xxxiv
Sumber: Taylor 2006 Kurva diatas menggambarkan perubahan output yang terjadi saat
perusahaan merubah teknologi yang digunakan. X merupakan fungsi input
sebelum dan sesudah terjadi perubahan teknologi pada perusahaan dan Q merupakan besar output yang dihasilkan dengan menggunakan input X
sebelum terjadi perubahan teknologi. Saat terjadi perubahan teknologi maka perusahaan
menggeser fungsi input dan menghasilkan output sebesar Q
2
dengan penggunaan input yang sama. Hal ini berarti dengan adanya perubahan teknologi terjadi
penambahan output dengan menggunakan input yang sama dan pada akhirnya berdampak pada besarnya keuntungan yang diterima perusahaan.
3.1.3 Konsep Risiko
Pengertian risiko bisnis menurut David L. Scott 2003 adalah masa dimana bisnis akan mengalami periode dari pendapatan rendah atau kegagalan
usaha. Risiko ini akan mempengaruhi tingkat saham dan pengembalian modal jika perusahaan tidak mampu membayar dividen dan suku bunga. Risiko selalu
dihubungkan dengan peluang yang akan menunjukkan adanya harapan bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya.
Menurut Redja 2001 risiko memiliki beberapa definisi. Resiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian menyangkut kemungkinan kerugian. Risiko juga
dapat diartikan sebagai variasi kemungkinan dalam pendapatan yang akan datang, kemungkinan kerugian atau kemungkinan sebuah penyimpangan merugikan dari
Q
2
Q
1
Perubahan Teknologi
X
xxxv
pendapatan yang diinginkan yang diharapkan terjadi. Pengertian lainnya dari risiko adalah variasi dalam pendapatan yang mungkin terjadi yang ada dalam
situasi yang terjadi dan kemungkinan bahwa sentient entity dapat mengakibatkan kerugian.
Setiap usaha memiliki risiko tersendiri. Risiko bisnis dapat disebabkan oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal dapat berasal
dari manajemen operasional bisnis misalnya pemilihan waktu penjualan produk, pemilihan bentuk akhir produk apakah pelaku bisnis akan menjual produk dalam
bentuk mentah, setengah jadi atau produk jadi. Faktor ekternal dapat berasal dari tanggapan konsumen terhadap produk, hasil produksi yang fluktuatif.
Ketidakpastian bisnis dapat berasal dari bencana alam.
3.1.4 Sumber Risiko
Munculnya risiko pada perusahaan dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Menurut Sofyan 2004, menyebutkan faktor-faktor penyebab
munculnya risiko itu pada umumnya berasal dari dua sumber, yakni sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal terjadi karena masalah internal itu
umumnya lebih mudah untuk dikendalikan dan bersifat pasti. Sumber eksternal umumnya jauh diluar kendali pembuat keputusan, antara lain muncul dari pasar,
ekonomi, politik suatu negara, perkembangan teknologi, perubahan sosial budaya suatu daerah atau negara, kondisi suplai atau pemasok.
Harwood, et al 1999, menjelaskan beberapa risiko yang sering terjadi pada pertanian dan dapat menurunkan tingkat pendapatan petani yaitu:
1. Risiko hasil produksi
Hasil produksi yang senantiasa berubah-ubah dalam penelitian disebabkan karena kejadian yang tidak terkontrol. Biasanya disebabkan oleh kondisi alam
yang ekstrim seperti curah hujan, iklim, cuaca, dan serangan hama dan penyakit. Produksi juga harus memperhatikan teknologi tepat guna untuk memaksimumkan
keuntungan dari hasil produksi optimal. 2.
Risiko harga atau pasar Risiko harga dapat dipengaruhi oleh perubahan harga produksi atau input
yang digunakan. Risiko ini muncul ketika proses produksi sudah berjalan. Hal ini
xxxvi
lebih disebabkan kepada proses produksi dalam jangka waktu lama pada pertanian, sehingga kebutuhan akan input setiap periode memiliki harga yang
berbeda. Kemudian adanya perbedaan permintaan pada lini konsumen domestik maupun internasional.
3. Risiko institusi
Institusi mempengaruhi hasil pertanian melalui kebijakan dan peraturan. Kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan proses produksi, distribusi, dan
harga input-output dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan produk petani. Fluktuasi harga input maupun output pertanian dapat mempengaruhi biaya
produksi. 4.
Risiko manusia atau orang Risiko ini disebabkan oleh tingkah laku manusia dalam melakukan proses
produksi. Sumberdaya manusia perlu diperhatikan untuk menghasilkan output optimal. Moral manusia dapat menimbulkan kerugian seperti adanya kelalaian
sehingga menimbulkan kebakaran, pencurian, dan rusaknya fasilitas produksi. 5.
Risiko keuangan Risiko keuangan merupakan dampak yang ditimbulkan oleh cara petani
dalam mengelola keuangannya. Modal yang dimiliki dapat digunakan secara optimal untuk menghasilkan output. Peminjaman modal yang banyak dilakukan
oleh petani memberikan manfaat seimbang berupa laba antara pengelola dan pemilik modal.
Beberapa metode yang dapat dipakai dalam menangani risiko Dorfman ; Redja 2001 yaitu
1. Penghindaran risiko, hal ini berarti kesempatan mengalami risiko
dihilangkan. Contohnya dalah saat perusahan menghentikan produksi atau tidak meluncurkan produksi baru.
2. Pencegahan kerugian. Perusahan tetap melakukan usaha tersebut dan
menggunakan keuntungan yag didapat untuk melakukan pencegaha kerugian. Contoh dari pencegahan adalah menggunakan pengemasan anti goncangan dan
menggunakan tenaga keamanan. 3.
Pengurangan kerugian, meminimalisasi akibat dari kerugian. Contoh dari tindakan ini adalah melatih tenaga pengganti.
xxxvii
4. Retention
, individu atau perusahaan menguasai semua atau bagian dari factor penyebab risiko.
5. Transfer risiko non-asuransi. Terdapat beberapa cara yaitu
a. Kontrak
b. Hedging risiko harga, adalah tehnik mengalihkan risiko fluktuasi harga
kepada spekulator dengan membeli dan menjual kontrak masa depan. c.
Penggabungan dalam firma bisnis, dengan cara ini dapat menghindari penyitaan aset pribadi oleh kreditor.
d. Asuransi, dengan ini risiko murni dialihkan pada peusahaan asuransi.
Perusahaan juga dapat memisahkan kerugian antara beberapa hal.
3.1.5 Pemetaan Risiko