Sejarah Perkembangan dan Morfologis Kangkung

xxvi

2.2 Sejarah Perkembangan dan Morfologis Kangkung

Kangkung Ipomoea reptans termasuk dalam suku Convolvulaceae keluarga kangkung-kangkungan. Kangkung diduga merupakan tanaman asli dari India utara. Tanaman ini dapat ditemukan di semua daerah dengan iklim tropis. Tanaman ini dapat ditanam sepanjang tahun. Terdiri atas dua varietas yaitu kangkung darat dan kangkung air. Pada umumnya kangkung air tumbuh secara alami di sawah, rawa atau parit-parit. Kangkung merupakan tanaman berumur pendek dan dapat dipanen dalam waktu 4-6 minggu. Kangkung mengandung vitamin A, B dan vitamin C serta bahan-bahan mineral seperti zat besi 6 . Perbedaan antara kangkung darat dan kangkung air Nazaruddin, 1998: 1. Warna bunga Kangkung air berbunga putih kemerah-merahan atau ungu, sedangkan kangkung darat bunga putih bersih. 2. Bentuk daun dan batang Kangkung air berbatang dan berdaun lebih besar dari pada kangkung darat. Warna batang berbeda. Kangkung air berbatang hijau sedangkan kangkung darat putih kehijau-hijauan. Kangkung air memiliki tangkai daun yang panjang dan berdaun lebar. Sedangkan kangkung darat bentuk daun lebih langsing dengan ujung daun meruncing. Warna daun hijau pucat keputih-putihan. 3. Kebiasaan berbiji Kangkung darat lebih banyak berbiji daripada kangkung air. Oleh karena itu kangkung darat diperbanyak melalui biji sedangkan kangkung air dengan stek pucuk batang. Tanaman ini tumbuh optimal pada lahan basah. Kangkung termasuk dalam keluarga ubi jalar. Tanaman kangkung termasuk dalam tipe kultivar, yaitu semak, semak-semak menjalar, atau menjalar, lebih ditentukan oleh panjang ruas daripada panjang batang; percabangan batang berbeda-beda bergantung pada kultivar. Tanaman kangkung berbeda dengan jenis lainnya, karena ditanam khusus untuk diambil daunnya Rubatzky dan Yamaguchi, 1998. 6 Owens G. 2003. Kangkong. http:www.nt.gov.audPrimary_IndustryContentFilehorticulturevegetablesVF5_kang kong.pdf diakses pada tanggal 12 Okober 2010 xxvii Kangkung paling cepat mencapai umur panen pada daerah tropis berdataran rendah di sekitar khatulistiwa yaitu sekitar 25 hari. Di daerah pegunungan dan daerah dengan posisi lintang tinggi umur panen dapat mencapai 40 hari Williams, Uzo dan Feregrine, 1993. Penyakit jamur yang umumnya menyerang kangkung adalah karat putih Albugo Ipomoea panduratae 7 . Kangkung adalah tanaman yang tidak memerlukan persyaratan khusus atau perawatan yang sulit. Kangkung dapat tumbuh di jenis tanah apapun asalkan mendapat asupan air yang cukup untuk tumbuh.

2.3 Sejarah Pertanian Hidroponik di Indonesia