuaca merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman yang optimal. Kondisi cuaca di daerah Parung yang panas membuat perusahaan memilih untuk memproduksi bayam dan kangkung. Hal ini dikarenakan berdasarkan uji coba yang dilakukan perusahaan hanya kedua tanaman ini yang tahan ddengan kondisi cuaca di daerah Parung. Parung Farm mempunyai lahan seluas 3, 8 ha dengan penggunaan lahan efektif sebesar 1, 1 ha. Dari 1,1 ha tersebut dipergunakan untuk lahan organic sebesar 500 m 2 dan bangunan greenhouse untuk produksi sebesar 0, 1932 m 2. . Tanaman kangkung ditanam di lahan terbuka. Perusahaan menganggap jenis tanaman ini dapat bertahan cukup baik dari serangan cuaca dan hama. Greenhouse pembibitan dan greenhouse produksi digunakan perusahaan untuk tanaman bayam. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko produksi karena bayam merupakan tanaman berdaun lebar sehingga permukaan daun rentan terhadap terpaan air hujan. Lahan yang tersisa digunakan untuk bangunan kantor, musholla, greenhouse anggrek, budidaya jamur, kolam ikan dan kandang bebek. Tipe greenhouse yang digunakan adalah tipe monitor. Tipe ini dipilih karena dianggap mampu menjaga sirkulasi udara dan stabilitas suhu di dalam Greenhouse. Bangunan greenhouse untuk pembibitan dan produksi termasuk dalam bangunan permanen. Pada bagian pembibitan kerangka bangunan menggunakan bambu sebagai dan plastic UV sebagai bahan atap. Pada greenhouse produksi menggunakan bambu dan besi sebagai bahan kerangka bangunan dan plastik UV sebagai bahan atap.

5.3 Organisasi dan Manajemen Perusahaan